Mendaki dan Menggerakkan Gunung Sumeru
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara), Anand Yahya, Juliana Santy
|
| ||
“Mendaki dan Menggerakkan Gunung Sumeru” menjadi tema sosialisasi kepada seluruh relawan Tzu Chi di Jakarta. Sejak tanggal 6-8 Juli 2012, sosialisasi ini diadakan di empat tempat yang berbeda, yaitu di Jing Si Books & Café Pluit bagi relawan He Qi Utara, ITC Mangga Dua Lt.6 bagi relawan He Qi Selatan, Jing Si Books & Café Kelapa Gading bagi relawan He Qi Timur dan Aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi bagi relawan He Qi Barat. Keseluruhannya sebanyak 276 relawan mengikuti sosialisasi tersebut. Mengapa mendaki dan menggerakkan Gunung Sumeru? Gunung Sumeru adalah gunung kiasan yang melambangkan dunia, jadi saat menggerakkan Gunung Sumeru berarti kita ingin mengadakan perubahan di dunia ini, dengan bergerak maka akan ada perubahan. Bergerak ke mana? Tentu saja bergerak ke arah yang lebih baik. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mengumpulkan kembali semua relawan Tzu Chi di mana pun mereka berada untuk ikut serta dalam sebuah momen bersejarah, yaitu peresmian Aula Jing Si yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2012. Pada saat peresmian itu juga, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ingin mengajak semua relawan Tzu Chi untuk sama-sama mendoakan supaya bumi ini jauh dari bencana.
Keterangan :
Tuan dari Rumah Ribuan Tahun Pada sosialisasi yang dibawakan oleh Elvy Kurniawan, relawan Tzu Chi, tersebut dikatakan bahwa rumah ini adalah “rumah ribuan tahun”, yang berarti rumah ini dibangun bukan hanya untuk satu-dua hari, tetapi ribuan tahun, kita berharap rumah ini bisa diwariskan kepada generasi berikutnya, dan bagian terpenting yang akan diwariskan bukan hanya rumah tetapi juga semangat yang ada di dalam rumah ini. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang solid dari setiap insan Tzu Chi untuk membangkitkan kembali hati setiap orang, terutama sesama relawan untuk turut serta, “Jangan hanya melihat rumah ini besar, tapi hati kita harus lebih besar dari rumah ini. Karena itu kita harus banyak-banyak mengajak relawan untuk kembali aktif kembali,” ucap Elvy kepada peserta sosialisasi. Jika setiap orang mau menyumbangkan sedikit tenaga, maka akan terkumpul tenaga yang besar. Dengan setiap orang memiliki cinta kasih, maka akan terkumpul cinta kasih yang besar. Jika setiap orang memberikan berkah, maka rumah kita, rumah insan Tzu Chi, akan menjadi rumah penuh berkah. Dan dengan adanya dukungan dari banyak orang, maka kekuatan untuk memutar Gunung Sumeru dengan mengumpulkan banyak kebajikan akan terwujud. |
| ||
Artikel Terkait
PAT 2019: Membangun Keluarga Tzu Chi yang Saling Mendukung
20 Januari 2020Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2019 di Palembang diisi dengan berbagai sharing dari penerima bantuan. Mereka antara lain: Robiansyah (bantuan pengobatan), Irene (bantuan beasiswa pendidikan), dan Itut (bantuan bedah rumah). Mereka sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan para donatur melalui Tzu Chi.

Semangat Hidup Lila
06 Maret 2009 Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-55 ini dilakukan bekerjasama dengan KOSTRAD dan Dinas Kesehatan kota Blitar. Acara ini juga bertepatan dengan peringatan HUT KOSTRAD yang ke-48. ”Selama ini Tzu Chi sudah sering bekerjasama dengan pihak KOSTRAD dalam melakukan kegiatan sosial, dan yang terakhir adalah program Bebenah Kampung di kawasan Pademangan, Jakarta Utara
Membuat Sabun Cuci Piring Batang dari Minyak Jelanta
29 Agustus 2023Kegiatan Pelestarian Lingkungan di Depo Pangeran Jayakarta kali ini seru sekali. Marlina mendemokan “Minyak Jelanta Menjadi Sabun Batang” yang ramah lingkungan. Cara buatnya mudah, bahannya pun mudah didapat, harganya juga ekonomis.