Mengobati dengan Tulus

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi Bandung memberikan hiburan berupa nyanyian isyarat tangan "Satu Keluarga" kepada para peserta baksos kesehatan.

Pagi hari di Kota Bandung, mentari pagi menyinari sudut-sudut kota memberikan kehangatan pada warga Bandung. Bagi warga Kiaracondong dan sekitarnya, Hari Minggu, 27 Juni 2010, adalah hari yang paling berbahagia. Karena, pada hari tersebut diadakan bakti sosial kesehatan yang bertempat di sebuah show room mobil di Jl. Kiaracondong No.338, Bandung. Bakti sosial kesehatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung kerjasama dengan Polda Jabar, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-64.

Bakti sosial kesehatan tersebut tidak hanya melibatkan Tzu Chi dan Polda Jabar saja, tetapi didukung oleh BKKBN ( Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional ), dan Jasa Raharja.

Selain bersyukur atas terselenggaranya baksos kesehatan ini, Herman Widjaja selaku Ketua Tzu Chi Perwakilan Bandung, tak lupa menjelaskan visi misi Tzu Chi. “Ini merupakan hubungan yang baik antara yayasan kita (Buddha Tzu Chi) dengan kepolisian. Karena mereka juga peduli pada rakyat terutama bagi mereka yang membutuhkan, jadi momen ini tepat sekali dalam memperingati HUT Bhayangkara ke 64. Ini merupakan kerjasama kita untuk kesekian kalinya dengan Polda Jawa Barat, dan juga mudah-mudah hubungan baik dengan Tzu Chi ini, bisa berkelanjutan sehingga dimana polisi betul-betul bisa meningkatkan citra mereka di mata masyarakat,” ujar Herman Widjaja.

Bakti sosial yang diadakan di daerah Kiaracondong, melibatkan 147 relawan Tzu Chi Bandung, dan berhasil memberikan pelayanan kesehatan kepada 750 pasien (466 pengobatan pasien umum, 112 pengobatan pasien anak, 67 pengobatan gigi, 51 khitanan masal, 52 pasien KB (Keluarga Berencana), dan 2 pasien bibir sumbing).

foto  foto

Ket : - Baksos pengobatan ini berhasil melayani 750 pasien diantaranya 466 pengobatan pasien umum, 112             pengobatan pasien anak, 67 pengobatan gigi, 51 khitanan masal, 52 pasien KB (Keluarga Berencana)             dan 2 pasien bibir sumbing. (kiri)
         - Dengan penuh cinta kasih, para relawan Tzu Chi melayani para pasien baksos kesehatan. (kanan)

Cinta Kasih Bagi Warga Kiaracondong
Pada pukul 07.30 WIB terlihat para pasien yang mengikuti bakti sosial kesehatan sudah mengisi tempat duduk yang kosong. Sambil menunggu acara bakti sosial kesehatan dimulai, para pasien dihibur oleh relawan Tzu Chi dengan bernyanyi bersama agar suasana menjadi lebih hangat. Kegiatan bakti sosial ini rupanya tidak dilewatkan oleh warga Kiaracondong dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari antrian pasien yang sudah terlihat sejak pukul 06.30 WIB. Udara dingin bukanlah hambatan bagi para relawan Tzu Chi untuk melayani dan memberikan cinta kasih yang tulus untuk para pasien, karena dengan berinteraksi langsung bersama pasien baksos ternyata mampu menghangatkan susana di pagi itu. Tulusnya cinta kasih yang diberikan oleh insan Tzu Chi, sangat dirasakan oleh seluruh peserta baksos. Mulai dari pemberian nomor pengobatan, mengantarkan pasien kepada dokter untuk diperiksa, hingga penyerahan, dan pengambilan obat.

Saat acara bakti sosial kesehatan sedang berlangsung, Brigjen. Pol. Drs. Sutarman H.Hum selaku Kapolda Jabar beserta rombongan, meninjau lokasi pengobatan yang didampingi oleh relawan Tzu Chi Bandung, sesaat setelah dibukanya kegiatan bakti sosial kesehatan. Bakti sosial ini mendapatkan tanggapan yang positif dari Kapolda Jabar. Ia menuturkan hubungan Polda Jabar, dan Tzu Chi akan terus berlanjut untuk mengadakan kegiatan kemanusian. “Kita akan turun, bahkan akan turun ke daerah-daerah yang mana perlu bantuan kesehatan, dan batuan lain. Perkembangan penduduk kita terjadi pada kantong-kantong kemiskinan maka kita akan turun untuk ikut membantu masyarkat kita ber-KB dengan gratis. Sehingga jumlah penduduk kita bisa diatur, dan kita akan menghasilkan penduduk yang mempunyai kualitas unggul,” ujarnya.

Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung, mengutarakan kegiatan seperti ini akan terus berlanjut, dan tidak hanya dilakukan untuk memperingati hari-hari tertentu saja. ”Sangat positif tanggapannya, dan ada keinginan untuk meneruskan kerjasama ini, berkesinambungan kedepannya. Mungkin dalam menanggulangi bencana bilamana terjadi, serta kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial itu sangat mendapatkan tanggapan positif. Juga dari BKKBN yang mana kita juga pernah mengadakan kerjasama dengan mereka dalam bencana tsunami di pangandaran beberapa waktu lalu, mereka sangat mengharapkan jalinan kerjasama dengan kita, jadi ini suatu hal yang sangat baik,” ungkap Herman Widjaja. Disetiap bakti sosial kesehatan, para relawan medis sangat berantusias untuk menjadi bagian dari bakti sosial kesehatan. Peran mereka sangat penting, karena tidak hanya memeriksa para pasien saja tetapi menolong pasien dengan penuh cinta kasih yang tulus.

foto  foto

Ket: - Untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, tanggal 27 Juni 2010, Tzu Chi             Bandung bekerja sama dengan Polda Jabar mengadakan baksos kesehatan. (kiri).
         - Brigjen. Pol. Drs. Sutarman, M.Hum (tengah) g meninjau lokasi pengobatan, didampingi oleh relawan             "Tzu Chi drg. Kusuma Nasseri (kiri). (kanan)

Ade, seorang relawan medis dari Tzu Chi terlihat bersemangat setiap ada pasien yang datang kepadanya. Dengan penuh cinta kasih, ia menangani para pasien. ”Ibu sakit apa? Ibu dateng ke sini sama siapa?” Kalimat itulah yang selalu dilontarkan kepada pasien yang ditanganinya. Berbagai keluhan pasien seperti sakit kepala, pegal-pegal, hipertensi, batuk, dan pilek ia tangani dengan hati-hati dan penuh ketulusan. ”Pasiennya cukup komperatif, dan pelayanannya juga bagus,” ujarnya. Menurutnya, kegiatan seperti ini harus terus berlanjut karena masih banyak orang yang membutuhkan pengobatan secara gratis. ”Semoga dilanjutkan karena ini sebuah karya, lagian di Indonesia banyak juga yang butuh bantuan. Tadi juga ada pasien yang ngga punya uang atau punya masalah lain, jadi dia ngga bisa datang ke kesehatan (tempat-tempat pengobatan-red). Jadi baksos kaya gini harus sering diadakan,” harapnya.

Keceriaan yang Tak Ternilai
Kebahagian dan ucapan syukur diutarakan oleh para pasien baksos, setelah mendapatkan pengobatan dan pelayanan cinta kasih dari para insan Tzu Chi. Endang (49) warga Kiaracondong yang berprofesi sebagai pedagang gorengan ini, sangat bersyukur bisa mendapatkan pengobatan dari dokter serta mendapatkan obat secara gratis diacara bakti sosial kesehatan ini. “Sangat bagus dan sangat membantu yang miskin, jadi membantu orang yang kurang mampu seperti saya yang tadinya tidak bisa berobat sekarang jadi bisa berobat,” ujarnya.

Kegiatan bakti sosial ini sangatlah berarti, karena penyakit yang selama ini mereka derita akhirnya mendapatkan kesembuhan. ”Lebih ditingkatkan lagi untuk masyarakat, karena sekarang banyak orang yang tidak mampu. Jangankan ke dokter, untuk bayar yang lain, dan makan saja susah. Kalau ada kaya gini (baksos kesehatan) ya, sangat membantu,” harapnya. Kebahagiaan pun dirasakan pula oleh Hj. Ebod Rochmulyati, seorang relawan Tzu Chi Bandung. Ia sangat bersemangat melayani para pasien. ”Acara ini bagus. Demi kemajuan masyarakat supaya sehat, kita semua sama-sama membantu,” ujarnya.

  
 
 

Artikel Terkait

Tak Perlu Panik, Namun Tetap Waspada Hadapi Virus Corona

Tak Perlu Panik, Namun Tetap Waspada Hadapi Virus Corona

06 Maret 2020

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah membekali karyawan dengan berbagai hal yang bermanfaat. Mulai dari menyediakan alat penunjang kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, melakukan cek suhu tubuh bagi setiap karyawan, relawan, maupun tamu yang datang ke area Tzu Chi Center, hingga memberikan sosialisasi tentang virus Corona dan cara pencegahannya.

Suara Kasih : Memiliki Hati yang Murni

Suara Kasih : Memiliki Hati yang Murni

17 Desember 2010 Buddha berkata bahwa sangatlah sulit menginspirasi orang tak mampu untuk berdana. Namun, di Afrika Selatan, perkataan ini tak berlaku. Orang-orang di sini berkata, “Saya saja membutuhkan bantuan, bagaimana saya dapat membantu orang lain?”
Seminar Kesehatan Dagusibu: Memahami dengan Benar

Seminar Kesehatan Dagusibu: Memahami dengan Benar

13 Agustus 2015 Pada Sabtu, 8 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan seminar kesehatan “Dagusibu (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang)” di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Acara yang dihadiri oleh 52 peserta ini menghadirkan pembicara yang kompeten di bidang kesehatan khususnya mengenai donor darah dan penggunaan obat.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -