Menyiapkan Masakan Vegetarian

Jurnalis : Dewi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Dewi (Tzu Chi Batam)
 
 

fotoWalaupun memasak dalam jumlah yang besar, tetapi relawan tetap ceria dan mengerjakannya dengan sepenuh hati

"Mulai bulan Mei 2011, selama 4 minggu ke depan, saya mendapat tugas berbelanja sayur ke pasar induk karena Tzu Chi Batam akan mensosialisasikan makanan vegetarian kepada masyarakat,” kata saya kepada suami saya saat kami sarapan. Tak ada komentar darinya. Maklumlah, suami saya bukan penggemar vegetarian, malah sedikit antipati.

 

Bencana alam semakin sering terjadi dengan skala kerusakan yang semakin besar. Master Cheng Yen mengatakan, ”Bencana alam yang terjadi harus ditanggapi dengan kesadaran yang meningkat.” Beliau mengharapkan kita, manusia bisa bertobat. Salah satu bentuk pertobatan nyata adalah dengan bervegetarian. Bervegetarian bukanlah hal yang sulit, namun kebiasaan dan ketidaktahuan membuat kita manusia sulit untuk berubah. Tim relawan konsumsi Tzu Chi Batam berupaya mensosialisasikan bahwa makanan vegetarian yang merupakan olahan dari sayur-sayuran pun juga bisa memiliki cita rasa dan aroma yang menggiurkan.

Selama 4 minggu Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Batam di Windsor Central setiap pagi hingga siang ramai dikunjungi oleh relawan, teman, Gan En Hu maupun orang yang belum kita kenal. Dalam kurun waktu itu pula banyak juga orang yang tergerak untuk menjadi donatur.

Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi dan relawan mulai berdatangan. Ruang tengah tanpa penyejuk udara dengan meja besar di tengahnya, diramaikan oleh sekitar 12 orang relawan yang bertugas mengupas, memotong, membersihkan sayur-sayuran. Dapur yang terletak di belakang yang dipenuhi dengan berbagai peralatan memasak diisi oleh 5 orang relawan yang bertugas memasak dan mencuci peralatan masak. Panasnya udara di dapur, telah menarik simpati Alo Shixiong. Atas inisiatifnya, ia memasang exhaust fan dan kipas angin, sehingga juru masak kami menjadi lebih nyaman.

foto  foto

Keterangan :

  • Setiap relawan berbagi tugas untuk menyiapkan makanan vegetarian. (kiri)
  • Dalam rangka bulan Vegetarian, relawan pun mensosialisasikan makanan vegetarian dengan menyediakan makanan vegetarian selama satu bulan. (kanan)

Setiap hari, lebih dari 7 macam menu disajikan serta terdapat minuman dan kue-kue. Jumlah makanan  yang disediakan cukup untuk porsi 300 orang. Pukul  10.30 makanan sudah tersaji dan selesai pukul 14.30 WIB. Setelah sepi dari tamu, relawan kembali membersihkan meja makan, lantai dan membungkus semua sisa makanan untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

Pada hari ke-3, saya sangat terkejut ketika melihat suami saya dan tiga orang temannya datang untuk makan siang. Keesokan harinya mereka pun datang lagi dan seterusnya hingga hari terakhir. Alangkah bahagia hati saya, ternyata seseorang yang tidak menyukai makanan vegetarian, akhirnya mau menikmati makanan vegetarian.Masakan ini berbeda dengan yang di luar, tidak banyak minyak dan rasanya juga seperti makanan biasa. Teman-temanku juga bilang begitu. Kata suami saya, “Tentu saja Shixiong, karena masakan Tzu Chi ini dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan diberi bumbu cinta kasih oleh Shijie juru masak.”

Salah satu juru masak, Acin Shijie bercerita kepada saya, “Kita harus menyajikan makanan yang bercita rasa seperti umumnya makanan bagi lidah non vegetarian, untuk menghilangkan image makanan vegetarian yang identik dengan daging palsu dan aroma khasnya yang tidak disukai orang pada umumnya. Dengan bahan sayur, tahu, tempe, telur dan jamur kita sudah bisa mengolah beraneka ragam makanan yang bisa menampilkan warna, aroma dan cita rasa yang menggiurkan,” ujar Acin Shijie.

foto  foto

Keterangan :

  • Dari masakan yang disajikan setiap hari,relawan ingin menunjukkan bahwa makanan vegetarian juga memiliki cita rasa yang tak kalah enak dari makanan lainnya. (kiri)
  • Setiap hari lebih dari 7 macam menu disajikan dengan porsi yang cukup untuk 300 orang. (kanan)

Sebagai kenang-kenangan bagi semua relawan yang terlibat dalam kegiatan bulan vegetarian ini, kami mengadakan kumpul bersama di aula setelah tamu-tamu pulang di hari terakhir. Ceramah Master Cheng Yen tentang pentingnya bervegetarian mengawali acara kami. Kemudian kami menampilkan isyarat tangan dan permainan, semuanya tertawa lepas menikmati acara. Saat sharing, Siu Khim Shijie menuturkan bahwa ia sangat bersyukur dapat ikut kegiatan ini. Hanya satu hari saja ia tidak hadir karena merayakan syukuran untuk cucunya yang berusia genap 1 bulan. “Sangat senang bisa bersama-sama di sini setiap hari. Selain itu tanpa sadar, selama 1 bulan ini saya jadi lancar ke belakang setiap hari tanpa perlu minum obat lagi,” ujarnya.

Kebahagiaan juga terpancar dari relawan lainnya, salah satunya Yap Ik Phing. “Bahagia sekali bisa ikut kegiatan ini karena saya bisa bersumbangsih dengan waktu saya. Jika di rumah saya hanya nonton televisi saja. Saya juga senang ketika diajak ikut memilah sampah di depo pelestarian lingkungan. Selain bisa menyelamatkan bumi juga bisa membantu orang lain,” ungkapnya. Bao Xuan Shijie dan Mina Shijie juga bertekad untuk memperluas gaung vegetarian ini, sehingga gelombangnya dapat menjangkau lebih banyak orang dan lapisan masyarakat.

  
 
 

Artikel Terkait

Bedah Buku: Pendidikan Tzu Chi Menjadi Manusia Seutuhnya

Bedah Buku: Pendidikan Tzu Chi Menjadi Manusia Seutuhnya

06 Juni 2014 Kegiatan bedah buku komunitas Hu Ai Angke biasa rutin diadakan setiap hari Senin di Jalan Kapuk Muara No 5 (Kantor Annie Shijie). Hari itu tanggal 24 Maret 2014, pukul 20:00 WIB kegiatan kembali diadakan dengan khusus mengundang Mei Rong Shijie, wakil koordinator Er Tong Ban dan Tzu Shao Ban, untuk membahas tentang pendidikan Tzu Chi.
Bantu Pemerintah Benahi Pemukiman Padat Penduduk di Kelurahan Tanah Tinggi

Bantu Pemerintah Benahi Pemukiman Padat Penduduk di Kelurahan Tanah Tinggi

23 November 2023

Satu lagi karya kemanusiaan Tzu Chi akan segera dibangun di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dalam program bebenah kampung. Tepatnya di RT 005/ RW 012 akan dibangun rumah susun 4 lantai yang terdiri dari 12 unit.

Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

04 Juni 2012 Meski sudah hampir sebulan berlalu, semangat Waisak di hati insan Tzu Chi belum luntur. Setelah kantor-kantor penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia melaksanakan prosesi pemandian rupang Buddha, kali ini giliran Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan prosesi yang sama bagi murid-murid.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -