Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 di tahun 2025. Dalam kegiatan ini juga diadakan pelantikan relawan ditandai dengan penyerahan nametag dan ID VIS.
Sebagai wujud memperpanjang cinta kasih Master Cheng Yen, pada Minggu, 22 Juni 2025 bertempat di ruang Xi She Ting, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk Jakarta, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 yang bertemakan “Keluarga Besar Tzu Chi”
Dalam kegiatan ini, komunitas He Qi Cikarang menyambut Sembilan relawan baru yang dilantik dari Xie Li Cikarang dan Bekasi. Franks Anthony Teo, salah satu relawan turut menyampaikan kesannya ikut dan dilantik dalam kegiatan ini. “Saya sangat terkesan kepada Tzu Chi dan tetap akan bersemangat dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya,” ungkap Franks bersukacita.
Lo Hok Lay, relawan Komite Tzu Chi komunitas He Qi Pluit memberikan sharing terkait semangat budaya humanis kepada para relawan yang hadir.
Semangat Budaya Humanis menjadi materi pembuka yang dibawakan oleh relawan Komite Tzu Chi, Lo Hok Lay. Dalam materinya, Hok Lay mengajak agar setiap relawan Tzu Chi untuk selalu berbudaya humanis. “Humanis artinya memanusiakan manusia atau memperlakukan sesama manusia dengan layak dan baik,” ujar relawan senior dari komunitas He Qi Pluit ini.
Materi yang berdurasi 60 menit ini juga mengajak relawan agar menjalin jodoh baik sebagai murid Master Cheng Yen. Ia juga mengajak setiap Insan Tzu Chi berkegiatan tanpa memilih-milih. Menurut Hok Lay, poin utama yang harus dipupuk setiap harinya ialah menumbuhkan tiga hati yaitu hati yang penuh syukur, hati yang mampu menghormati, dan hati yang penuh cinta kasih.
Sejak bergabung di tahun 2014, Hok Lay mengajak setiap insan Tzu Chi termasuk relawan yang baru dilantik untuk bekerja dengan cinta kasih dan bersumbangsih tanpa pamrih seperti kutipan yang dibagikan kepada peserta training yaitu “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain”. Baginya, cinta kasih harus dibagikan setiap hari tanpa harus membeda-bedakan sehingga dapat tercipta suatu jalinan jodoh baik ke semua orang.
Materi Melihat Penderitaan dan Menyadari Berkah yang dibawakan oleh Marliana menginspirasi relawan lainnya untuk tetap bersemangat menggenggam waktu dan kesempatan.
Materi kedua dilanjutkan oleh relawan Marliana dari Hu Ai Bekasi dengan tema Melihat Penderitaan dan Menyadari Berkah. Marliana membagikan sebuah kisah dirinya sendiri, bagaimana ia mengubah sebuah keputusasaan dan ketakutan akan akhir dari sebuah hidup akibat sakit menjadi sebuah harapan. Meski masih dalam proses penyembuhan sejak 2018, Marliana selalu bersyukur akan hari demi hari yang ia jalani.
“Sejak bergabung dengan Tzu Chi, saya tidak lagi takut akan akhir dari hidup. Saya lebih berpegang kepada Kata Perenungan Master Cheng Yen yaitu kuatir melewat satu hari tanpa arti,” ujar relawan asal Bekasi ini kepada 88 relawan lain yang hadir sebagai peserta training.
Foto bersama barisan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang yang mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 pada 22 Juni 2025.
Narasumber lain yang turut memberikan sharing adalah Rubbiyanto untuk misi amal dan Halim Winata untuk misi kesehatan. Acara pelatihan ditutup dengan pesan cinta kasih dari Veriyanto The sebagai Ketua Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang. “Kepada relawan tetap bersemangat dalam berkegiatan di setiap Misi Tzu Chi dan saling selalu memegang prinsip budaya humanis,” ujarnya.
Editor: Arimami Suryo A.
Sitemap