Mewujudkan Rumah Impian Bagi Kusmiati

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung)

Kusmiati (tengah) menyaksikan pemotongan pita yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi Bandung dan Lurah Cibadak, Dadan Suhendra sebagai tanda pernyerahan rumah yang telah selesai di bedah oleh Tzu Chi.

Kusmiati, warga Gg. Pak Yahya, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung begitu bahagia ketika relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan kunci rumah sebagai pertanda penyerahan dan peresmian program bedah rumah miliknya telah rampung pada 2 Agustus 2024.

Sejak ditinggal suaminya meninggal tahun 2017 silam karena sakit, ia harus berjuang mengurus anaknya. Ia memiliki empat orang anak, namun anak pertama telah meninggal karena kecelakaan, anak kedua sudah berkeluarga, dan anak ketiga memilik ketebelakangan mental. Sehingga ia hanya mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari anak bungsunya yang bekerja di toko kelontong.

Tinggal bersama anak ke ketiga dan bungsu dirumah yang tak layak huni dan berada di gang sempit, Kusmiati hanya bisa pasrah. Dalam keadaan tersebut, ia pun tak mampu untuk memperbaiki rumahnya yang sudah mulai rusak. “Semenjak suami meninggal saya hanya mengadalkan anak bungsu. Apa lagi anak saya (anak ke tiga) juga ada yang memiliki keterbelakngan mental. Pasrah saja mau gimana,” lirih Kusmiati.

Kondisi rumah Kusmiati setelah dibedah Tzu Chi.

Sebelum dibedah, rumah Kusmiati kondisinya rusak, kotor, atap banyak yang bocor, serta tidak layak huni.

Tabungan yang Kusmiati miliki juga habis terkuras untuk pengobatan suaminya agar bisa sembuh namun, Tuhan berkata lain. Semejak itulah keluarga Kusmiati harus hidup dalam keterbatas, belum lagi pengobatan untuk anak ketiganya harus terhenti karena tak adanya biaya. “Saya mau untuk berobat untuk anak saya itu tapi uang dari mana? Sehari-hari saja saya dari anak bungsu saya, apalagi untuk berobat anak dan perbaikan rumah yang bocor dimana-mana, nggak ada,” cerita Kusmiati

Mendengar cerita ini relawan Tzu Chi Bandung tergerak untuk membantu Kusmiati. Setelah melakukan survei akhirnya diputuskan untuk membantu pembangunan ulang rumah Kusmiati. Pembagunan rumah ini pun di mulai sejak 7 Maret 2024 dan selesai pada 30 Juli 2024.

Proses pembangunan rumah Kusmiati juga dipantau langsung oleh relawan Tzu Chi Bandung.

Dadan Suhendra, Lurah Cibadak turut bahagia dengan apa yang telah diterima oleh warganya. Ia pun berterima kasih karena apa yang dilakukan Tzu Chi dalam membantu Kusmiati dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut berbuat kebajikan.

“Saya ucapkan sekali terima kasih, mudah-mudahan dengan bantuan rumah ini, ibu Kusmiati akan tinggal dengan nyaman dan lebih baik lagi kedepannya. Saya sangat bangga karena ternyata toleransi antar umat beragam disini akhirnya terlihat dengan jelas tanpa memandang SARA, Buddha Tzu Chi memberikan bantuannya khususnya untuk warga yang kurang mampu,” ucap Dadan.

Sunawan, relawan Tzu Chi Bandung yang terjun langsung dalam program bedah rumah Kusmiati ini merasa bahagia dapat berkontribusi.  Akhirnya rumah Kusmiati yang tadinya rusak dan bocor dimana-mana berhasil diubah menjadi rumah yang nyaman dan layak. Sunawan juga berharap bantuan yang diberikan Tzu Chi dapat memberikan semangat untuk keluarga Kusmiati agar lebih baik lagi kedepannya.

Relawan juga menunjukkan pintu rumah Kusmiati yang baru dan kondisinya jauh berbeda dari pintu di rumahnya yang dahulu.

Awalnya rumah ibu Kusmiati saat di survei itu kondisinya sangat tidak layak untuk dihuni. Dinding sudah tidak bagus, kemudian pintu juga ala kadarnya. Begitu pula lantainya, sebagian ada yang tidak berkeramik. Kemudian di area dapur kurang memadai untuk kegiatan memasak. Toilet juga sangat sempit dan kemudian atapnya banyak yang bolong, jika hujan banyak sekali yang bocor.

“Dari hasil survei dan disetujui untuk layak menerima bantuan. Disitulah kami relawan Buddha Tzu Chi memikirkan bagaimana caranya agar nantinya setelah rumah berhasil dibedah menjadi rumah yang layak huni,” cerita Sunawan.

Rasa syukur dirasakan Sunawan karena kini telah Kusmati dan keluarga memiliki hunian yang lebih baik dan nyaman. “Jalinan jodoh antara Tzu Chi dan keluarga Kusmiati lewat bantuan bedah rumah menjadi jawaban atas doa dan harapan mereka selama ini untuk dapat tinggal di rumah yang layak. Semoga dengan program bedah rumah ini Tzu Chi dapat terus menebar kebajikan dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Sunawan.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Kisah Tabungan Batu Bata

Kisah Tabungan Batu Bata

16 Juni 2014 Mimpi yang dibangun di atas niat dan keyakinan seketika berubah menjadi nyata. “Kami seperti menabung batu-bata,” ujar Ustaz Azhari. Rumah mereka yang dulunya tak layak huni kini telah berubah menjadi indah. Impian mereka yang dulu terasa sangat tinggi kini sudah mampu tergapai. Luapan sukacita tergambar dari setiap senyum yang tergurat di wajah mereka.
Bedah Rumah di Kamal Muara: Membantu Hingga Mandiri

Bedah Rumah di Kamal Muara: Membantu Hingga Mandiri

02 Mei 2024

Program bedah rumah Tzu Chi di Kamal Muara yang dimulai sejak 2017 sudah banyak memberi manfaat bagi warga dalam hal peningkatan kualitas hidup, ekonomi, dan pendidikan. Salah satunya keluarga Sulusia.

Rumah Baru Nenek Aisyah

Rumah Baru Nenek Aisyah

19 November 2019

Aisyah  tinggal di rumah yang kurang layak huni. Program bedah rumah bagi Aisyah, warga Tipar Cakung, Jakarta Timur dimulai pada tanggal 23 September 2019. Kurang lebih 3 bulan kemudian (6/11/2019), para relawan berkumpul di rumah Aisyah untuk secara resmi menyerahkan kunci rumah baru bagi Aisyah sekeluarga.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -