Meringankan Duka Korban Kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan

Jurnalis : Johan Tando (He Qi Pusat), Fotografer : Johan Tando, Liem Michelle Paramita (He Qi Pusat)

Salah satu warga terdampak musibah kebakaran di Jl. Simprug Golf II, RT 08/08, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menerima paket bantuan kebakaran dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Kebakaran hebat kembali terjadi di Jl. Simprug Golf II, RT 08/08, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu, 21 Agustus 2022. Merespon musibah kebakaran ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan kepada warga yang berada posko musibah kebakaran di Jl. Simprug Golf II.

Peristiwa kebakaran ini diduga berasal dari korsleting listrik di lantai dua pada salah satu rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Api pun semakin membesar karena tertiup angin dan merambat ke bangunan lain di sekitarnya yang sebagian besar berbahan kayu dan triplek. Akibat peristiwa ini, sebanyak 100 rumah hangus terbakar dan 410 jiwa pun harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

Lokasi kebakaran di Jl. Simprug Golf II, RT 08/08, Grogol Selatan. Tampak puing-puing bekas kebakaran masih belum dirapikan oleh para pemilik rumah.

Dihari yang sama dengan peristiwa kebakaran, relawan Tzu Chi, Iwan Tjia dengan salah satu tunas relawan sudah berada di lokasi untuk mendata jumlah keluarga yang terkena musibah kebakaran tersebut. Setelah tiga hari melakukan pendataan dan meeting koordinasi, maka diputuskan untuk memberikan paket bantuan untuk korban kebakaran.

Kemudian pada Rabu pagi, 24 Agustus 2022 sebanyak 17 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Selatan) sudah berada di posko pengungsian untuk membagikan kupon paket bantuan kebakaran kepada warga yang sudah di data sebelumnya. Dalam kegiatan ini sebanyak 170 paket bantuan kebakaran diberikan kepada warga korban kebakaran.

Sebanyak 170 paket bantuan kebkaran yang dikemas dalam kontainer dibagikan kepada warga yang terdampak musibah kebakaran.

Salah satu penerima paket bantuan kebakaran ini adalah Sartini (68) yang sudah 40 tahun tinggal di wilayah tersebut. Ia pun sangat terkejut dengan kebakaran ini dan tidak sempat menyelamatkan apa-apa karena panik. Sebelum rumahnya hangus terbakar, Sartini tinggal bersama dua anaknya yang sudah berkeluarga dan 3 cucu.

“Terima kasih atas bantuannya, saya berharap pemerintah segera membangun kembali rumah kami yang sudah hangus terbakar,” ungkap Sartini.

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat sedang berbincang-bincang dengan Sartini, salah satu warga yang menjadi korban kebakaran di Simprug.

Kegiatan pembagian paket bantuan kebakaran ini dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri dan Pemda setempat. Danramil 04/Kebayoran Lama, Mayor Arm. Jonakius sangat mengapresiasi pembagian paket ini.

“Atas nama warga, saya berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah meringakan duka para korban kebakaran. Semoga bantuan ini benar-benar dapat bermanfaat buat warga korban kebakaran,” jelas Mayor Arm. Jonakius.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Beras Cinta Kasih Terus Disalurkan Kepada Warga Karimun

Beras Cinta Kasih Terus Disalurkan Kepada Warga Karimun

09 Juli 2020

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus bergerak menyalurkan beras cinta kasih kepada warga yang merasakan dampak ekonomi akibat pandemi global virus Corona. Kali ini, Rabu 8 Juli 2020, beras yang dibagikan sebanyak 160 karung.

Uluran Tangan bagi Korban Kebakaran di Simpang Keuramat, Aceh Utara

Uluran Tangan bagi Korban Kebakaran di Simpang Keuramat, Aceh Utara

31 Januari 2018

Relawan Tzu Chi di Lhokseumawe melakukan survei untuk mencatat apa yang dibutuhkan warga korban kebakaran di Desa Simpang Empat, Simpang Keuramat, Aceh Utara, Selasa, 30 Januari 2018.

Tidak Larut dalam Sedih

Tidak Larut dalam Sedih

12 November 2014

Kebakaran yang melanda RT 14/06, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu malam (8/11) memaksa 121 kepala keluarga mengungsi akibat rumahnya hangus dilalap si jago merah. Selain kerugian materil, kebakaran ini juga memakan korban jiwa.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -