Menumbuhkan Rasa Kekeluargaan

Jurnalis : Sunaryo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Wiyzhien Lim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

fotoMinggu tanggal 5 Februari para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Syukuran Imlek bersama.

Minggu tanggal 5 Februari pukul 19.00 WIB merupakan malam yang membahagiakan bagi para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada malam itu mereka mengadakan Syukuran Imlek bersama. Acara tersebut tidak diadakan di dalam ruangan tetapi di halaman depan rumah Ru Xin Shijie, relawan Tzu Chi. Acara ini diikuti oleh 51 relawan yang terdiri dari 2 relawan komite, 6 relawan biru, 26 relawan abu-abu, dan 17 relawan rompi.

 

Cuaca yang bersahabat membuat acara dapat berjalan dengan lancar, walapun pada malam sebelumnya turun hujan deras menguyur Tanjung Balai Karimun. 

Acara yang sederhana yang dipandu oleh Jurman Shixiong dan Nely Shijie ini menumbuhkan semangat kebersamaan dan rasa kekeluargaan antar sesama relawan. Para relawan juga menyanyikan lagu imlek dan pertunjukan Isyarat Tangan. Setelah itu, untuk mengetahui  kegiatan selama Tahun 2011, diputarkan video kilas balik kegiatan Tzu Chi Indonesia dan Tanjung Balai Karimun. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat baru kegiatan- kegiatan Tzu Chi di tahun-tahun berikutnya.

Dipertengahan acara dari keluarga A.A Shijie memberikan sharing tentang pengalamannya mengikuti kegiatan Tzu Chi. Satu keluarga ini sangat berperan aktif di kegiatan Tzu Chi bersama dengan ketiga anaknya. Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 yang diadakan di Gedung Lansia, A.A Shijie bersama ketiga anaknya menceritakan pengalamannya sebelum mengikuti isyarat tangan. Pada awalnya yang bervegetarian hanya A.A Shijie saja, setelah dijelaskan kepada tiga anaknya, akhirnya ketiga anaknya mau mengikuti isyarat tangan tersebut dan bervegetarian, namun tidak dengan sang suami.

foto   foto

Keterangan :

  • Dua orang relawan komite memberikan pesan pembuka saat acara dimulai (kiri).
  • Usai acara, setiap peserta yang hadir mendapatkan sebuah suvenir yang berisi kata perenungan dari Master Cheng Yen (kanan).

Dengan berjalannya waktu dan perhatian dari A.A Shijie, akhirnya suaminya juga mau ikut bervegetarian walaupun tidak mengikuti kegiatan Isyarat Tangan . Hal ini membuktikan bahwa dalam suatu keluarga harus bisa mengembangkan kesadaran dan saling menghargai dalam suatu perbedaan. Sekitar pukul 21.00 WIB diputarkan video isyarat tangan pada saat Pemberkahan Akhir Tahun 2011. Saat pemutaran video itu tampak keceriaan dan kebanggaan tersendiri  karena acara tersebut dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Acara dilanjutkan dengan pembagian suvenir pada peserta yang hadir yang berisi tentang kata perenungan dari Master Cheng Yen. Diakhir acara semua relawan mengikuti isyarat tangan “ Satu Keluarga “. Isyarat tangan ini mengingatkan kita untuk saling percaya dan saling membantu sesama.

  
 

Artikel Terkait

Penyerahan Rumah untuk Warga Palu

Penyerahan Rumah untuk Warga Palu

26 Oktober 2020

Selama dua hari (23-24 Oktober 2020) relawan Tzu Chi Jakarta bersama BPBD Kota Palu melakukan verifikasi tahap ketiga kepada warga calon penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 3)

Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 3)

24 Agustus 2010 Kondisi geografis Gunung Kidul yang berbatu dan kekurangan air, membuat para petani di desa ini terus berkutat dengan kemiskinan dan kekalutan. Keadaan inilah yang  mendorong banyak di antara kaum mudanya mencari pekerjaan di kota sebagai buruh, seniman bangunan atau pedagang makanan sehingga tinggal menyisakan orang-orang tua di desa.
Suara Kasih : Pencerahan di Tengah Masyarakat

Suara Kasih : Pencerahan di Tengah Masyarakat

21 Juli 2010
Sesungguhnya, penempelan Kata Perenungan Jing-Si disosialisasikan pertama kalinya oleh insan Tzu Chi di daerah Wenshan, Taipei. Pada tahun 2004 lalu, mereka mulai mensosialisasikan Kata Perenungan Jing-Si.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -