Menjalin Jodoh Baik Melalui Kunjungan Kasih

Jurnalis : Marcella Rahdiya Teteng (He Qi Utara 1), Fotografer : Marcella Rahdiya Teteng, Tan Surianto, Lauw Diana Yanti Christina (He Qi Utara 1)

Dalam kunjungan kasih, relawan Tzu Chi berupaya untuk mengetahui kondisi kesehatan maupun kehidupan para penerima bantuan, sekaligus memberi motivasi dan semangat kepada mereka dan keluarganya.

Kunjungan kasih adalah kegiatan rutin relawan Tzu Chi untuk mengunjungi dan memberi perhatian serta motivasi kepada para penerima bantuan. Selama kurang lebih dua tahun kegiatan ini terhenti karena pandemi, dan selama itu pula pemberian perhatian kepada para penerima bantuan dilakukan dengan cara berbeda, melalui online atau telepon. Karena kondisi pandemi saat ini yang sudah mulai reda maka kunjungan kali ini sudah bisa dilakukan secara langsung ke rumah-rumah para penerima bantuan.

Pada Minggu, 5 Juni 2022, Pkl 08.30 WIB, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Gedung DAAI, yang berada di area Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan kunjungan kasih komunitas relawan He Qi Utara 1 ini diikuti banyak relawan dari berbagai jenjang kerelawanan, bahkan ada juga yang masih merupakan calon relawan ikut serta dalam kegiatan kali ini.

Selain memberikan bantuan, relawan Tzu Chi juga memberi perhatian kepada penerima bantuan melalui kegiatan kunjungan kasih.

Sebelum melakukan kunjungan kasih relawan mendapatkan pengarahan tentang tata cara dan etika ketika melakukan kunjungan kasih.

Sebelumnya, para peserta mendapatkan pengarahan singkat tentang tata krama saat melakukan kunjungan kasih ke rumah para penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi. Kemudian relawan dibagi menjadi beberapa grup. Setiap grup kemudian mengunjungi rumah para penerima bantuan ini dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Sekitar 2 jam kemudian, para relawan kembali berkumpul di Gedung DAAI. Setiap grup secara bergiliran maju ke depan untuk sharing tentang pengalaman dan kesan batin yang mereka rasakan usai memberi perhatian kepada warga yang sakit maupun kurang mampu. Lydia, salah seorang relawan merasa sangat bahagia dan senang karena ini pertama kalinya setelah pandemi melanda kurang lebih 2 tahun, bisa kembali kumpul bersama. Lydia juga memuji tim yang menyediakan makanan untuk makan siang yang rasanya tidak kalah dengan menu dari restoran. Menu makan siang kali ini terasa berbeda, yaitu nasi tumpeng dengan berbagai macam lauk yang disajikan sangat menggugah selera.

Pengalaman Baru Seorang Dokter dari Sebuah Kunjungan Kasih

Dokter Agustini sedang membagikan pengalaman dia setelah kunjungan kasih (memegang mic).

Agustini adalah relawan kembang (tunas relawan) yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Beliau berprofesi sebagai seorang dokter umum. Kegiatan ini memberikan kesan mendalam untuknya. “Pengalaman perdana ini sangat berharga untuk saya, karena saya berkesempatan untuk melihat dan mengetahui lebih dalam tentang penerima bantuan (Tzu Chi) yang saya kunjungi dan tentang misi amal ini sendiri,” ungkapnya.

Sebagai seorang dokter umum, bertemu dan mendengarkan keluhan dari orang sakit bukanlah hal yang luar biasa bagi Dokter Agustini, namun selama ini di tempat praktik ia hanya bisa mendengar dan melihat dari sisi medisnya saja. Pada kunjungan amal ini, selain sisi medis, dr. Agustini juga bisa mengetahui sisi lain dari masalah yang dihadapi oleh orang yang sedang sakit tersebut maupun keluarganya, serta dilema yang dihadapi oleh mereka dalam mencari pengobatan di lapangan. “Saya jadi bisa melihat dan memahami keadaan orang sakit tersebut dan keluarganya dengan lebih komprehensif, dan hal ini sangat membantu dalam meningkatkan empati saya terhadap mereka yang sedang menderita baik secara fisik maupun mental,” kata dr. Agustini.

Setiap grup memberikan sharing dan pengalaman mereka seusai melakukan kunjungan kasih.

Karena itu dr. Agustini sangat setuju dengan ajaran Master Cheng Yen yang salah satunya menjelaskan bahwa relawan Tzu Chi juga harus berterima kasih kepada penerima bantuan. “Karena mereka telah memberikan kesempatan bagi kita untuk berbuat kebajikan dan melatih diri menjadi individu yang penuh cinta kasih dan kebijaksanaan,” tegas dr. Agustini.

Menu makan siang istimewa yang dibuat relawan dengan penuh sukacita sehingga menggenapkan kebahagiaan bersama hari itu.

Setelah acara sharing selesai, relawan kemudian dipersilakan untuk makan siang. Gan En (terima kasih) kepada Betsy Tiosnalia dan Tjoeng Sioe Fong, relawan yang telah menyediakan makanan yang lezat dan bergizi untuk semua relawan pada hari itu. Tjoeng Sioe Fong berkata, "Saya sangat senang dan bersukacita bisa membuat makan siang untuk kunjungan kasih hari ini, dan semua relawan bisa menikmati makan siang bersama. Saya merasakan adanya kebersaman dan kehangatan dengan sesama relawan bisa berkumpul kembali setelah berberapa waktu kita tidak berkumpul bersama untuk kunjungan kasih, dan Gan En buat kesempatan ini.”

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Memberi Perhatian Kepada Opa dan Oma di Panti Jompo

Memberi Perhatian Kepada Opa dan Oma di Panti Jompo

12 Maret 2024
Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Taman Bodhi Asri di kota Medan, menyapa Opa dan oma penghuni panti di sana, mengucapkan doa dan harapan.
Semangat Hidup Novia yang Kembali Menyala Pasca-operasi Katub Jantung

Semangat Hidup Novia yang Kembali Menyala Pasca-operasi Katub Jantung

13 Oktober 2023

Novia Andini (21) sempat begitu terpukul saat tahu dirinya mengidap penyakit jantung rematik yang menyebabkan tiga katub jantungnya rusak. Ia sedih, khawatir dengan masa depannya. Namun bantuan dari Tzu Chi menyalakan semangat hidupnya.

Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi

Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi

07 September 2022

Para relawan Tzu Chi di Bekasi, Jawa Barat begitu perhatian kepada para Gan En Hu yakni penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang di wilayah tersebut. Pagi itu, Denasari beserta empat relawan lainnya mengunjungi Sara (41) yang belum lama kehilangan anak sulungnya, Yehezkiel dalam usia 11 tahun.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -