Menyebarkan Kehangatan untuk Oma, di Bulan Tujuh Penuh Berkah

Jurnalis : Rini Yulianti (He Qi Cikarang), Fotografer : Rini Yulianti (He Qi Cikarang)

Oma Agnes, salah satu warga panti werdha ditemani relawan Tzu Chi, Helen Suryana, untuk bernyanyi bersama sebuah lagu sambil bertepuk tangan dalam suasana sukacita.

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah ini, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang berkunjung ke Yayasan Bina Bakti Sasana Tresna Werdha Caritas, Bekasi, pada Kamis, 18 September 2025. Kali ini, kedatangan 29 relawan He Qi Cikarang memberikan sebuah cerita baru bagi oma-oma yang tinggal di sana.

Salah satu wajah yang memancarkan kebahagiaan adalah Oma Agnes Sugiatni. Lahir pada tahun 1935 di Wonogiri, Jawa Tengah, Oma Agnes telah menjadikan panti ini sebagai rumahnya selama sepuluh tahun terakhir. Dengan senyum tulus, Oma Agnes berbagi cerita hidupnya. "Saya sudah 10 tahun di sini, dan saya bersyukur setiap hari masih bisa punya teman dan bahagia," ungkapnya.

Mantan guru SD ini, merasa sangat sukacita ketika melihat para relawan datang. Kehadiran mereka seolah membawa energi baru yang membuat suasana panti terasa jauh lebih hidup dan meriah. "Di sini saya senang bisa banyak teman, tidak sepi, apalagi ada yang berkunjung seperti ini," tambahnya.

Relawan Tzu Chi, Lena, dengan penuh cinta kasih mengunting rambut salah satu oma yang sudah panjang agar terlihat rapih (kanan). Salah satu relawan, menyuapi bubur kacang hijau kepada oma yang sedang sakit dengan penuh kelembutan dan kesabaran (kiri).

Dipimpin oleh Listiyani, relawan He Qi Cikarang telah menyiapkan serangkaian acara yang menyentuh hati. Acara diawali dengan sambutan hangat oleh pembawa acara Lily Tedja. Tak butuh waktu lama, kebahagiaan pun menyebar melalui alunan lagu-lagu ceria yang dinyanyikan bersama. Senyuman tulus terukir dari wajah setiap oma, mencerminkan betapa rindu hati mereka akan momen kebersamaan seperti ini.

Momen haru berlanjut dengan isyarat tangan shou you Satu Keluarga, yang dilakukan bersama oleh relawan, oma, dan suster panti. Ini adalah wujud nyata pelukan kasih yang melampaui kata-kata. Setelah itu, para relawan dengan penuh perhatian menyajikan bubur kacang hijau hangat, ada yang menyuapi dengan lembut, ada pula yang menemani para oma makan dengan mandiri.

Wujud ungkapan kasih lainnya kepada oma, juga dilakukan dengan menggunting kuku tangan dan rambut oma yang sudah panjang. Setelah dirawat dengan penuh cinta kasih oleh relawan, wajah mereka terlihat lebih segar dan ceria. Kebahagiaan yang sederhana namun mendalam untuk oma, menjadi bukti bahwa kasih sayang sejati hadir dalam setiap sentuhan dan perhatian kecil.

Di akhir kunjungan, foto bersama dilakukan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang bersama oma, dan pengurus Panti Werdha Tresna Caritas.

Momen kebersamaan yang penuh kehangatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Ada satu pesan penting yang disampaikan oleh para relawan: "Sebaik-baiknya kita harus berbakti kepada kedua orang tua yang masih hidup dan menemani mereka hingga tua nanti."

Kisah dari kunjungan ini adalah pengingat bagi kita semua, cinta kasih yang menyejukkan tidak harus selalu dalam bentuk materi besar. Kadang kala, kehadirannya cukup dalam pelukan, senyuman, dan perhatian tulus yang mengingatkan mereka bahwa mereka tidak pernah sendiri.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Anugerah yang Tak Ternilai

18 Oktober 2024

Minggu 13 Oktober 2024, 22 relawan komunitas Xie Li Cipinang mengunjungi 38 Oma di Panti Sasana Tresna Werdha Mulia 3 Centex, Ciracas, Jakarta Timur. Kegiatan selain memberikan bingkisan cinta kasih juga diisi dengan ramah tamah, memotong rambut dan kuku para oma.