Menjalin Jodoh dengan Nurmahera

Jurnalis : Ray Cukra (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Heri Yanto (Tzu Chi Sinar Mas)
 
 

fotoPada hari Jumat, 15 Februari 2013 dilaksanakan Survei bagi calon penerima beasiswa.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

 

Pada hari Jumat, 15 Februari 2013 dilaksanakan Survei bagi calon penerima beasiswa yang bertempat tinggal di Dusun Parit Minyak Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.  

Hidup sederhana sepertinya harus dijalani oleh keluarga Sapri (53 tahun) dan isterinya Masita (49 tahun). Apalagi setelah Marsita yang biasanya ikut bekerja membantu sang suami harus istirahat total semenjak menjalani operasi pengangkatan batu ginjal yang dilakukan empat bulan lalu. Kesederhanaan juga terlihat dari rumah yang ditempati Sapri, di mana masih terlihat kondisi rumah yang kondisinya tampak setengah jadi. Hal ini terlihat langsung dari dinding rumah yang sebagian masih menggunakan bahan gedek  (anyaman dari pelepah sawit). Pilihan ini merupakan tindakan yang cukup tepat mengingat harga gedek cukup murah walaupun ini bukanlah solusi jangka panjang karena dari segi ketahanan tidak bisa disamakan dengan papan atau dinding bata.

foto   foto

Keterangan :

  • salah satu tempat yang dikunjungi adalah rumah dari keluarga Nurmahera yang duduk di kelas 1 SMPN 1 Aek Kuo, Sumatera Utara (kiri).
  • Nurmahera bercita-cita menjadi pengusaha yang bergerang di bidang kuliner. Relawan pun berharap impiannya dapat terwujud (kanan).

Sapri yang sehari-harinya bekerja mencari ikan memiliki penghasilan yang tidak tetap. Ia pun merasa kesulitan membiayai 2 orang anaknya yang masih sekolah. Dari 7 anaknya, 3 orang diantaranya sudah menikah, sedangkan seorang anaknya harus putus sekolah karena kesulitan biaya.

Nurmahera duduk di kelas 1 SMP di SMPN 1 Aek Kuo. Cita-citanya berbeda dibandingkan anak-anak yang lain. Tidak seperti anak kebanyakan yang cita-citanya jadi dokter, atau pilot, gadis kecil  ini bercita-cita menjadi pengusaha yang bergerak di bidang kuliner. Ayahnya seorang penjual ikan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Ibunya sakit ginjal dan sedang dalam masa pemulihan setelah sakit satu tahun lalu. Awalnya sang ibu bekerja di perkebunan tetapi 5 bulan terakhir karena penyakitnya semakin parah, ibunya sudah tidak bisa bekerja. Nurmahera menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan beberapa kali menjadi juara kelas selama di duduk di bangku SD.

Senyum Nurmahera mengembang ketika tahu maksud kunjungan relawan Tzu Chi. Dengan adanya harapan beasiswa semoga  ia akan lebih semangat setiap pagi menunggu bus sekolah yang lewat di jalan depan rumahnya untuk akomodasinya tiap pagi menuju sekolahnya. Dan semoga 10 atau 15 tahun lagi jika kita berkunjung ke Aek Korsik ada nama Nurmahera Bakery  terpampang di salah satu rumah desa tersebut.

 

 
 

Artikel Terkait

Paket Lebaran 2022: Kepedulian Menciptakan Jalinan Cinta Kasih Tak Berujung

Paket Lebaran 2022: Kepedulian Menciptakan Jalinan Cinta Kasih Tak Berujung

13 April 2022

Menyambut lebaran di tahun 2022, Yayasan Tzu Chi secara bertahap menyalurkan 52 ribu paket lebaran ke wilayah DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Kunjungan Kasih ke Kaliawi Pascakebakaran

Kunjungan Kasih ke Kaliawi Pascakebakaran

16 Oktober 2019
Jumat, 04 Oktober 2019 Relawan Tzu Chi Lampung kembali meninjau kondisi rumah warga Kaliawi yang habis terbakar pasca bencana kebakaran satu bulan yang lalu. Sebelas rumah yang terbakar kini sudah mulai dibangun, dan untuk kebutuhan seperti air juga sudah cukup. Selama satu bulan Tzu Chi Lampung memberikan bantuan air bersih untuk warga. 
Berbagi Inspirasi dalam Keterbatasan

Berbagi Inspirasi dalam Keterbatasan

21 Juli 2017

Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengundang Yayasan Pendidikan Tunanetra (Yapetra) untuk beramah-tamah bersama seniman difabel asal Tiongkok, My Dream (China Disabled People’s Performing Art Troupe). Di sana mereka saling berbagi inspirasi.

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -