My Dream: Menampilkan Keindahan Ajaran Jing Si

Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : James Yip (He Qi Barat)

doc tzu chi

Sebanyak 30 relawan Komite Tzu Chi menabuh genderang Hymne Ajaran Jing Si sebagai pembuka pertunjukan pementasan My Dream pada Sabtu dan Minggu, 29 – 30 Juli 2017.

Pada hari Minggu, 30 Juli 2017 diadakan konser My Dream hari kedua yang bertempat di Aula Jing Si Lt. 4, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Selain diisi oleh penampilan para seniman difabel dari Tiongkok, insan Tzu Chi juga turut menyumbangkan acara melalui tabuh genderang Hymne Ajaran Jing Si. Sebanyak 30 relawan komite menabuh genderang untuk memberikan pesan ajaran Jing Si. Dengan gerakan yang lemah lembut namun  bertenaga dan seirama, para relawan membuka acara yang disaksikan oleh lebih dari 1.200 penonton.

Salah satu relawan komite yang mengikuti formasi genderang adalah Sharon Tanamas. Sharon yang baru pertama kali ikut pementasan ini mengaku awalnya merasa kesulitan untuk mengikuti irama genderang. ”Sebenarnya kita main genderang itu bukan hal yang mudah yah. Jadi setiap ketukan itu, setiap kita kepleset sedikit kayaknya udah nggak seirama. Kadang – kadang belajar irama itu yang agak susah” ujarnya. Beruntung, di dalam tim genderang para relawan bekerja sama menciptakan suasana yang nyaman dan santai sehingga Sharon dapat belajar dengan tenang.


Sharon (tengah) yang baru pertama kali mengikuti penampilan genderang awalnya merasa kesulitan untuk mengikuti irama genderang. Beruntung, dalam tim genderang para relawan bekerja sama menciptakan suasana yang nyaman baginya untuk belajar.

Sharon yang sudah mengikuti kegiatan Tzu Chi sejak umur 6 tahun ini mengaku pertama kali mendengar lagu Hymne Ajaran Jing Si saat pelantikan komite di Taiwan tahun 2016 . Saat itu, ia jatuh cinta dengan melodi yang menenangkan dari lagu tersebut. Menurut wanita berusia 26 tahun ini makna lagu Hymne Ajaran Jing Si sangatlah indah. ”Makna dari lagu itu adalah semangat dan membangkitkan motivasi kita bekerja Tzu Chi dan mendalami Dharma dalam diri kita sendiri maupun untuk masyarakat,” ujarnya. ”Kita lebih berani mengambil tanggung jawab karena tanggung jawab itu bukan beban, malah menjadi pelatihan diri kita untuk menjadi lebih baik lagi,” sambungnya. Sharon pun sadar akan usianya yang masih muda dan tidak kekal, oleh karena itu ia berpesan agar kita dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, selagi bisa maka harus berusaha. Harapannya kepada penonton setelah melihat pementasan hari ini adalah semoga penonton bisa melihat dan terinspirasi dan termotivasi untuk ikut berbuat bajik.

Saat dilantik menjadi Komite tahun lalu, Sharon teringat dengan lagu Hymne Ajaran Jing Si. Saat itu ia langsung jatuh cinta dengan melodi lagu yang bermakna membangkitkan semangat dalam bekerja Tzu Chi dan juga mendalami Dharma.

Selain Sharon, peserta penabuh genderang yang ikut berpartisipasi lainnya adalah Andy Wang. Relawan berusia 30 tahun ini mengaku tertarik mengisi acara karena ingin memberikan yang terbaik mewakili Tzu Chi dan dapat menjalin jodoh baik dengan para penonton. ”Kemudian sebagai wujud salah satu persembahan kita kepada Master Cheng Yen bahwa kita tidak hanya berkegiatan dengan baik, namun kita juga mendalami Dharma melalui genderang ini,” sambung relawan yang awalnya ikut aktif di Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) ini. Selama mengikuti latihan, Andy yang sudah dua kali menjadi penabuh genderang mengaku terinspirasi melihat anak-anak berkebutuhan khusus yang dapat mementaskan pertunjukan dengan sangat baik. ”Di sini kita belajar dari mereka, mereka aja yang tidak bisa mendengar bisa mengikuti musik, kenapa kita yang bisa dibilang sehat fisik, sehat jasmani, tidak mau belajar dengan lebih baik,” ujarnya. Relawan yang sudah mengikuti kegiatan Tzu Chi sejak tahun 2008 ini pun berharap setelah melihat pertunjukan pembuka yang ditampilkan melalui tabuh genderang, para penonton dapat menikmati keindahan dan menerima pesan perdamaian dari para seniman My Dream ini.

Para relawan Tzu Chi ini sebelumnya telah berlatih keras sebelum menampilkan penabuhan genderang kepada para penonton. ”Ini wujud salah satu persembahan kita kepada Master Cheng Yen bahwa kita tidak hanya berkegiatan, namun kita juga mendalami Dharma melalui genderang ini,” kata Andy Wang (dua dari kiri).

Artikel Terkait

My Dream: Gema Musik dan Tarian Kebangkitan

My Dream: Gema Musik dan Tarian Kebangkitan

02 Agustus 2017
Pertunjukan My Dream yang memukau tersebut dibantu oleh satu orang instruktur isyarat tangan yang berada di sisi kiri atau kanan panggung. Guru tari merekalah yang menginstruksikan gerakan-gerakan sesuai nada dan musik.
My Dream: Menampilkan Keindahan Ajaran Jing Si

My Dream: Menampilkan Keindahan Ajaran Jing Si

30 Juli 2017

Sebanyak 30 relawan Komite Tzu Chi menabuh genderang Hymne Ajaran Jing Si sebagai pembuka pertunjukan pementasan My Dream pada Sabtu dan Minggu, 29 – 30 Juli 2017.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -