Mengobati Fisik dan Batin

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Ching Batam), Fotografer : A Ciao (Tzu Chi Perwakilan Batam)
 
 

foto
Dalam pelatihan abu putih, relawan diberikan wawasan lebih mendalam tentang budaya humanis Tzu Chi

Agar sukarelawan mengetahui lebih dalam mengenai Tzu Chi, Kantor Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Batam kembali mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih pada hari Minggu, 14 April 2013. Yang berbeda dari pelatihan relawan abu putih sebelumnya, pelatihan kali ini banyak dihadiri oleh tenaga medis seperti dokter, suster dan bidan. Walaupun langit sempat diwarnai hujan namun masih terdapat 35 profesional medis dan 35 relawan abu untuk mengikuti pelatihan di Kantor Perwakilan Batam termasuk 13 relawan diantaranya datang dari Tanjung Pinang.

Tzu Chi sebagai sarana pelatihan diri
Pelatihan yang dimulai pukul 9.45 WIB sampai 15.00 WIB ini diawali dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan mengucapkan 10 sila Tzu Chi dengan lantang. Ati Shixiongmemperkenalkan Pradaksina untuk melatih toleransi, kekompakan, konsentrasi dan  menenangkan pikiran.

Presentasi Sekilas Tzu Chi dibawakan oleh Dewi Shijie agar para relawan lebih tahu siapa pendiri Tzu Chi dan misi visi yang dijalankan. “Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan langkah sehingga timbul kekompakan dan citra organisasi terjaga. Selain itu, perubahan dari relawan rompi ke relawan abu dan relawan abu ke relawan biru bukanlah suatu kenaikan pangkat, melainkan suatu jenjang pengembanan tanggung jawab ke tingkat yang lebih tinggi,” jelas Nelly Shijie. Indahnya relawan Tzu Chi tentu tidak terlepas dari tata krama yang diterapkan oleh setiap insan Tzu Chi, materi tata krama ini disampaikan oleh Fangfang Shijie. Sebagaimana yang disampaikan Master Cheng Yen, “Indahnya satu kesatuan terletak pada kepribadian yang ditampilkan oleh setiap individunya”.

foto   foto

Keterangan :

  • Dr Hengky Ardono sedang menjelaskan tentang dokter yang berbudaya humanis (kiri).
  • Saat pelatihan relawan kembali dingatkan tentang visi dan misi Tzu Chi (kanan).

Terpaksa bergabung Tzu Chi
Pelatihan Abu kali juga mendapatkan kehormatan tinggi dengan kehadiran dr. Hengky Ardono selaku Wakil Ketua TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Indonesia. Selain membagikan seragam TIMA secara simbolis 5 anggota TIMA yang baru di Batam sebelum dilantik di Jakarta, ia juga berbagi bagaimana jalannya menuju pintu Tzu Chi dari awalnya terpaksa ikut baksos Tzu Chi pada tahun 1999. Dari awalnya ia memikir apa untungnya ikut Tzu Chi sampai saat ini dengan sepenuh hati menjalankan Dharma Tzu Chi dikarenakan sebuah kata perenungan dari Master saat ia bertemu Master tahun 2002 lalu, Hidup kita saat ini adalah buah kebajikan dari masa lalu. Hidup kita masa depan tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini.

Hengky juga mengingatkan ke seluruh insan medis, terutama dokter, “Hormatilah setiap orang, terutama pasien. Mereka guru yang baik. Seorang dokter tanpa pasien tidak akan bisa menjadi dokter yang pandai dan terampil,” katanya.

"Master berharap agar setiap insan Tzu Chi tidak hanya mengobati penyakit fisik, tetapi juga mengobati penyakit batin. Selalu merasa berterima kasih kepada para pasien karena tanpa mereka, keinginan kita untuk membantu tidak akan terwujud,” kata Hengky.
  
 

Artikel Terkait

Tekad Menjadi Kota Berkelanjutan

Tekad Menjadi Kota Berkelanjutan

11 November 2014 Memperingati Hari Tata Ruang Nasional, Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan acara jalan kaki bersama dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya,  Sabtu, 8 November 2014. Mengusung tema “Kota Bogor Sebagai Kota Pusaka yang Berkelanjutan”.
Memahami Dharma Melalui Sebuah Pohon

Memahami Dharma Melalui Sebuah Pohon

17 Juni 2010
“Adik-adik tahu tidak apa maksud dari memotong daun yang layu ini?” tanya Utari, salah satu mentor. Lalu dengan gaya khas seorang guru, beliau pun menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus membuang sifat-sifat kita yang buruk-buruk, seperti dengki, iri hati, pemarah, usil, dan sifat-sifat buruk lainya. Sama halnya seperti yang sedang kita lakukan terhadap tanaman ini supaya dapat tumbuh lebih baik dari sebelumnya.
Membasuh Kaki, Salah Satu Ungkapan Bakti pada Orang Tua

Membasuh Kaki, Salah Satu Ungkapan Bakti pada Orang Tua

29 Mei 2024

Perayaan Hari Ibu di Tzu Chi Pekanbaru diisi ini dengan acara basuh kaki ibu, menyuguhkan teh dan kue serta memberikan bunga sebagai ungkapan bakti pada orang tua. Selama basuh kaki, tak sedikit peserta yang menangis terharu.

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -