Merasakan Kembali Semangat Tzu Chi

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
 
 

fotoPara relawan Tzu Chi dengan khidmat menyimak Ceramah Master Cheng Yen yang disiarkan secara langsung dari Taiwan dalam rangka Ulang Tahun Tzu Chi ke- 45.

 

Hari Selasa pukul 08.30 pagi tanggal 26 April 2011, 197 relawan Tzu Chi yang terdiri dari relawan komite, biru putih, abu-abu putih maupun Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) tampak sudah memadati Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Gedung di ITC Mangga Dua Lantai 6, Jakarta.

 

Hari itu, para relawan Tzu Chi dari keempat He Qi di Jakarta (Utara, Selatan, Barat, dan Timur) dan juga dari Bandung itu akan melakukan kebaktian bersama Sutra Bhaisajyaguru dan menyaksikan tayangan live (siaran langsung) dari Griya Perenungan Jing Si di Taiwan. Kebaktian yang diadakan ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun Yayasan Buddha Tzu Chi ke-45 tahun. Selain di Jakarta, kebaktian ini juga diadakan oleh relawan Tzu Chi di berbagai Kantor Perwakilan atau Penghubung yang tersebar di seluruh Indonesia: Surabaya, Batam, dan Medan.

Sejak pertama kali kebaktian dimulai, lantunan doa yang dibacakan oleh para relawan mengalun lembut di dalam ruangan dharmasala Kantor Tzu Chi Indonesia. Semua relawan tetap duduk tenang di dalam barisan. Hening dan khidmat itulah yang dirasakan semua relawan. Tak terasa, hampir 2 jam para relawan ini melantunkan doa. Hingga tiba waktunya menyimak Ceramah Dharma yang disampaikan oleh Master Cheng Yen. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengajak seluruh relawan Tzu Chi untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Master Cheng Yen juga masih teringat 6 kata yang disampaikan oleh gurunya saat ia hendak menjadi seorang biksuni. Keenam kata tersebut di antaranya adalah “berbuatlah demi ajaran Buddha dan berbuatlah untuk semua mahkluk”.

Bagi Martha Khosyahri, salah satu anggota Tzu Ching, kebaktian ini adalah semacam kilas balik sejarah Tzu Chi karena sutra yang dibacakan adalah sutra yang dibawakan oleh Shi Gong Shang Ren (Master Cheng Yen) saat menjadi biksuni. “Makna dari kegiatan ini adalah kita dapat lebih merasakan lagi semangat Tzu Chi 45 tahun yang lalu dan terus bisa kita bawa hingga ke masa yang akan datang,” katanya. Martha juga mengaku tersentuh pada saat mendengarkan ceramah dharma Master Cheng Yen secara langsung. “Yang menyentuhnya sih apa yang Shi Gong Shang Ren bilang semangat yang dibawa itu masih terlihat hingga sekarang di usia Tzu Chi yang ke-45 tahun,” ujar Martha sambil berharap barisan panjang Tzu Chi ini akan semakin panjang ke depannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum kebaktian dimulai, para relawan terlebih dahulu menenangkan diri dan mempersiapkan batin agar tenang dalam melafalkan doa. (kiri)
  • Bertempat di ruang Dharmasala Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia inilah para relawan Tzu Chi melafalkan doa dalam rangka ulang tahun Tzu Chi ke-45. (kanan)

Sementara itu, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dalam kata sambutan usai Ceramah Dharma yang disampaikan oleh Master Cheng Yen secara live (langsung) berharap kita dapat mengisi diri sendiri karena Master Cheng Yen juga memulai Yayasan Tzu Chi ini dari awal. “Kita semua harus membantu Master Cheng Yen untuk menjaga yayasan yang sudah beliau bangun dengan susah payah,” ajaknya.

Dalam wawancara usai kebaktian, Liu Su Mei juga menambahkan bahwa sudah 45 tahun ini Master Cheng Yen memulai Yayasan Buddha Tzu Chi yang pada awalnya masih berbentuk yayasan penanggulangan bencana. Kini tekad Master Cheng Yen pada saat itu berhasil memanggil begitu banyak orang yang mempunyai hati Bodhisatwa dan kemudian bergabung di dalam dunia Tzu Chi. Hingga di ulang tahun ke-45 ini, Tzu Chi sudah berada di 55 negara dan juga telah menanggulangi bencana di lebih dari 70 negara.

foto  foto

Keterangan :

  • Tenang dan khidmat, itulah yang terasa dalam setiap kegiatan (kebaktian) yang diadakan oleh Tzu Chi. (kiri)
  • "Kita semua harus membantu Master Cheng Yen untuk menjaga yayasan yang sudah beliau bangun dengan susah payah,” itulah ajakan yang disampaikan oleh Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam kata sambutannya. (kanan)

“Semoga kita semua dapat meneruskan tekad dan tujuan yang dijalankan oleh Master Cheng Yen, maka dari itu dalam kesempatan hari ini,  mengingatkan kita agar lebih giat melatih diri dan mempelajari semangat Tzu Chi, yaitu demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk hidup. Ini adalah pesan yang diturunkan Master Yin Shun kepada Master Cheng Yen saat ditakbis menjadi biksuni,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Liu Su Mei juga berharap dapat menggalang lebih banyak Bodhisatwa di dunia ini untuk ikut serta dalam kegiatan kebajikan Tzu Chi. “Dengan begitu akan lebih banyak lagi benih hati Bodhisatwa yang tumbuh, sehingga di jalan Bodhisatwa Tzu Chi ini akan semakin terkumpul banyak kebajikan, 3 ikrar besar Master Cheng Yen pun bisa dengan cepat tercapai,” pungkasnya. Terakhir, Liu Su Mei berharap, “Tzu Chi di Indonesia yang telah 18 tahun lamanya dapat menggalang lebih banyak orang lagi untuk menambah barisan relawan Tzu Chi karena jika lebih banyak orang yang ikut serta maka akan kita juga akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat.”

  
 

Artikel Terkait

Berbuat Amal Sekaligus Mendapatkan Manfaatnya

Berbuat Amal Sekaligus Mendapatkan Manfaatnya

22 Maret 2016

Minggu pagi, 6 Maret 2016, relawan Tzu Chi melaksanaan donor darah yang bekerja sama dengan pihak RSUP Fatmawati di Sekolah Amitayus, Jl. Seni Budaya Raya No. 1 Jelambar.

Bersukacita Bersama Warga Prasejahtera

Bersukacita Bersama Warga Prasejahtera

18 Desember 2020

Setiap tahun, menjelang tahun baru Tzu Chi Makassar selalu melaksanakan bakti sosial pembagian sembako untuk warga prasejahtera. Berhubung tahun ini wabah virus Covid-19 merebak, relawan pun mengadakan acara ini dengan mengundang perwakilan dari yayasan penerima untuk datang mengambil paket secara simbolis dan nanti akan dibagikan kepada masing-masing warga yang telah tercantum namanya.

"Lekas Sembuh Jefri"

20 April 2012 Kali ini kami mengunjungi seorang pasien yang bernama Jefri, yang saat ini baru berumur 27 tahun. Jefri didiagnosa menderita penyakit “Paraplegia” atau penurunan fungsi motorik yang sebabkan oleh cidera pada tulang belakang.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -