Proses Mewujudkan Hunian yang Layak di Cempaka Baru

Jurnalis : Clarissa Ruth, Fotografer : Clarissa Ruth

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur melakukan pembongkaran rumah milik Sriyati warga Cempaka Baru, salah satu penerima bantuan Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta Pusat.

Senyum bahagia merekah di bibir Sriyati (57) warga Kelurahan Cempaka Baru saat relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur membongkar rumahnya yang sudah 28 tahun ia tempati bersama Suaminya Sriyatno (60) pada Selasa, 16 Mei 2023. Bukan tanpa alasan, kebahagian Sriyati ini karena tempat tinggalnya lolos di semua persyaratan dan menjadi salah satu rumah yang dibedah dalam Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Jakarta Pusat.

Rumah sederhana milik Sriyati ini memang sudah tidak layak lagi ditinggali. Sebagian besar bahan materialnya adalah triplek atau papan yang mudah rapuh, atap rumahnya pun sudah banyak yang rusak sehingga sering sekali binatang-binatang kecil seperti tikus masuk. Bukan hanya itu, bahkan saat hujan tiba tempat tinggal Sriyati dan keluarga selalu menjadi sasaran banjir hingga masuk ke dalam rumah.

Bulan November 2022, lalu relawan sudah melakukan tahap pengukuran rumah, setelah melewati beberapa tahap rumah milik Sriyati terpilih untuk di renovasi.

“Banjir sampai masuk ke dalam karena rumah ini terlalu rendah, sempat saya uruk 1 cm tapi tetap aja masih tergenang banjir. Terus banyak yang bocor, tikus juga sering masuk karena gentengnya kan udah rapuh. Yang di belakang itu udah kaya nggak pakai genteng lagi, air sering masuk dari situ,” cerita Sriyati.

Sriyati sehari-hari menjadi ibu rumah tangga dan menjadi pengasuh bayi salah satu tetangganya, sedangkan Sriyatno adalah seorang pramusaji di salah satu tempat makan di daerah Jakarta. Bantuan bedah rumah ini sangat membantu mereka, karena sebelumnya memang Sriyati ada keinginan untuk merenovasi rumahnya tapi karena kendala ekonomi hal itu belum bisa terwujud. Hingga akhirnya Tzu Chi hadir meringankan beban Sriyati serta keluarga.

Sriyati sangat bahagia saat mengetahui rumahnya akan di renovasi Tzu Chi secara gratis karena kondisi rumahnya sudah tidak layak lagi.

Sriyati mengaku sejak para relawan melakukan survei dan pengukuran rumah pada tahun 2022 lalu, ia tidak terlalu berharap banyak tapi selalu berdoa semoga rumahnya lolos untuk di bangun kembali oleh Tzu Chi.

“Awalnya saya ngga terlalu berharap cuma bisa berdoa aja selalu ada dalam doa saya semoga rezeki, semoga beneran bisa dibantu Tzu Chi. Makanya waktu pak RW bilang saya salah satu warga yang beruntung rumah saya lolos untuk di renovasi Tzu Chi, saya sangat bersyukur sekali. Alhamdullilah, doa-doa saya di dengar Allah, saya juga jadi semangat dan langsung mencari tempat tinggal sementara saat rumah lagi di renovasi,” ungkap Sriyati penuh sukacita.

Mia Yolanda salah satu relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan pembongkar rumah warga juga   mengetahui sejak awal kondisi rumah keluarga Sriyati. Mia menceritakan bahwa memang tempat tinggal Sriyati sudah tidak layak ditinggali lagi dan Tzu Chi memang membantu tepat sasaran.

Mia Yolanda, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur yang ikut membantu membongkar rumah Sriyati bersyukur dapat membantu warga Cempaka Baru ini memiliki tempat tinggal yang lebih layak.

“Ada beberapa rumah yang telah kami survei tapi yang sertifikat dan surat-surat penting lainnya yang lengkap hanya ada 2 rumah salah satunya keluarga bapak Sriyatno atau ibu Sriyati. Kami sudah liat ya kondisi rumahnya memang sudah tidak layak lagi untuk ditempati karena dindingnya semua dari triplek, genteng-gentengnya udah rusak, pondasinya rendah jadi gampang terkena banjir, jadi memang layak untuk dibangun ulang,” kata Mia.

Doa-doa Sriyanti yang akhirnya terwujud membuat ia merasa bahagia dan bersyukur. Ia pun berharap setelah rumahnya nanti selesai di renovasi, keluarganya bisa tinggal lebih aman dan nyaman, dan juga semakin semangat mencari rezeki tanpa pusing lagi memikirkan masalah rumah.
Alhamdullilah, saya bersyukur Yayasan Buddha Tzu Chi udah mau bantu merenovasi rumah saya. Terima kasih banyak, mudah-mudahan dikasih sehat, panjang umur, ditembahkan rezekinya, selamat dunia akhiratnya. Mudah-mudahan juga saat renovasi di kasih lancar nggak ada halangan suatu apapun, yang bangun juga dikasih sehat semuanya. Semoga secepatnya bisa menempati rumah baru, jadi lebih nyaman dan aman,” ungkap Sriyati sambil tersenyum bahagia.

Djumainnur (kiri), penerima bantuan renovasi rumah Tzu Chi sedang berdiskusi dengan staf proyek Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia mengaku sangat bahagia dan bersyukur karena rumahnya akan direnovasi.

Selain Sriyati kebahagian juga dirasakan oleh keluarga Djumainnur (61) dan Srie Hidayati (60). Rumah yang sudah ditinggali lebih dari 30 tahun oleh keluarga ini keadaannya sudah sangat menkhawatirkan. Walaupun dinding rumah masih terbilang kokoh, tapi atap-atap rumahnya sudah rusak parah terutama dibagian kamar.

Saat hujan datang atapnya selalu bocor dan air rembes ke dalam rumah. Tidak hanya itu, setiap malam keluarga Djumainnur tidur tidak pernah tenang selalu ada perasaan khawatir atapnya akan rubuh dan menimpa salah satu anggota keluarganya. Karena mereka berdua tinggal bersama anak, menantu, dan cucu-cucunya yang masih kecil.

“Kondisi rumahnya memang tepat lah ya Tzu Chi bantu, memang dindingnya masih bagus tapi itu diatasnya keadaannya benar-benar nggak bisa di pakai untuk tidur lagi karena atapnya itu udah mau roboh. Jadi nanti semua atapnya akan dibongkar dan di renovasi dijadikan kokoh juga terjamin aman,” jelas Mia.

Kondisi rumah Djumainnur saat relawan mensurvei dan mengukur rumahnya pada bulan November 2022. Melihat kondisi seperti ini, Tzu Chi memutuskan untuk membantu merenovasi rumahnya.

Nantinya Tzu Chi akan membantu mengganti atap-atap rumah Djumainnur dengan bahan-bahan material yang kokoh dan aman. Selain itu Tzu Chi juga merapihkan beberapa sisi dari rumahnya. Sementara ia dan keluarganya mengungsi di sebuah kontrakan tidak jauh dari rumahnya. Relawan yang datang untuk melakukan pembongkaran juga ikut membantu Djumainnur mengeluarkan dan memindahkan barang yang masih ada di dalam rumahnya.

“Bersyukur, senang banget saya Alhamdulilah dibantu Tzu Chi perbaiki rumah. Memang udah nggak aman lagi kondisi rumahnya, suka khawatir. Dengan di renovasi nantinya pasti akan lebih aman, semoga lancar semua pembangunannya dan bisa secepatnya pindah kesini lagi,” ungkap Djumainnur.

Mia dan relawan Tzu Chi lannya membantu Djamainnur mengelurkan barang-barang dari rumahnya untuk dipindahkan ke tempat tinggal sementara.

Rencananya, pengerjaan renovasi kedua rumah tersebut akan memakan waktu sekitar 3-4 bulan kedepan. Relawan juga berharap semua berjalan dengan lancar sehingga nantinya Keluarga Sriyati dan juga keluarga Djumainnur dapat menempati hunian baru yang lebih layak, aman serta nyaman.

“Harapannya supaya mereka lebih nyaman dalam kehidupan. Rumah tinggal itu kan menjadi tempat untuk berteduh, beristirahat, jadi ketika mereka mencari nafkah lebih tenang, lebih aman, tidak memikirkan kondisi rumah lagi. Semoga nantinya kehidupan mereka jadi lebih sejahtera lagi dan semoga apa yang Tzu Chi lakukan ini bisa sedikit mengurangi beban mereka,” harap Mia.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

 Memberi Asa Warga Kamal Muara

Memberi Asa Warga Kamal Muara

19 Juni 2019

Relawan Tzu Chi bersama pihak Pemkot Jakarta Utara (Kecamatan Penjaringan) menghadirkan 10 keluarga penerima bantuan bedah rumah ini untuk menandatangani kesepakatan pembangunan rumah pada Selasa, 18 Juni 2019 di Kantor Lurah Kamal Muara, Jakarta Utara.

Tibalah Hari yang Dinanti-nanti

Tibalah Hari yang Dinanti-nanti

30 Maret 2023

Kegembiraan tengah menyelimuti hati para guru dan murid-murid Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. Tak lama lagi gedung madrasah mereka akan segera dibangun oleh Tzu Chi Indonesia. 

Menghapus Kekhawatiran Melalui Bedah Rumah

Menghapus Kekhawatiran Melalui Bedah Rumah

02 Maret 2022

Tzu Chi Pekanbaru memberikan bantuan bedah rumah bagi Ade Putra (38) dan kakaknya Sri Astuti (43). Pembangunan rumah tersebut dilakukan sejak awal Desember 2021 dan selesai pada akhir Januari 2022.

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -