Menjaga Pikiran dan Menciptakan Berkah
Jurnalis : Widosari Tjandra (He Qi Selatan), Fotografer : Relawan He Qi Selatan
|
| ||
Orang miskin sering hidup dalam kondisi kekurangan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka sudah cukup sulit. Mereka mungkin memiliki sifat mencintai, murah hati, tetapi karena mereka kekurangan materi, maksud baik mereka seringkali tidak terwujud. Dana tidak hanya berupa materi, tenaga dan pikiran, tetapi kita juga bisa mendanakan dharma dan dukungan. Orang kaya jika ingin berdana, dia langsung bisa mencapainya. Tetapi bagi orang dengan kondisi sebaliknya, dia akan penuh dengan kesulitan. Terkadang orang kaya merasa dia sudah bermurah hati dengan menghabiskan uang banyak untuk berpesta memberi makan banyak orang dan memberi tips besar kepada pelayan, tetapi dia tidak tahu bahwa uang yang dihabiskannya itu bisa diberikan untuk menolong lebih banyak orang yang miskin dan sakit, yatim piatu dan janda-janda terlantar. Lalu kemudian membahas mengenai manusia yang hidup terombang ambing tanpa tujuan melewati kehidupannya, tanpa pernah membuka mata untuk melihat dunia. Segala hal yang baik menjauh dari mereka, dan sangat sulit untuk mengajak mereka untuk melakukan kebajikan. Mereka kehilangan hati nuraninya. Ini adalah rintangan batin bagi mereka. Orang seperti ini sesungguhnya adalah orang yang paling miskin.
Keterangan :
Di bab I (Buku 20 Kesulitan dalam Kehidupan) ini dikisahkan mengenai seseorang yang memiliki keterbatasan fisik yang mampu mengumpulkan dana dengan menyisihkan 10% dari dana yang dia dapat untuk membantu tetangganya yang membutuhkan sebuah tempat tidur. Walau ia miskin, hal itu bisa dia capai karena ia memiliki tekad dan niat untuk berdana. Ada pepatah mengatakan: “Tidak ada yang sulit sepanjang Anda mau bekerja keras.” Bagi mereka yang memiliki banyak keinginan, berdana adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Tetapi bagi mereka yang memiliki tekad, tiada rintangan yang tidak dapat diatasi. .Arti Bedah Buku “Pikiran” menciptakan segalanya. Jika kita membentuk pikiran kita untuk melakukan, maka sesuatu yang terlihat sulit akan menjadi mudah. Lalu pikiran yang diarahkan dengan salah akan membuahkan penderitaan. Kalau pikiran kita kendalikan dan arahkan dengan baik, pikiran itu bisa membebaskan kita dari keterikatan dan akan membawa manfaat yang besar bagi kemanusiaan. Ada pepatah mengatakan, “Tidak ada yang sulit sepanjang anda mau bekerja keras.” | |||
Artikel Terkait
Bersyukur dan Berpuas Diri
29 Januari 2016Pada tanggal 10 Januari 2016, Tim Teratai dari komunitas relawani He Qi Pusat mengadakan kegiatan pembagian bantuan bagi anak asuh di Kantor Sekretariat He Qi, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara. Sebanyak 78 anak asuh hadir dalam kegiatan ini.

Belajar dari Kehidupan Orang Lain
17 Maret 2015 “Kita memang harus bersyukur dan belajar dari pengalaman orang lain,” pungkas relawan Tzu Chi lainnya, Luciana. Hal ini seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen: “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia baru bisa berbahagia.”Bahagia dan Sedih Keluarga Cun Nyoh
08 Februari 2021Relawan Tzu Chi Tangerang mengadakan syukuran atas selesainya renovasi
kembali rumah Nenek Cun Nyoh demi kesehatan dan keselamatan jiwanya.