Menggenggam Saat Ini
Jurnalis : Henny Yohannes (He Qi Utara 2), Fotografer : Henny Yohannes (He Qi Utara 2
Pada sesi bedah buku Hu Ai Pluit Ai Xin, Youmi menanggapi tentang ketidakkekalan, bahwa kita tidak tahu hari esok atau ketidakkekalan yang datang duluan. Tapi kita harus hadapi dan terima jika ketidakkekalan itu datang. Karena itu, di kehidupan saat ini kita harus melatih diri.
Akhirnya Wim pun mendapatkan materi dari video Master Cheng Yen Bercerita berjudul Khayalan Si Miskin. Ia langsung menyiapkan materi dan mengirimnya ke Youmi. Menurut Youmi, Wim bener-bener menyimak dan bisa mengambil inti-inti dari materi yang akan di-sharingkan.

Wim Febrianto sebagai moderator mengulang ucapan Master Cheng Yen, bahwa yang paling penting adalah menggenggam niat saat ini, inilah yang paling nyata, namun kita sering memikirkan apa yang dilakukan orang terhadap kita di masa lalu dan memikirkan bagaimana cara membalasnya di masa depan. Kita malah lupa menggenggam niat baik saat ini.
- Jangan biarkan pikiran kita mengembara dengan liar, setiap saat kita harus menjaga pikiran kita bisa menyatu dengan hati Buddha.
- Jangan ada pikiran pengganggu dalam batin kita. Masa lalu dan masa depan adalah pikiran pengganggu yang semu.
- Kita harus fokus pada pikiran saat ini dengan sama-sama berlatih sepenuh hati untuk memiliki hati Buddha.
- Kita juga harus memiliki tekad yang sama yakni membentangkan jalan bagi dunia dengan cinta kasih, inilah jalan bodhisatwa yang lapang dan rata.

Rabu 12 mei 2021, di akhir kegiatan bedan buku, 25 partisipan foto bersama, saling berterima kasih, dan memberi semangat untuk tim bedah buku Pluit Ai Xin.
Artikel Terkait

Bedah Buku: Cara Pandang
24 Februari 2012 Acara ini juga diikuti oleh salah seorang relawan Komunitas bedah buku, Sjukur Zhuang Shixiong. Kegiatan bedah buku yang dihadiri sebanyak 25 orang ini bertema “Cara pandang” yang dibawakan oleh Kumuda Shixiong.
Menggenggam Kesempatan Menjalin Jodoh Baik dengan Semua Makhluk
26 November 2014 Waktu menunggu itu, dipergunakan oleh orang tua murid untuk ikut bersumbangsih dalam menjalankan visi misi Tzu Chi di Sekolah Tzu Chi Indonesia, sehingga mereka disebut Da Ai Mama.