Mewujudkan Bank yang Ramah Lingkungan

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi dan rekan Panin Bank bersama meresmikan green point Tzu Chi di Panin Bank cabang Pemuda Medan.

Bertambahnya jumlah penduduk dan berubahnya pola konsumsi, menyebabkan bertambahnya jumlah sampah yang ada di masyarakat. Sedangkan tempat penampungan sampah di lingkungan masyarakat sangat terbatas. Untuk mengantisipasi hal ini perlunya edukasi untuk mendaur ulang barang rumah tangga, dimana hal ini dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan sekaligus memberikan pemahaman akan konsep daur ulang.

Melalui misi pelestarian lingkungan, relawan Tzu Chi Medan giat mensosialisasikan program pelestarian lingkungan di beberapa area seperti di pusat perbelanjaan, sekolah, kompleks perumahan serta perbankan melalui green point. Green point adalah titik daur ulang, dimana sampah itu dikumpulkan untuk dimanfaatkan kembali karena apabila setiap sampah dikelola dengan baik, akan mempunyai asas manfaat.

Pada Jumat, 16 September 2022 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Perintis Medan kembali meresmikan green point, yang kali ini berada di Panin Bank cabang Pemuda Medan. Kegiatan diikuti oleh 13 relawan dan 35 rekan Panin Bank.

Green point di Panin Bank adalah titik yang ke-41. Dalam kolaborasi dengan Panin Bank ini semoga semua masyarakat dan rekan Panin Bank bisa bersama melestarikan lingkungan. Berawal dari rumah sendiri, sampah yang masih bisa di daur ulang dipilah dahulu sebelum dimasukan ke dalam keranjang yang telah disediakan,” ungkap Lina Lumbini, kordinator kegiatan.

Tony Honkley mensosialisasikan sejarah Tzu Chi dan pelestarian lingkungan,  ia mengajak rekan Panin Bank untuk mendaur ulang  kembali barang yang masih bisa digunakan untuk kemanusiaan. 

Di kesempatan yang sama, Tony Honkley, relawan Tzu Chi juga memberikan sosialisasi sekilas tentang sejarah Tzu Chi dan pentingnya pelestarian lingkungan. Ia menjelaskan konsep 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair dan Recyle) sekaligus menjelaskan tipe barang seperti kertas koran, botol plastik, botol kaca, botol kaleng, kemasan makanan dari styrofoam, plastik, dan lain yang dapat dimasukan ke dalam keranjang green point.

“Barang barang yang kita gunakan sekarang ini, tidak akan mudah terurai dalam beberapa waktu, jika dibiarkan dan dibuang sembarangan dapat merusak habitat dan komunitas, menimbulkan pencemaran serta bahaya bencana untuk kita semua, merusak bumi kita.” Papar Tony Honkley.

Pada kesempatan ini pula, relawan dan rekan Panin Bank ikut berpartisipasi dalam kegiatan penuangan celengan bambu Tzu Chi. Kegiatan ini sudah dilakukan beberapa kali, awalnya tahun 2015, kemudian tahun 2017, dan ini merupakan yang ketiga kalinya.

Sabar Lumban Toruan, rekan Panin Bank sangat antusias akan green point dan celengan bambu.  Ia berharap semoga Tzu Chi terus menyebarkan cinta kasihnya.

Antusias rekan Panin Bank besar, bisa melihat ada yang membawa lebih dari satu celengan.  Ini membuktikan mereka aktif mengumpulkan, dan yang tidak hadir juga di titipkan. Sabar Lumban Toruan sebagai Head Ga bagian umum general, rekan Panin Bank ikut membawa celengannya untuk di donasikan ke Tzu Chi.

“Kami sangat antusias dengan green point dan celengan bambu ini karena yakin kalau Tzu Chi akan mengelola dengan lebih baik dan tepat sasaran,” kata Sabar Lumban Toruan, Head GA bagian umum general. “Semoga akan dibuka lagi green point di cabang-cabang Panin yang lain,” harapnya.

“Kami, Panin Bank – sangat menyambut peresmian green point yang bekerja sama dengan Tzu Chi Medan ini,” tutur Yunus, kepala Small Medium Bisnis Manager Panin Bank. “Green point merupakan program pelestarian lingkungan yang sangat baik untuk kita semua dalam melestarikan lingkungan. Dengan green point rekan Panin Bank dan nasabah kita bisa ikut berbuat kebajikan, membantu melestarikan lingkungan dan diri sendiri,” lanjutnya.

Yunus, Manager Panin Bank cabang Pemuda Medan meresmikan green point dengan memasukan barang daur ulang yang masih bisa digunakan ke dalam keranjang daur ulang didampingi relawan Lina Lumbini.

Menurut Yunus, green point melatih mereka lebih disiplin, paham dan peduli dalam pengolahan sampah untuk lingkungan yang lebih sehat, baik untuk diri sendiri atau masyarakat. “Barang barang seperti kertas, kardus, botol minuman, plastik dan lainnya banyak ditemukan di sini. Dengan adanya sosialisasi green point kita bisa lebih paham dan mengerti konsep 5R. Sebelum dimasukan ke dalam keranjang, barangnya akan dipilah terlebih dahulu,” katanya.  

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Tzu Chi Banda Aceh Resmikan Titik Green Point Pertama

Tzu Chi Banda Aceh Resmikan Titik Green Point Pertama

13 September 2022

Relawan Tzu Chi Banda Aceh terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kali ini, Tzu Chi meresmikan titik green point pertama di Banda Aceh pada Sabtu (27/8). 

Menjadi Mahasiswa yang Sadar Lingkungan

Menjadi Mahasiswa yang Sadar Lingkungan

07 September 2022

Relawan Tzu Chi menerima kunjungan dari Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Mikroskil (KMB Mikroskil). Kunjungan ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa agar lebih mencintai lingkungan dan mengurangi jumlah sampah daur ulang.

Atasi Sampah Sekolah dengan Green Point

Atasi Sampah Sekolah dengan Green Point

09 September 2022

Dalam rangka mensosialisasikan Misi Pelestarian Lingkungan, Tzu Chi Medan melakukan sosialisasi green point ke beberapa sekolah, instansi, dan lembaga lainnya. Kali ini Tzu Chi bekerja sama dengan SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -