Penyerahan bantuan kebutuhan sehari-hari untuk oma opa. Bingkisan diterima langsung oleh Iis Ismawati pengelola panti Al Madiniyah.
Pagi yang cerah menjadi awal perjalanan penuh makna bagi para relawan Tzu Chi cabang Sinar Mas Xie Li Serpong 1. Dengan semangat, mereka menyambangi Panti Al Madiniyah, Cengkareng, Jakarta Barat. Pada Sabtu, 26 Juli 2025. Panti ini menjadi tempat bernaung bagi oma opa yang berjumlah 35 orang. Tak hanya membawa bingkisan untuk mereka, tetapi para relawan juga datang dengan perhatian dan cinta kasih.
Heriyanto salah satu relawan, mengungkapkan jika perhatian untuk oma opa penghuni panti menjadi salah satu program yang diusung relawan di Xie Li Serpong 1. “Jadi hari ini relawan datang ke panti selain melakukan kunjungan untuk memberikan perhatian, kami juga melihat oma opa itu butuh tempat untuk bercerita, mereka ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Jadi selain kita ngobrol dan bercerita dari oma-oma ini, kami juga melakukan games-games yang ringan, kemudian kami melakukan nyanyi-nyanyi bersama, bergembira, dan kemudian ada sesi berdoa untuk kebaikan kita bersama,” ujarnya.
Heriyanto, salah satu relawan mendengarkan penuh perhatian cerita salah satu oma. Tak hanya memberikan bingkisan, relawan juga memberikan perhatian dengan mendengarkan cerita mereka.
Dalam kunjungan kali ini, relawan menyerahkan bingkisan untuk kebutuhan oma opa sehari-hari. Tak hanya itu, relawan juga berinteraksi dengan mereka, ada yang mendengarkan cerita, ada permainan melempar bola, menyusun bola untuk melatih ingatan, dan juga menyusun gelas. Relawan juga membawa dokter dan tenaga medis dari SehatQ untuk memeriksa kesehatan para oma opa di panti ini.
Memanfaatkan waktu libur untuk mengunjungi oma opa di panti membawa kebahagiaan tersendiri bagi Heriyanto. Ibunya telah berpulang. Kunjungan ini menyentuh hatinya. “Ibu saya sudah meninggal, jadi tadi benar-benar saya merasa cukup tersentuh dengan berbicara dengan para oma opa yang ada di sini. Tadi ada yang baru dua bulan beliau ditaruh oleh anaknya di panti jompo ini, dan beliau saat ini merasa sangat kesepian karena membutuhkan anaknya untuk hadir di hari-hari ini. Hari ini saya banyak belajar sekali, sayangilah orang tua kita Ketika masih ada, karena kalau sudah tidak ada kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali mendoakannya,” ucap Heriyanto.
Perasaan yang sama juga dirasakan relawan lain, Marlina. “Kebetulan saya sudah tidak memiliki mama, mama saya berpulang di tahun 2000 akhir dan ketika saya datang ke tempat ini saya seperti merasakan ada aura orang tua yang memang saya butuhkan selama ini. Cinta kasih mama terutama buat saya adalah segalanya. Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan datang ke tempat ini agar saya lebih memahami bahwa orang tua pada dasarnya sangat membutuhkan cinta dan kasih dari anak-anaknya,” ungkap Marlina menahan haru.
Siska Yulia, relawan Tzu Chi cabang Sinar Mas Xie Li Serpong 1 mengajak para oma opa bermain games menyusun bola untuk melatih ingatan.
Sementara bagi Siska Yulia, relawan yang orang tuanya masih lengkap, kunjungan ini mengajarkannya untuk lebih menyayangi kedua orang tuanya. “Dari kunjungan ini saya belajar ternyata membahagiakan orang tua cukup sederhana diajak berinteraksi, diajak bercerita, dan setelah ini saya akan berusaha memperlakukan lebih baik orang tua saya. Dan setelah ini saya pastikan saya lebih baik juga memperlakukan orang tua saya karena ternyata satu orang tua bisa menghidupi banyak anak, tapi banyak anak belum tentu bisa menghidupi satu orang tua,” ujar Siska.
Kunjungan Kasih relawan disyukuri oleh Ratna, seorang oma berusia 86 tahun yang sudah dua bulan tinggal di panti. Ia bercerita jika anaknya yang mengantar ke panti. “Iya dianterin terus pulang gak tahu kemana,” kenangnya sambil terisak. “Iya senang banget ya Allah…” ucap Ratna sambil memeluk relawan.
Dokter dari SehatQ memeriksa kesehatan Oma Sampeun salah satu penghuni panti.
Sampeun penghuni panti yang lain juga membagigan ceritanya. Suaminya sudah lama meninggal dunia, Ia memiliki tiga orang anak. Namun karena kondisi keluarga yang kurang mampu, anak-anaknya mengantarkan Sampeun ke panti ini. Sesekali anaknya masih mengunjunginya. “Iya ada tiga anak, di sini baik pelayanannya, tapi saya suka kangen juga sama keluarga,” ucapnya.
Meski tidak terlalu lama, kunjungan ini disambut hangat Iis Ismawati salah satu pengelola panti. Iis meneruskan amanah mengelola panti yang sudah dimulai kedua orang tuanya sejak puluhan tahun lalu. “Dari kami bertujuh saudara, memang pada akhirnya saya yang meneruskan apa yang sudah dimulai orang tua kami ini. Semua karena panggilan hati, beruntung juga kami dibantu relawan dan pramu yang juga memiliki panggilan hati, karena panti ini tidak memberikan gaji ke mereka. Makanya kami selalu bersyukur ada orang-orang baik seperti kalian yang dikirimkan Allah ke panti kami. Ini kepedulian yang luar biasa, yang tak ternilai,” ujar Iis Ismawati.
Editor: Fikhri Fathoni