Menjalin Jodoh Baik

Jurnalis : Rince Tengku (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Robin (Tzu Chi Makassar)

Sebanyak 35 tamu dari Kota Palopo melakukan kunjungan ke Tzu Chi Makassar untuk berbagi pengalaman dan mendalami tentang Tzu Chi pada tanggal 7 Juli 2015.

Selasa pagi, 7 Juli 2015 Tzu Chi Makassar kedatangan 35 tamu dari Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Jalinan jodoh baik di antara insan Tzu Chi di Sulawesi. Dalam kunjungan ini, relawan saling memberikan motivasi dengan berbagi pengalaman dan mendalami tentang semangat Tzu Chi. Melalui kegiatan ini diharapkan para insan Tzu Chi yang tinggal di Palopo bisa menjadi perpanjangan tangan untuk orang lain yang membutuhkan dengan menjadi relawan dan mengembangkanTzu Chi.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk menyaksikan video tentang Tzu Chi, visi misi Tzu Chi, dan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan Tzu Chi. Setelah itu juga ada sharing dari berbagai relawan yang ikut acara ini.  Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi Biak, Papua turut hadir untuk memberikan suntikan motivasi kepada para relawan. “Apa yang bisa kita buat untuk semua makhluk agar kita semua berbahagia, merasa diterima oleh setiap orang karena kita semua bersaudara di dunia ini,” kata Susanto, “Tidak memandang agama dan latar belakang kita, tetapi dengan renungan-renungan yang Master Cheng Yen sampaikan membuat kita terus menurus mau menjalin jodoh tali persaudaraan agar kita hidup tidak sia-sia,  kita boleh berbuat kebajikan dan cinta kasih”.

Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi Biak memberikan motivasi kepada para relawan yang hadir dalam kunjungan ini agar senantiasa bersama-sama bersumbangsih. perpanjangan tangan untuk orang lain yang membutuhkan dengan menjadi relawan dan mengembangkanTzu Chi.

Rosyinah memberikan sharing perjalanannya bersama Tzu Chi yang baginya merupakan wadah untuk pelatihan diri.

Lain halnya dengan Rosyinah, relawan Tzu Chi yang dulu masuk barisan Tzu Chi di Biak. Lantaran pindah tugas kerja di Makassar, ia pun tetap bersumbangsih bersama Tzu Chi Makassar. Baginya, Tzu Chi merupakan wadah untuk melatih diri. “Karena Tzu Chi berada di mana-mana, jadi di mana pun kita berada kita tetap dapat berbuat kebajikan,” ucapnya. Ia pun merasa ragu sebelum bergabung dengan Tzu Chi. Ia merasa Yayasan Buddha Tzu Chi hanya diisi oleh orang-orang yang beragama Buddha saja. “Tapi ternyata tidak, tidak memandang agama kita, yang penting kita mau berbuat kebajikan untuk orang lain karena banyak makhluk yang membutuhkan kita,” tambahnya. Lewat kehadirannya di Tzu Chi  ternyata banyak pengalaman dan ajaran kebajikan yang diperolehnya.

Habu, salah satu Gan En Hu (penerima bantuan) merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi. “Saya bersyukur karena dapat dipertemukan dengan Yayasan Tzu Chi,” ungkapnya. Sementara itu, Icha, salah satu penerima beasiswa juga bersyukur karena telah meraih gelar sarjana pendidikan dari jerih payahnya. “Ini berkat dari Shigu, Shibo (tante, paman relawan Tzu Chi) saya dapat memiliki gelar ini,” ujarnya. Dari berbagai sharing yang diberikan para relawan di Makassar, semoga bisa diserap para relawan dari Palopo yang nantinya untuk diterapkan dalam bersumbangsih di kota asl mereka.

 


Artikel Terkait

Menjalin Jodoh Baik

Menjalin Jodoh Baik

15 Juli 2015

Dalam kunjungan ini, relawan saling memberikan motivasi dengan berbagi pengalaman dan mendalami tentang semangat Tzu Chi. Melalui kegiatan ini diharapkan para insan Tzu Chi yang tinggal di Palopo bisa menjadi perpanjangan tangan untuk orang lain yang membutuhkan dengan menjadi relawan dan mengembangkanTzu Chi.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -