Menjalani Peran Baru yang Bukan Sekadar Bekerja

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami Suryo A


Putri Ayunda tengah mengecek infus salah satu pasien anak. Usai menyelesaikan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Sint Carolus, ia akhirnya bisa mengamalkan ilmunya di RS Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Siang itu Putri Ayunda baru saja menyelesaikan tugasnya di ruang operasi di gedung lama Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi. Perawat yang baru dua pekan menjalani masa orientasi itu tampak serius mendengarkan arahan para seniornya.

“Tugas hari ini sudah selesai shijie. Karena masih orientasi jadi tiap minggu saya di-rolling,” kata penerima beasiswa karir Tzu Chi ini.

Menjalani masa kuliah selama lima tahun di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Sint Carolus, Putri akhirnya bekerja di RSCK. Ia sungguh bersyukur akhirnya dapat mengamalkan ilmunya.

“Saya berusaha juga supaya jangan ada pasien yang complain, saya berusaha mengasah kepedulian di sini. Jadi tidak cuma melaksanakan tugas saja. Kita harus beri perhatian sama pasien, juga terus belajar dari pengalaman kakak-kakak di sini,” kata Putri.

Selain bisa mengamalkan ilmunya di rumah sakit, Putri juga ingin bisa menjadi relawan tim medis Tzu Chi atau yang biasa disebut TIMA Indonesia. “Buat saya sih kalau jadi relawan TIMA itu keren, harus siap capek, harus siaga, dan harus punya kemampuan yang hebat. Jadi bisa membuat saya belajar terus,” kata Putri.

Bersyukur dan Terus Bersyukur


Putri mengaku sangat menikmati aktifitas barunya di RS Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Mendapatkan beasiswa dari Tzu Chi merupakan sesuatu yang benar-benar Putri syukuri. Terlebih beasiswa itu ia dapatkan saat kondisi ekonomi keluarganya kala itu sedang terpuruk. Orang tuanya yang punya usaha pengiriman barang harus gulung tikar.

“Dulu memang ingin kuliah setidaknya bisa bekerja lebih baik. Tapi waktu SMA kebetulan papa bangkrut sebangkrut-bangkrutnya. Sempat sih waktu itu mama saya bilang kalau misalnya mau kuliah kita jual saja tanah,” kenang si anak tunggal ini.  

Jalan keluar akhirnya datang juga. Kenalan orang tuanya memberitahukan bahwa Tzu Chi Indonesia memberikan beasiswa bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin melanjutkan pendidikan. Putri pergi ke Kantor Tzu Chi Indonesia di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara dan menemui Yang Pit Lu, relawan Tzu Chi yang biasa disapa Lulu. Ini juga menjadi awal perkenalannya dengan Tzu Chi.


Kemauannya yang besar untuk belajar membuat Putri menjadi relawan Tzu Ching yang serba bisa, baik itu menjadi koordinator kegiatan, pengisi materi, juga menjadi MC.

Putri melengkapi semua persyaratan dan akhirnya diterima di STIK Sint Carolus Jakarta. Sesungguhnya tak pernah terbesit dalam benak Putri untuk bisa menjadi seorang perawat atau masuk di bidang kesehatan. Namun ini adalah kesempatan emas baginya.

“Karena ada kesempatan maka saya ambil. Memang setelah itu ada juga yang menawarkan beasiswa di kampus lain, tapi tidak tahu kenapa saya lebih condong untuk memilih beasiswa dari Tzu Chi,” kata Putri tertawa.

Ternyata tak hanya mendapatkan beasiswa, relawan juga mengarahkan Putri agar bergabung dan aktif di muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching. Ia ikuti saran itu dan Putri sendiri lama-lama merasakan sangat enjoy dengan berbagai kegiatan Tzu Ching. Kemauannya yang besar untuk belajar membuatnya menjadi relawan Tzu Ching yang serba bisa, baik itu menjadi koordinator kegiatan, pengisi materi, juga menjadi MC.

Harapan dari Rumah Sakit


Murni Mardiyani (kanan) menaruh harapan besar agar Putri dapat menjalani masa orientasi dengan baik.

Murni Mardiyani, Manager Keperawatan RSCK berharap Putri dan belasan perawat yang kini sedang menjalani masa orientasi cepat menguasai rule pekerjaan yang ada sehingga bisa bekerja dengan baik.

“Harapannya Putri bisa merawat pasien di rumah sakit ini dengan penuh cinta kasih. Jadi sesuai dengan harapan Master Cheng Yen, rawat pasien seperti saudara sendiri, anggap dia itu keluarga. Kita juga harus bisa memberikan pelayanan yang baik untuk pasien,” ujar Murni.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Semangat, Doa, dan Dukungan

Semangat, Doa, dan Dukungan

06 Agustus 2014 Selasa pagi (5/8), suasana haru terlihat antara orang tua dan anak. Sebanyak 21 anak-anak penerima beasiswa berkumpul di Bandara Lewoleba, Lembata, NTT. Hari itu adalah hari “perpisahan”, hari dimana orang tua melepas anak-anaknya untuk terbang menggapai harapan dan masa depan yang lebih baik.
Menjalani Peran Baru yang Bukan Sekadar Bekerja

Menjalani Peran Baru yang Bukan Sekadar Bekerja

24 September 2018

Putri Ayunda, penerima beasiswa karir Tzu Chi yang juga relawan Tzu Ching tengah menjalani masa orientasinya di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi. Peran barunya ini begitu disyukuri Putri.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -