Mengenal Ragam Budaya di Dunia
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
|
| ||
Ketika 5 grup sudah menampilkan pertunjukannya, Oscar dan rekan-rekannya pun bersiap di belakang panggung. Tapi, kali ini tangisnya kembali pecah, air matanya tumpah. Kembali sang guru Marlina menghibur dan membesarkan hatinya. “Mama Oscar ada di belakang, nonton,” bujuk Marlina. Begitu mendengar nama sang mama disebut, Oscar pun kembali tenang. Senyumnya mengembang ketika kamera mengarah padanya. “Kenapa nangis…?” tanya saya, “Oscar takut?” Bocah berumur 2 tahun ini pun mengangguk pelan. “Sekarang sudah berani?” “Sudah,” jawabnya. Sekitar 3 menit Oscar dan teman-temannya menampilkan budaya dari negara Finlandia. Semua rasa cemas dan ketakutannya sewaktu menunggu tak terlihat lagi. Ia begitu santai menari bersama teman-temannya. Dengan tenang ia kemudian keluar panggung. “Oscar berani tadi?” tanya saya kembali. “Ya,” jawabnya pelan, senyumnya kini mengembang. Entah apa maksudnya, namun satu hal yang terpenting hari itu Oscar sudah bisa mengendalikan ‘rasa takutnya’.
Keterangan :
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Waktu persiapan yang minim tidak membuat pertunjukan berjalan sekadarnya, namun kesungguhan hati anak-anak untuk mementaskan sangat jelas terlihat. Terlebih hampir setiap orang tua murid turut hadir memberikan semangat kepada putra-putri mereka. Yang Wen Cong, Direktur Sekolah Tzu Chi Indonesia mengatakan, “Kita melihat anak-anak kita mengenakan pakaian yang cantik-cantik dan membawakan pertunjukan yang begitu bagus. Saya sangat senang melihat pertumbuhan anak-anak, tapi yang lebih membahagiakan adalah orang tua dari murid-murid kita juga ikut dalam kegiatan hari ini. Ini berarti orang tua kita sangat memperhatikan anak-anak mereka. Jadi saya berharap ke depannya kita bisa melihat pertumbuhan anak kita yang semakin maju dan dewasa.”
Keterangan :
Anak yang Baik, Harapan Orang tua Pendidikan budi pekerti memang menjadi nilai tambah dari Sekolah Tzu Chi Indonesia, dimana para murid tidak hanya dibentuk cakap dan terampil dalam ilmu pengetahuan, namun mereka juga memiliki budi pekerti dan perilaku yang baik. Setidaknya inilah yang dirasakan Cucu, ibu dari Thierry Gerald Kho. Selain beragam kegiatan yang baik, Sekolah Tzu Chi Indonesia juga memiliki program yang cukup lengkap, terutama yang berhubungan dengan pendidikan budi pekerti. “Lebih berani dan aktif. Anak-anak juga menjadi lebih mandiri,” terang Cucu. Selain Thierry, putri pertama Cucu yang bernama Khimberly juga bersekolah di sini (K2). Pendidikan yang diberikan Tzu Chi adalah pendidikan untuk menjadi manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan memperkenalkan berbagai suku, bangsa, dan budaya yang berbeda-beda diharapkan anak-anak ini setelah dewasa akan dapat lebih menghargai perbedaan dan memiliki sikap dan toleransi yang tinggi kepada sesama. | |||
Artikel Terkait
Mengenal Pelestarian Lingkungan Sejak Dini
28 Januari 2019Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang tak menyurutkan semangat para guru dan siswa Sekolah Dasar Kingdom Generation untuk datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang Selatan pada Jumat pagi 25 Januari 2019.

“Dharma Seindah Pelangiâ€
31 Mei 2013 Perubahan selalu datang di kehidupan ini, seperti halnya kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Kejadian tersebut menjadi ujian yang sarat akan hikmah. Di sinilah keteguhan hati dan semangat kami diuji.
Ekonomi Masyarakat Menurun, Tzu Chi Biak Bagikan Sembako di Lima Titik
24 April 2020Pagi itu Selasa 21 April 2020, relawan Tzu Chi Biak mulai berdatangan di Mapolres Biak Numfor, yang rencananya bakal membagikan paket sembako tahap ke-2 kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di lima titik di Kota Biak. Paket sembako ini merupakan kerjasama Tzu Chi Biak dengan Polres Biak Numfor, PSMTI dan Perbankan di Kota Biak.