Menteri PKP Gaungkan Program Rumah Murah Bersama Tzu Chi dan Para Pengusaha

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyambut kedatangan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait di ruang Xi She Ting, Aula Jing Si Lt. 1 dengan jamuan makan malam. Menteri Ara akan menyosialisasikan Program Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) kepada para pengusaha untuk ikut bergotong royong mewujudkan tiga juta rumah.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait datang berkunjung ke Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, untuk menyosialisasikan strategi mencapai Program Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Pada acara ramah tamah itu, Menteri PKP mengharapkan adanya kerja sama yang kompak antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mendukung pencapaian target pembangunan tiga juta rumah, mengingat program ini menjadi prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

Acara ramah tamah ini dihadiri oleh relawan Tzu Chi, para pengusaha dari Sinarmas Group, Agung Sedayu Group, Indofood Group, Pulauintan Group, Mulia Group, Kawan Lama Group, Summarecon Agung Group, Artha Graha Group, Erajaya Group, Soechi Group, PT Intisumber Bajasakti, Panca Budi Group, PT Samudra Marine Indonesia, PT Caiyida Technology Indonesia, PT Lestarindo Ampuh Perkasa, PT Sari Teknologi Global, PT Sinar Alam Duta Perdana – Banjarmasin, PT Aplus Pacific, Green Leaf Group, PT Senyum Lima Ribu, Onassis Hardware, PT Indoprima Selaras, COO Audie Building, CEO Synthesis Group, CEO Futanlux Paint, dan PT Gamma Persada Solusindo.

Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Hong Tjhin dan Direktur umum Suriadi bersama dengan Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati dan jajarannya dalam jamuan makan malam.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengharapkan adanya kerja sama yang kompak antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mendukung pencapaian target pembangunan Tiga Juta Rumah mengingat program ini menjadi prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

Dalam paparannya, Menteri PKP mengajak para pengembang untuk terlibat secara aktif dalam Program Pembangunan Tiga Juta Rumah. Pasalnya, selain mampu mendorong investasi, pembangunan perumahan juga akan meningkatkan industri-industri lainnya sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara.

“Saudara-saudara, perumahan itu properti. Saya baru dikasih buku oleh Pak Budi Arsa. Pembangunan rumah itu terafiliasi, terkoneksi, dengan sekitar 170 sampai 180 industri. Ini berdasarkan penelitian. Contohnya dari bahan semen, pasir, ubin, kaca, cat, dan masih banyak material lainnya. Belum lagi tenaga kerjanya,” ungkap Menteri Ara.

Demi terwujudnya program tiga juta rumah ini, diperlukan agar semua pihak yang terlibat dalam sektor perumahan bisa saling bersinergi dan bergotong royong dalam pembangunan rumah untuk masyarakat.

Menteri Ara mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang banyak membantu merenovasi rumah bagi rakyat yang tidak mampu, dan saat ini sudah berjalan sangat cepat di Jakarta, di Bandung (Jawa Barat), Banyumas (Jawa Tengah), dan Banten.

Heru Pudyo Nugroho Komisioner BP Tapera sedang menyosialisasikan program pembiayaan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada para pengusaha yang menghadiri acara ramah tamah pembangunan Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Acara ramah tamah ini juga dihadiri oleh Heru Pudyo Nugroho, Komisioner BP Tapera, yang menyosialisasikan program pembiayaan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Heru menjelaskan bahwa saat ini BP Tapera mengelola dua program pembiayaan perumahan bersubsidi, yaitu KPR FLPP dan KPR Tapera.

Heru menjelaskan, syarat dan cara mengajukan FLPP adalah Warga Negara Indonesia (WNI), tercatat sebagai penduduk satu daerah, belum pernah mendapatkan subsidi dari pemerintah, orang perseorangan kawin/tidak kawin, tidak memiliki rumah, dan memiliki penghasilan tetap atau tidak tetap.

Heru mengungkapkan bahwa BP Tapera telah bekerja sama dengan 39 bank dan 20 asosiasi pengembang. Kerja sama ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan rumah yang sesuai wilayah dan bank yang diinginkan.

Heru juga menjelaskan aturan baru besaran penghasilan kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dibagi dalam empat zona. Zona 1, yaitu Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Sumatra, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sebesar Rp8,5 juta untuk yang tidak kawin dan Rp10 juta untuk yang sudah kawin. Sedangkan untuk peserta Tapera Rp10 juta.

Menteri Ara meyampaikan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang banyak membantu merenovasi rumah bagi rakyat yang tidak mampu. Saat ini Yayasan Tzu Chi yang sedang berjalan sedang merenovasi rumah rakyat tidak mampu di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.

Zona 2 mencakup wilayah Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, dan Bali sebesar Rp9 juta untuk yang tidak/belum kawin, dan Rp11 juta untuk yang sudah kawin. Untuk peserta Tapera sebesar Rp11 juta.

Zona 3 meliputi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya sebesar Rp10,5 juta bagi yang tidak/belum kawin dan Rp12 juta untuk yang sudah kawin. Untuk peserta Tapera sebesar Rp12 juta.

Terakhir, Zona 4 meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebesar Rp12 juta untuk yang tidak/belum kawin dan Rp14 juta untuk yang sudah kawin, serta Rp14 juta untuk peserta Tapera.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan Menteri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait foto bersama dengan para pengusaha yang menghadiri acara ramah tamah program rumah murah yang berlangsung di Tzu Chi Center PIK.   
      

Acara ramah tamah ini berlangsung di ruang Xi She Ting, Aula Jing Si Lt. 1, yang dihadiri oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Eka Tjandranegara selaku Ketua Komite Pembangunan Tzu Chi, Pui Sudarto selaku Wakil Ketua Komite Pembangunan Tzu Chi, Hong Tjhin, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan Suriadi, Direktur Umum Tzu Chi Hospital. Sedangkan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman hadir Menteri PKP Maruarar Sirait, Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati, dan Heru Pudyo Nugroho selaku Komisioner BP Tapera.

Menteri Ara berharap, semoga sosialisasi rumah subsidi dengan DP 1 persen dan cicilan yang bisa 15 sampai 20 tahun ini sangat membantu rakyat. Ia berharap sosialisasi ini tersampaikan dengan baik supaya rakyat kecil atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) punya kesempatan untuk memiliki rumah seperti keinginan Presiden RI Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki program tiga juta rumah per tahun sebagai salah satu program prioritas dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat, utamanya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Sukacita di Usia Senja

Sukacita di Usia Senja

22 Februari 2017

Kebahagiaan nenek usia 80 tahun di Tegal Alur, Jakarta Barat ini bukan tanpa alasan. Pasalnya di usia senjanya ini, ia seperti mengalami titik balik kehidupan. Siti Waspiah yang akrab disapa Bu Dul hidup seorang diri sejak anaknya, Siti Rahayu meninggal pada tahun 2005 silam. Beruntung ada Ferdinand Timotius Hariyadi (57 tahun) dan istri yang membantu merawat Bu Dul sepeninggal Siti Rahayu.

Rumah Nyaman untuk Ibu Eri dan Ibu Siti

Rumah Nyaman untuk Ibu Eri dan Ibu Siti

13 Oktober 2020

Tzu Chi Bandung mengadakan serah terima kunci rumah kepada lima warga penerima bantuan bedah rumah, 4 rumah di Kel. Campaka dan 1 di Kel. Dungus Cariang, Kec. Andir, Kota Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Bandung H. Oded Muhammad Danial, S.A.P., relawan Tzu Chi dan tamu undangan. 

Rumah yang Kini Lebih Nyaman

Rumah yang Kini Lebih Nyaman

28 September 2018
Sampai tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Begitu yang dirasakan Ratna Ningsih (67) setelah renovasi rumahnya selaku keluarga veteran Kopassus di Komplek Purnawirawan Kopassus Pelita 1, Tapos, Depok, Jawa Barat rampung. 
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -