Menyulut Lilin Kebajikan Ke Seluruh Negeri

Jurnalis : Nadya Iva Nurdiani (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Nadya Iva (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Feranika Husodo (He Qi Utara)
 
 

fotoMinggu 4 Oktober 2012, usai mengikuti pelantikan relawan biru putih, relawan Tzu Chi perwakilan Sinar Mas mengikuti acara ramah tamah.

Merunut jauh pada tahun 1998 dimana jalinan jodoh pertama kali dilakukan antara Tzu Chi dengan Sinar Mas yang dibawa oleh Eka Tjipta Widjaja sepulangnya dari Hualien, Taiwan. Banyak dari staf dan karyawan yang merasa ’jengah’ dengan masuknya suatu yayasan beragama Buddha. Apakah ada maksud lain selain kegiatan sosial yang gencar dilaksanakan? Namun Tzu Chi tetap dijalankan dan seiring berjalannya waktu anggapan mem-Buddha-kan itu seperti menguap begitu saja.

 

Apalagi ketika penggalangan donasi dilakukan dimana Franky O Widjaja Shixiong mengajak para karyawan untuk turut berdonasi, tidak semua menanggapi secara positif. Kenapa harus melibatkan karyawan, bukankah dana dari perusahaan juga cukup besar? Dan dijawab, ”Perusahaan itu ibarat lilin besar seperti yang ada di Kelenteng dan para karyawan ibarat lilin-lilin, bayangkan banyaknya tempat yang dapat disinari ke seluruh Indonesia.”

Pada tahun 2002 di mana banjir besar datang, segenap staf dan karyawan pun turun menjadi relawan untuk membantu korban banjir di seluruh pelosok area banjir yang dikordinatori oleh Hong Tjhin Shixiong, Sarpin Shixiong dan Adi Prasetio Shixiong dari He Qi Utara.

Tanggung jawab yang lebih besar diberikan lagi ketika harus mendistribusikan 50.000 ton beras cinta kasih yang dikirim dari Taiwan. Pada saat itu pimpinan proyek diemban oleh Karya Budiana Shixiong dari Sinar Mas. Lalu Standard Operational Procedur (SOP) pun disusun agar beras yang diamanatkan tersebut dapat didistribusikan secara prioritas, tepat sasaran dan tepat waktu. Tim penyusun SOP tersebut antara lain Abdul Muis Shixiong, Sutrisno Shixiong, Yudhi M.Noor Shixiong, Triadi M. Sanusi Shixiong, Bonie Mulya Shixiong, Asep H. Abbas Shixiong, Sunandar Shixiong, Andi Shixiong dan Aziz Shixiong. Penyusunan tersebut menitikberatkan pada pusat logistik, loading, survei jalur lokasi, pengantaran, pembagian kupon dan lain sebagainya. Hingga ketika pelaksanaan pembagian selama 2 tahun setiap minggunya para staf dan karyawan bergiliran menjadi relawan. Tidak hanya staf dan karyawan namun juga jejeran direksi manajemen juga turut menjadi relawan.

Tidak hanya pembagian beras, aktivitas kegiatan Tzu Chi terus dijalankan seperti latihan Shou Yu, menjalankan misi amal, baksos kesehatan umum dan gigi dan aktivitas lainnya. Banyaknya aktivitas yang dilakukan para relawan akhirnya dibentuklah Sinar Mas Peduli yang dideklarasikan di Plantation Conference pada tanggal 25 Mei 2004. Mulai di sinilah misi kemanusiaan Tzu Chi resmi mulai dijalankan, tidak hanya pembagian beras namun juga misi amal dan misi kesehatan. Kemudian atas dedikasi yang diberikan insan Sinar Mas maka pada tahun 2007, Yayasan Buddha Tzu Chi mengukuhkan Sinar Mas Peduli menjadi Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas.

Nama tersebut memberi arti besar dalam perjalanan hidup para relawan yang berada di Sinar Mas karena menyadari besarnya tanggung jawab yang diberikan sebagai insan Tzu Chi. Maka dari itu, pelatihan relawan pun kerap kali dilakukan secara berkala. Dimulai dari menggalang lebih banyak relawan di head office Jakarta hingga tersebar ke area operasional yang tersebar di seluruh Indonesia. Perbuatan baik yang dilakukan oleh banyak orang lebih besar daripada yang dilakukan oleh satu orang saja. Tak peduli sebesar apa sebuah lilin, cahayanya tetap terbatas. Namun jika sebuah lilin kecil dapat menyulut ratusan ribu lainnya, cahaya mereka dapat bersinar ke mana saja.

Dari sebuah niat yang digenggam dan bertekad untuk dijalankan dengan memanfaatkan setiap detik dalam kehidupan, relawan Tzu Chi Sinar Mas menyulutkan cahaya hingga tiba pada detik ini. Pelatihan dan pelantikan relawan biru putih ini menjadi sebuah momentum titik balik tekad ke-95 relawan yang berasal dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jambi, Sumatera Utara dan Jakarta untuk terus melatih diri menjadi insan Tzu Chi yang lebih baik. Hal tersebut terungkap saat gathering relawan perwakilan Sinar Mas yang dilakukan pada malam hari usai pelantikan relawan biru putih.

foto   foto

Keterangan :

  • Pada malam sebelumnya relawan Tzu Chi perwakilan Sinar Mas ikut serta dalam kegiatan yang diadakan untuk meningkatkan keakraban relawan Tzu Chi calon biru putih dari berbagai daerah (kiri).
  • Di acara ramah tamah tersebut para santri Himaturijal Bekasi yang merupakan anak asuh beasiswa Tzu Chi Sinar Mas menampilkan sebuah pertunjukkan isyarat tangan lagu ”Sang Pemberani” (kanan).

Dalam gathering ini juga ditampilkan penampilan isyarat tangan dari sebuah lagu yang berjudul ”Sang Pemberani” dari para santri Himaturijal Bekasi yang merupakan anak asuh beasiswa Tzu Chi Sinar Mas.

Bertempat di ruang lantai 2, para relawan sharing mengenai pelatihan yang diikutinya. Mulyanto Shixiong dari Kalimantan Selatan menceritakan jodoh baiknya dengan Tzu Chi yang dimulai sejak beberapa tahun lalu, ”Dulu ketika baksos Tzu Chi diadakan saya hanya ikut saja tidak terlalu mendalami makna dari kegiatan tersebut. Sampai berkali-kali, namun saya sangat berkesan dengan celengan bambu yang dibagikan. Setiap teman-teman Tzu Chi Sinar Mas dari Jakarta datang saya pasti meminta 2 celengan untuk saya dan istri saya. Tapi ketika saya tiba di sini, ikut pelatihan tadi saya sangat tersentuh dengan film yang diputar oleh Ji Shou Shixiong (relawan dari Malaysia – red) saya jadi tersadar bahwa selama ini kurang menghargai kekurangan dari pasangan saya. Nanti selepas pulang dari sini akan memperbaikinya.”

Selain Mulyanto Shixiong, sharing lainnya dari relawan asal Jakarta Jo Liat Tjiang yang diingatkan akan janjinya mengenai penghijauan di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi oleh Hong Tjhin Shixiong. ”Terima kasih sudah diingatkan mengenai janji itu, saya merasa malu bahwa kita memiliki sumber daya ahli-ahli tapi janji penghijauan ini belum terpenuhi. Karenanya di sini saya akan mengajak Budi Shixiong untuk merealisasikan janji tersebut.” ungkapnya dengan semangat dan disambut dengan tepuk tangan dan tawa dari relawan lainnya.

Sharing lainnya dari Daud Dharsono Shixiong yang berasal dari Jakarta yang luar biasa senangnya mengikuti kegiatan ini. ”Dari mulai awal hingga akhir kegiatan begitu menginspirasi. Apalagi tadi dibagikan kartu ikrar, saya jadi berpikir dan merenungkan semuanya. Saya buka saja ikrar saya tadi, walau tidak perlu disebutkan namanya, sebagai Buddhis saya berikrar akan menjalankan ajaran Sang Buddha dengan lebih baik” ungkapnya dengan senyum mengembang di wajah tanpa kumisnya. Khusus untuk mengikuti pelantikan ini, Daud Shixiong mencukur habis kumisnya yang sudah menjadi trademarknya di kantor.

Tekad para relawan biru putih ini begitu besar untuk terus menyebar kebajikan di area operasional masing-masing. Komitmen tersebut tertuang pada penandatangan tekad cinta kasih oleh Franky Shixiong sebagai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin Shixiong sebagai Pembina Tzu Chi Sinar Mas dan para CEO masing-masing perkebunan yang menjadi kordinator relawan di tiap regionnya (komunitas).

Hidup bukan sekedar hidup. Hidup haruslah memiliki makna dan bermanfaat bagi alam sekitar. Demikian juga bekerja, bukan semata-mata mencari keuntungan semata, bekerja adalah sarana untuk memberi kebahagiaan bagi orang lain. Itulah yang disampaikan oleh Franky Shixiong beberapa tahun lalu. Kini lewat dirinya ribuan orang terinspirasi untuk berbuat serupa, menyalakan lilin cinta kasih, menggalang lebih banyak orang untuk berbuat, membantu mewujudkan Indonesia yang penuh harapan.

  
 

Artikel Terkait

Genggam Kesempatan Berbuat Kebaikan

Genggam Kesempatan Berbuat Kebaikan

16 Juni 2022

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-2 tahun 2022. Sebanyak 45 relawan mengikuti pelatihan ini.

Meresmikan Tzu Chi Hospital, Presiden Jokowi: Kalau Sakit ke Tzu Chi Hospital Saja

Meresmikan Tzu Chi Hospital, Presiden Jokowi: Kalau Sakit ke Tzu Chi Hospital Saja

14 Juni 2023

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit Tzu Chi Hospital, 14 Juni 2023. Presiden mengapresiasi dibangunnya Tzu Chi Hospital yang high tech dan high touch dan berpesan, “Tentu kita ingin semuanya sehat, tapi kalau pas sakit, jangan pergi keluar negeri. Pergi ke Rumah Sakit Tzu Chi Hospital saja.”

Berkah Cinta Kasih di Pagi Hari

Berkah Cinta Kasih di Pagi Hari

07 Agustus 2018 Pagi, 22 Juli 2018, matahari bersinar dengan cerah. Sebanyak 31 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan (PL) di Pluit Timur Residence.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -