My Dream, Tontonan Wajib Akhir Pekan Ini

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Anand Yahya

Tema Pertunjukan dari China Disabled People’s Performing Art Troupe (CDPPAT) adalah My Dream, di mana setiap orang punya mimpinya sendiri, baik orang biasa juga para difabel. 

Anda yang belum pernah berkesempatan menonton pertunjukan kelas dunia dari China Disabled People’s Performing Art Troupe (CDPPAT) atau yang dikenal dengan My Dream, inilah saatnya. DAAI TV Indonesia di ulang tahunnya yang ke-12, kembali mengundang My Dream, di mana mereka akan tampil di tiga kota, yakni Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Sebelum menggelar pertunjukan di Ballroom Swissotel PIK Avenue Jakarta pada 20-21 Juli 2019 mendatang, My Dream hari ini (18/7/2019) menggelar Meet and greet. Digelar di International Hall Aula Jing Si, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara, beberapa penari dan pemain musik My Dream menampilkan penampilan singkatnya. Wei Jingyang misalnya menampilkan tarian The Soul of Peacock yang menawan. Liu Yi-dan, dan keempat penari bahkan tampil lengkap dengan kostum panggung menampilkan tarian Bodhisatwa Seribu Tangan yang indah tersebut.

“DAAI TV ingin menampilkan suatu pertunjukan yang sangat berguna untuk masyarakat. Memberikan kepada masyarakat satu inspirasi yang baik, inspirasi tentang perjuangan hidup. Kita lihat mereka berjuang, sehingga bisa memberikan suatu pertunjukan yang begitu baik,” kata Mansjur Tandiono, Komisaris DAAI TV Indonesia. 


Tarian Bodhisatwa Seribu Tangan yang menjadi ruh dari My Dream juga ditampilkan dalam meet and greet, dengan formasi yang lebih singkat. Tarian Bodhisatwa Seribu Tangan mempunyai makna mendoakan keharmonisan dan kebahagiaan seluruh insan di dunia. 

My Dream sendiri tahun ini menginjak usianya yang ke-32 tahun dan telah melanglang buana ke lebih dari 100 negara. My Dream juga telah tampil membuka berbagai event penting dunia. Pertunjukan My Dream selalu mampu memberikan inspirasi dan insight. Bagaimana tidak?  para pemain My Dream di antara mereka ada yang tunanetra, tunarungu, tunawicara, tetapi mereka mampu menaklukkan berbagai kesulitan. Mereka berusaha jauh lebih keras daripada orang normal lainnya untuk menciptakan keajaiban.


Wei Jingyang menampilkan tarian The Soul of Peacock yang menawan.

Hei Hong, guru isyarat tangan My Dream mengungkapkan alasannya kenapa My Dream mau lagi datang ke Indonesia untuk yang ketiga kalinya ini.

“Kami sangat suka Indonesia, dan masyarakat Indonesia. Kami juga sangat suka jalinan jodoh dengan Tzu Chi. Masyarakat Indonesia, saya merasa mereka sangat ramah. Dan relawan Tzu Chi juga sangat baik seperti satu keluarga kepada kita jadi kita sangat gan en,” kata Hei Hong. Hei Hong berharap akan lebih banyak lagi penonton Indonesia yang melihat pertunjukan My Dream, melihat bagaimana para difabel melihat dunia dengan cara mereka yang indah.


Acara meet and greet ini dihadiri oleh ratusan siswa-siswi, dan juga guru Sekolah Tzu Chi Indonesia.


Para pemain My Dream berfoto bersama dengan para relawan Tzu Chi, para komisaris DAAI TV, juga kepala TK, SD, SMP, dan SMA Sekolah Tzu Chi Indonesia.

Informasi bagi yang sudah pernah menonton My Dream sebelumnya, dalam pertunjukan kali ini akan ada sekitar 50 persen kreasi baru dari My Dream. Para penonton akan dapat menyaksikan kemampuan tim My Dream dalam berinovasi sehingga bisa menyajikan suguhan yang fresh dan merobohkan batasan-batasan yang mereka miliki.

Sebaliknya buat yang belum pernah menonton, ini sangat recommended. Tontonan yang wajib ditonton, karena mengandung nilai edukatif. Penonton akan dapat melihat bahwa di tengah keterbatasan para difabel ini mereka mampu menggali dan membangkitkan potensi yang luar biasa.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Menjaga Harapan Terus Menyala

Menjaga Harapan Terus Menyala

09 Agustus 2019

Penampilan My Dream masih begitu melekat di sanubari, terutama bagi masyarakat Medan, kota terakhir yang disambangi My Dream pada 3 dan 4 Agustus 2019 di Selecta Ballroom, Jl. Listrik No. 2, Medan. Semua pemain My Dream tampil dengan penampilan menawan. Termasuk Wang Qi pemain saksofon berusia 35 tahun ini.

My Dream Kembali Memukau Ribuan Penonton di Jakarta

My Dream Kembali Memukau Ribuan Penonton di Jakarta

22 Juli 2019

China Disabled People’s Art Troupe (CDPPAT) atau My Dream akhir pekan lalu (20-21 Juli 2019) kembali menampilkan pertunjukkan yang memukau di Jakarta. Berlokasi di Grand Ballroom Swissotel, PIK Avenue, grup seni difabel asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian ribuan penonton, lagi dan lagi.

My Dream di Medan: Memotivasi Para Difabel dan Mengetuk Hati para Donatur

My Dream di Medan: Memotivasi Para Difabel dan Mengetuk Hati para Donatur

02 Agustus 2019

Para seniman yang tergabung dalam My Dream berasal dari latar belakang dan keterbatasan yang beragam. Walaupun mengalami keterbatasan, mereka mampu bangkit dan menjadi seniman kelas dunia. Mereka memotivasi para penyandang disabilitas dalam Coaching Clinic pada Kamis, 1 Agustus 2019 di Medan.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -