Pascabanjir Jakarta: Mengalirkan Cinta Kasih
Jurnalis : Widya Marlin (He Qi Utara), Fotografer : Widya Marlin (He Qi Utara)
|
| ||
Banjir yang menimpa warga Jakarta sembilan hingga sepuluh hari ini lalu membuat warga Jakarta mengalami kerugian besar. Pemukiman dan harta benda warga habis terendam oleh banjir. Pasca surutnya banjir, ekonomi Jakarta yang lumpuh perlahan-lahan pulih kembali. Kenaikan harga bahan pokok seperti sembako dan sayur-sayuran tidak dapat dihindari karena transportasi yang terhambat. Akan tetapi, insan Tzu Chi tidak berhenti dalam mengulurkan tangan untuk membantu warga setempat yang membutuhkan. Insan Tzu Chi bagai satu keluarga yang saling berbagi kasih dan memerhatikan. Dalam beberapa hari ini, insan Tzu Chi Hu Ai Angke berkumpul di SMP Islam Al Muttaqin untuk memberikan bantuan berupa 10.000 paket sembako gratis kepada warga yang tinggal di Kapuk Muara, Teluk Gong. Hari sebelum memberikan sembako, insan Tzu Chi terlebih dahulu mendatangi RT dan RW setempat untuk membagikan kupon gratis kepada warga setempat. Pagi itu sinar mentari sangat terik dan panas tapi insan Tzu Chi tak gentar oleh cuaca tersebut. Mereka menuju ke pemukiman warga sekitar Kapuk Muara. Pemukiman warga di sekitar sini sangat padat, luas rumah mereka kira-kira 2x4 meter. Dengan rumah yang kecil ini, mereka tinggal satu keluarga.
Keterangan :
Kedatangan insan Tzu Chi disambut hangat oleh Ketua RT dan warga setempat. Tanpa disuruh, warga langsung berbaris menunggu dengan sabar pembagian kupon sembako tersebut. Mereka menerapkan etika yang baik dengan cara tidak berebutan untuk mendapatkan kupon sembako tersebut. Cuaca yang tadinya panas kembali menjadi tidak bersahabat, hujan turun dengan derasnya. Ketua RT dan warga lainnya segera memayungi insan Tzu Chi supaya tidak kehujanan. Selain itu, mereka juga memberikan kursi supaya insan Tzu Chi tidak kecapekan, sungguh, melihat kehangatan warga terhadap insan Tzu Chi, saya sangat tersentuh. Salah satu warga yang mendapatkan bantuan sembako gratis ini adalah Sumiati. Ia mengatakan sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuan tersebut. Pasca surutnya banjir, Sumiati dan keluarganya tidak sanggup membeli beras karena harganya yang mahal. Dengan terpaksa ia dan keluarganya makan singkong sebagai pengganti nasi. Melihat kebahagiaan di wajah Sumiati saat mendapatkan kupon tersebut, saya sungguh tidak dapat menahan haru dalam hati. Saya berharap semoga pascabanjir kali ini dapat menjadi pelajaran bagi semua manusia dan dapat membangkitkan rasa cinta kasih dari dalam hati. Melalui bantuan sembako ini, keakraban antar warga dan insan Tzu Chi terjalin, saling mengenal antar satu dengan yang lainnya. Menurut warga sekitar, bantuan sembako ini merupakan yang pertama mereka terima. Tzu Chi adalah satu-satunya organisasi yang memberikan bantuan sembako kepada mereka. Dengan memberikan bantuan tersebut, para relawan ingin memberikan kehangatan kepada para warga dan membantu mereka melalui hari-hari yang sulit. Inilah kekuatan cinta kasih, cinta kasih yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Kekuatan cinta kasih yang tiada taranya. |
| ||
Artikel Terkait

Giat Berprestasi
22 Agustus 2012 Kegiatan pada hari itu adalah Gathering Anak Asuh dan Gan En Hu, sebanyak 38 orang anak asuh dan 34 gan en hu terlihat memadati kedua ruangan di lantai 1. Para relawan yang bertugas pun cukup sibuk berkoordinasi satu sama lain demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk para penerima bantuan.
Menapaki Kampung Rawa, Survei Relawan Tzu Chi di Rumah-Rumah Minim Ventilasi
12 Juni 2025Pagi masih lengang saat Tjiu Bun Fu dan istrinya tiba di Aula Jing Si. Keduanya menyiapkan 45 kotak nasi goreng, bekal makan siang para relawan yang akan turun ke lapangan hari itu.
Bersumbangsih Membantu Sesama
02 Mei 2016Relawan Tzu Chi Sinar Mas mengadakan kegiatan donor darah yang diikuti oleh 97 orang pada 21 April 2016. Kegiatan penuh cinta kasih ini membuktikan bahwa bersumbangsih bisa dilakukan dengan berbagai cara dan tidak harus dalam bentuk materi.