Pascabanjir Jakarta: Mengalirkan Cinta Kasih

Jurnalis : Widya Marlin (He Qi Utara), Fotografer : Widya Marlin (He Qi Utara)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi melakukan survei ke rumah-rumah warga untuk memberikan kupon kepada warga korban banjir di Kapuk Muara. Survei langsung dilakukan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.

Beberapa waktu lalu, Jakarta dilanda banjir besar dan dahsyat dalam 10  tahun terakhir ini. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya air sungai, curah hujan yang besar dan banjir kiriman dari Bogor. Prediksi curah hujan di Jakarta sangat sulit untuk diperkirakan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bisa sadar dan memetik hikmah dari  banjir yang melanda Jakarta agar Jakarta dapat berubah dan menjadi ibukota yang bebas banjir.

 

 

Banjir yang menimpa warga Jakarta sembilan hingga sepuluh hari ini lalu membuat warga Jakarta mengalami kerugian besar. Pemukiman dan harta benda warga habis terendam oleh banjir. Pasca surutnya banjir, ekonomi Jakarta yang lumpuh perlahan-lahan pulih kembali. Kenaikan harga bahan pokok seperti sembako dan sayur-sayuran tidak dapat dihindari karena transportasi yang terhambat. Akan tetapi, insan Tzu Chi tidak berhenti dalam mengulurkan tangan untuk membantu warga setempat yang membutuhkan. Insan Tzu Chi bagai satu keluarga yang saling berbagi kasih dan memerhatikan.

Dalam beberapa hari ini, insan Tzu Chi Hu Ai Angke berkumpul di SMP Islam Al Muttaqin untuk memberikan bantuan berupa 10.000 paket sembako gratis kepada warga yang tinggal di Kapuk Muara, Teluk Gong. Hari sebelum memberikan sembako, insan Tzu Chi terlebih dahulu mendatangi RT dan RW setempat untuk membagikan kupon gratis kepada warga setempat. Pagi itu sinar mentari sangat terik dan panas tapi insan Tzu Chi tak gentar oleh cuaca tersebut. Mereka menuju ke pemukiman warga sekitar Kapuk Muara. Pemukiman warga di sekitar sini sangat padat, luas rumah mereka  kira-kira 2x4 meter. Dengan rumah yang kecil ini, mereka tinggal satu keluarga.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Utara (Hu Ai Angke) berkumpul di SMP Al Muttaqin untuk memberikan bantuan berupa 10.000 paket sembako gratis kepada warga yang tinggal di Kapuk Muara, Teluk Gong, Sabtu 2 Februari 2013 (kiri).
  • Dengan memberikan bantuan tersebut, para relawan ingin memberikan kehangatan kepada para warga dan membantu mereka melalui hari-hari yang sulit (kanan).

Kedatangan insan Tzu Chi disambut hangat oleh Ketua RT dan warga setempat. Tanpa disuruh, warga langsung berbaris menunggu dengan sabar pembagian kupon sembako tersebut. Mereka menerapkan etika yang baik dengan cara tidak berebutan untuk mendapatkan kupon sembako tersebut. Cuaca yang tadinya panas kembali menjadi tidak bersahabat, hujan turun dengan derasnya. Ketua RT dan warga lainnya segera memayungi insan Tzu Chi supaya tidak kehujanan. Selain itu, mereka juga memberikan kursi supaya insan Tzu Chi tidak kecapekan, sungguh, melihat kehangatan warga terhadap insan Tzu Chi, saya sangat tersentuh.

Salah satu warga yang mendapatkan bantuan sembako gratis ini adalah Sumiati. Ia mengatakan sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuan tersebut. Pasca surutnya banjir, Sumiati dan keluarganya tidak sanggup membeli beras karena harganya yang mahal. Dengan terpaksa ia dan keluarganya makan singkong sebagai pengganti nasi. Melihat kebahagiaan di wajah Sumiati saat mendapatkan kupon tersebut, saya sungguh tidak dapat menahan haru dalam hati. Saya berharap semoga pascabanjir kali ini dapat menjadi pelajaran bagi semua manusia dan dapat membangkitkan rasa cinta kasih dari dalam hati. Melalui bantuan sembako ini, keakraban antar warga dan insan Tzu Chi terjalin, saling mengenal antar satu dengan yang lainnya.

Menurut warga sekitar, bantuan sembako ini merupakan yang pertama mereka terima. Tzu Chi adalah satu-satunya organisasi yang memberikan bantuan sembako kepada mereka. Dengan memberikan bantuan tersebut, para relawan ingin memberikan kehangatan kepada para warga dan membantu mereka melalui hari-hari yang sulit. Inilah kekuatan cinta kasih, cinta kasih yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Kekuatan cinta kasih yang tiada taranya.

 

 
 

Artikel Terkait

Anak Angkat yang Berbakti

Anak Angkat yang Berbakti

21 Januari 2009 Bakti anak kepada kedua orangtua memang sudah seharusnya dilakukan, karena orangtualah yang melahirkan dan mendidik anak hingga besar. Namun tentu berbeda jika seorang anak angkat, yang baru tinggal bersama hampir 5 tahun lamanya sanggup membaktikan diri kepada orang yang menganggapnya sebagai anak.
Bahagia Bersama Tzu Chi

Bahagia Bersama Tzu Chi

16 Februari 2016 Minggu, 31 Januari 2016, relawan Tzu Chi Batam kembali melaksanakan gathering bagi para penerima bantuan di posko daur ulang Tzu Chi.
Suara Kasih : Memiliki Hati yang Murni

Suara Kasih : Memiliki Hati yang Murni

17 Desember 2010 Buddha berkata bahwa sangatlah sulit menginspirasi orang tak mampu untuk berdana. Namun, di Afrika Selatan, perkataan ini tak berlaku. Orang-orang di sini berkata, “Saya saja membutuhkan bantuan, bagaimana saya dapat membantu orang lain?”
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -