Menyatukan Visi dan Misi
Jurnalis : Erli Tan (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara)
|
| ||
Haryo Shixiong sebagai pembawa acara gathering memulainya dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen sebanyak tiga kali. Agar setiap relawan tahu dan kenal dengan Ketua/WakilHu Ai dan Xie Li, Haryo Shixiong pun memperkenalkan fungsional Hu Ai PIK. Satu per satu relawan yang memegang tanggung jawab sebagai fungsional maju ke depan ketika disebutkan namanya oleh Haryo Shixiong. Setelah itu, oleh Puspawati Shijie disosialisasikan kegiatan rutin yang diadakan dan diikuti oleh komunitas Hu Ai PIK selama ini, dengan harapan setiap relawan paham dan tahu kegiatan apa saja yang akan diikuti. Menurut Alwin Shixiong selaku ketua Hu Ai PIK, tujuan diadakan gathering ini adalah untuk mempererat hubungan antar relawan, juga untuk menyatukan visi dan misi relawan di Tzu Chi. “Kita mestinya merasa bangga dan lebih giat lagi, karena Jing Si Tang terbesar di dunia berada di wilayah komunitas kita. Di sini kita sama-sama belajar, kita semua adalah setara, gatheringadalah wadah bagi kita untuk bertukar pikiran, diskusi, dan membahas kegiatan. Dalam berkegiatan kita juga belajar bersyukur (gan en), saling menghormati (zhun zhong), dan mengasihi (ai).” Alwin Shixiong menekankan bahwa dalam berkegiatan sebenarnya kita juga membina diri, belajar memperbaiki diri dalam bersikap. Selain itu ia juga menghimbau setiap relawan agar bisa mengatur waktunya dengan baik, sehingga baik itu kegiatan rumah maupun kegiatan Tzu Chi keduanya dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Pada kesempatan itu, para relawan juga diingatkan kembali mengenai budaya humanis melalui tata krama makan. Diperankan langsung oleh Rosanny Shijie, dengan sebuah meja makan dan kursi serta peralatan makan yaitu huanbao set, Rosanny Shijie memeragakan tata krama makan mulai dari duduk, menggunakan huanbao, tata cara mengambil makanan, hingga meninggalkan meja makan.
Keterangan :
Setelah itu, Shelly Shijie sebagai PIC Bedah Buku juga sharing mengenai fa ru xin, “Master (Cheng Yen) mengatakan kita harus fa ru xin, dharma masuk ke dalam hati. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti bedah buku. Dengan belajar bersama, membaca bersama, kemudiansharing, kita bisa mendapatkan banyak, karena penafsiran tiap orang bisa berbeda, dan dari sinilah kita bisa mendapatkan sesuatu. Tidak ada istilah benar atau salah untuk setiap pendapat.” Pada kesempatan itu Shelly Shijie juga memperkenalkan bedah buku Mandarin yang diadakan setiap hari Rabu di Jing Si Books & Cafe Pluit, dan bagi yang tidak mengerti Mandarin, jangan kuatir karena juga ada bedah buku berbahasa Indonesia pada hari Kamis di lokasi yang sama. Setelah itu, para relawan diajak untuk mendengar ceramah Master Cheng Yen. Mengapa harus mendengar ceramah Master Cheng Yen? Ini juga merupakan salah satu cara bagi setiap relawan untuk tetap berada dalam barisan dan bersatu hati mengikuti langkah Master. Apa yang Master inginkan dan semua perkembangan Tzu Chi bisa didapatkan dari ceramah Master, karena itu para relawan hendaknya membiasakan diri untuk menyimak ceramah Master setiap harinya. Gathering yang singkat dan penuh makna ini ditutup dengan doa bersama dengan menggunakan lagu Li Yuan Wen(Janji Ikrar). Besar harapan tiap relawan dalam gathering ini untuk bisa lebih maju dan giat lagi dalam bersumbangsih, mempercepat langkah dalam jalan bodhisatwa ini, sehingga visi Tzu Chi yaitu menyucikan hati manusia, masyarakat damai harmonis, dan dunia terhindar dari bencana dapat segera terwujud. Jiayou semua relawan Tzu Chi! |
| ||
Artikel Terkait
Membangkitkan Semangat Relawan Dalam Mengukir Sejarah Tzu Chi
27 Februari 2023Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia cabang Medan dari komunitas He Qi Cemara mengadakan pelatihan relawan Zhen Shan Mei pada 18 dan 19 Februari 2023 di Cheagia Resort, Sidikalang.
Menyambut Tahun Baru dengan Penuh Syukur
12 Februari 2018Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 yang merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Acara yang dihadiri oleh 400 tamu ini sangat meriah dan juga khidmat.
Pelipur Lara untuk Warga Korban Kebakaran di Taman Sari
10 Februari 2020Di tengah pilu yang dirasakan Ibu Nung dan warga lainnya yang mengalami cobaan ini, pelipur lara datang dari relawan Tzu Chi. Hari ini, Senin 10 Februari 2020, relawan mendistribusikan 75 paket bantuan. Paket bantuan berisi terpal, ember, air mineral, lalu ada satu kontainer yang berisi selimut, handuk, sarung, sandal, pakaian layak pakai, tempat makan, dan perlengkapan mandi.