Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng

Jurnalis : Chintia, Juliana, Yeri, Yunita (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Willy (Tzu Chi Singkawang)

doc tzu chi

Anak asuh Tzu Chi Singkawang yang berasal dari desa binaan menemani pasien. Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan untuk Anak dan Lansia di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, 24 September 2017.

Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan untuk Anak dan Lansia di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu, 24 September 2017. Baksos ini merupakan layanan pengobatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu, khususnya warga desa di sekitar desa binaan Tzu Chi Singkawang.

Semenjak Desa Salumang, Desa Caokng, dan Desa Bilayuk ditetapkan sebagai desa binaan Tzu Chi Singkawang, relawan Tzu Chi Singkawang beberapa kali menyelenggarakan baksos kesehatan gratis secara berkala di sana. Pada 2014 baksos dilaksanakan di Caokng, 2015 di Bilayuk, 2016 di Salumang, dan pada 2017 ini merambah ke desa tetangga yaitu Pahokng.

Pengalaman yang Membahagiakan

Sementara itu, pada 2017 ini relawan pelaksana baksos adalah mereka, para relawan yang merupakan warga desa binaan. Total relawan yang terlibat langsung diperkirakan ada sebanyak 100 orang. Sebelumnya, pada 13 Agustus 2017, relawan Tzu Chi Singkawang melakukan sosialisasi Baksos di SD Negeri 08 Antus, Pahokng yang diikuti aparat desa, kader Posyandu, serta relawan maupun calon relawan Tzu Chi.

Tzu Chi melakukan baksos untuk membantu warga Desa Pahokng. Di sana fasilitas kesehatan belum memadai dan jarak tempuh yang jauh dari Puskesmas di kota kecamatan. Pasien yang datang berobat mencapai 930 orang, terdiri 530 lansia dan 400 anak-anak.

Bakti sosial pengobatan gratis untuk anak dan lansia ini merupakan pelaksanaan misi kesehatan Desa Binaan, kepanitiaan sebagian besar sudah bisa ditangani oleh relawan Desa Binaan

Dua belas anak asuh yang berasal dari tiga desa binaan; Salumang, Caokng, dan Bilayuk pun ikut serta dalam baksos. Mereka berangkat Sabtu sore 23 September 2017 setelah pulang sekolah, sehari sebelum baksos dilaksanakan. Dengan disewakan minibus oleh Tzu Chi Singkawang, mereka berangkat bersama sejumlah relawan membawa barang-barang logistik.

“Pengalaman ini sungguh sangat menyenangkan. Selain pertama kali mengikuti baksos, nanti juga bisa bertemu dengan keluarga di desa untuk bersama-sama menjadi relawan,” kata salah satu anak asuh.

Pengalaman tak terlupakan juga mereka rasakan ketika kendaraan yang tumpangi melewati jembatan yang terbuat dari batang pohon bulat yang disusun membujur. Roda bagian kiri belakang mobil itu tergelincir sehingga membuat semua tersentak dan berteriak. Ternyata roda belakang minibus tersebut menggantung di sisi jembatan. Bersyukur masyarakat setempat membantu mendongkrak dan mendorong sehingga kendaraan terangkat dari jembatan dan mereka bisa melanjutkan perjalanan kembali menuju rumah Pak Anton yang merupakan posko bersama desa binaan di Desa Caokng.

Melayani Warga Seperti Keluarga

Esok paginya mereka melanjutkan perjalanan ke Desa Pahokng yang hanya membutuhkan waktu 20 menit. Setiba di lokasi, kerumunan calon pasien sudah banyak. Relawan langsung membagi tim untuk memberikan pelayanan kepada warga. Ada yang membagi nomor urut kedatangan pasien, pemanggilan pasien untuk masuk ke ruang dokter, menuntun pasien setelah diperiksa dokter, dan membantu pembagian obat. Selain itu, karena tidak semua warga yang datang dapat berbahasa Indonesia, tugas tambahan bagi anak asuh adalah sebagai penerjemah dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Dayak –red) atau sebaliknya bahasa Dayak ke bahasa Indonesia. Untuk pendaftaran, pengukuran tensi, dan timbang badan dilakukan oleh kader Posyandu, bidan, dan tenaga medis dari Puskesmas Karangan dan Puskesmas Menjalin.

Anak asuh Tzu Chi Singkawang yang berasal dari desa binaan bertugas mendampingi pasien, sekaligus bertindak sebagai penerjemah bahasa.

Ada sekitar 1.000 orang lebih yang datang di lokasi Baksos di SD Negeri 08 Antus. Relawan bersyukur karena lapangan sekolah dasar tesebut cukup luas, sehingga relawan bisa memasang empat unit tenda. Kegiatan pemeriksaan kesehatan, apotek, dan ruang konsumsi, semuanya ada di kelas-kelas sekolah dasar tersebut.

Di sela menunggu obat, relawan Tzu Chi mengajak anak-anak seusia sekolah dasar bermain di lapangan. Anak asuh juga berada di tengah-tengah mereka, menyanyi bersama sambil mengajak memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga. Setelah menyanyi mereka kembali diajak untuk memungut sampah yang bertebaran di mana-mana. Raut wajah mereka senang dan amat antusias.

Di sela menunggu obat, relawan Tzu Chi mengajak anak-anak seusia sekolah dasar bermain di lapangan. Anak asuh juga berada di tengah-tengah mereka, menyanyi bersama sambil mengajak memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga.

Di saat bermain-main pun anak-anak tetap diajarkan untuk pedulu dengan kebersihan lingkungan, relawan mengajak anak-anak memungut sampah yang berserakan di areal baksos.

Kepala Desa Pahokng, Elpianus mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi Singkawang karena telah membantu masyarakat Desa Pahokng melalui pengobatan gratis. “Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut. Kami berharap Tzu Chi Singkawang membina desa kami sebagaimana tiga desa binaan sebelumnya. Kami di desa ini juga ingin menjadi relawan Tzu Chi,” ucapnya.

Di penghujung baksos diumumkan bahwa pasien yang datang berobat mencapai 930 orang, terdiri 530 lansia dan 400 anak-anak.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng

Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng

16 Oktober 2017

Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan untuk Anak dan Lansia di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu, 24 September 2017.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -