Merasa dihargai
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Beberapa hari kemudian relawan Tzu Chi datang untuk membagikan bantuan sekaligus mendata warga untuk dibagikan paket satu set kompor gas. Dan pada Hari Jumat 28 Februari 2014, relawan Tzu Chi merealisasikan niat baik itu. Pada pukul 07.35 WITA relawan sudah berkumpul di Kantor Kelurahan Dendengan Dalam. Tenda-tenda didirikan dan barang-barang yang akan dibagikan di turunkan dari truk. Sebanyak 772 set kompor disediakan bagi warga di Kelurahan Dendengan Dalam dan 651 set kompor untuk Kelurahan Perkamil. Kedua kelurahan ini berada di Kecamatan Paal 2. Namun sebelum pembagian dimulai dua lelaki paruh baya dan seorang wanita datang dengan penuh amarah. Menurutnya mereka adalah korban banjir dari lingkungan 5, Kelurahan Dendengan Dalam, tapi justru tidak mendapatkan kupon. Semakin ditengahi oleh warga lainnya satu dari dua lelaki itu semakin memuncakkan amarahnya. Ia berteriak, menghujat lurah dan kepala lingkungannya. “Ini semua salah Kepala Lingkungan. Tidak tanggung jawab,” teriaknya emosi. Saat ada kesempatan, Jo Riadi bersama beberapa relawan dan Lurah Dendengan Dalam mendekatinya lalu menjelaskan persoalan yang sebenarnya. Ketika itu Jo Riadi menerangkan bahwa saat pembagian kupon berlangsung, Kepala Lingkungan 5 tidak hadir dalam pendataan korban dan berhubung relawan pun tidak menguasai lokasi akhirnya pembagian kupon untuk lingkungan 5 ditunda. Jo menerangkan pada dasarnya jika Kepala Lingkungan bisa hadir, maka pendataan bisa dilaksanakan dan pembagian kompor pun bisa diatur. Seketika ketegangan pun mereda. Warga yang tadinya penuh emosi kini mulai paham sambil berkata, “Tzu Chi hebat, Tzu Chi adil.” Maka setelah hambatan ini diatasi pembagian kompor kepada warga yang sudah memiliki kupon pun berjalan dengan lancar. Satu persatu warga menghadap relawan menyerahkan kuponnya kemudian membawa satu set kompor gas dengan raut wajah yang gembira. Herry Bawole lelaki paruh baya yang tinggal di lingkungan 1 terus tersenyum semenjak menerima satu set kompor. Dengan langkah yang cepat ia segera menuju rumahnya yang berada di tepian jalan.
Keterangan :
Merasa Bangga Selanjutnya Herry juga mengungkapkan kalau ia baru kali pertama melihat organisasi yang rapi dalam memberikan bantuan. Menurutnya semenjak Manado dilanda banjir bandang, banyak organisasi yang memberikan bantuan. Tapi semua itu berbeda dengan cara Tzu Chi memberikan bantuan. “Yang membuat Tzu Chi berbeda adalah, yayasan ini dalam memberikan bantuan turun langsung ke lapangan. Semua korban yang terdata dibagikan secara adil dan saat pembagiannya pun dibagikan secara teratur. Saya puas menerimanya, saya senang Tzu Chi ada di Manado,” ungkapnya bangga. | |||
Artikel Terkait
Hujan Tak Jadi Penghalang
28 Juni 2016Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas menggelar kegiatan bakti sosial kesehatan umum yang diwarnai dengan hujan lebat. Namun hal ini justru memicu semangat para relawan dalam menebarkan benih cinta kasih. Sebanyak 444 warga berhasil ditangani para tim medis Tzu Chi.
Tzu Ching Makassar Bagikan Takjil, Ojek Online Pun Tersanjung
10 Juni 2019Tzu Chi Makassar bagi-bagi takjil untuk umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa di Bulan ramadhan yang penuh berkah, Minggu (26/5/2019). Bagi-bagi takjil ini dilakukan di tiga titik yakni, di Taman Segitiga, di Jalan Ince dg Ngoyo, dan di Kwarcab. Ketiga lokasi ini, berada tidak jauh dari lokasi Kantor Tzu Chi Makassar.

Galang Dana untuk 3.000 Rumah di Palu dan Lombok
06 November 2018Relawan Tzu Chi di Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu dan Minggu, 03 dan 04 November 2018, mengadakan penggalangan Dana Cinta Kasih untuk 3.000 rumah di Palu dan Lombok.