Pascakebakaran di Muara Angke
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
|
| ||
Tak Bersisa Paska kebakaran, Ayu, Sainan, dan anak mereka Safirah yang baru berusia 2 tahun menetap sementara di tenda milik Palang Merah Indonesia (PMI) selama 4 hari. Barulah di hari kelima mereka menyewa sebuah rumah petak yang baru. Rumah petak seharga 110 ribu itu masih berlokasi di tempat yang sama. Saking sederhananya, Ayu dan Sainan tidak bisa tidur bersama-sama di dalam rumah petak itu. Maka di saat malam hari terkecuali di siang hari, Sainan pun beristirahat di pelelangan ikan.
Keterangan :
Paket Bantuan Kebakaran Tzu Chi Siang itu, 6 relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi telah selesai membagikan kupon bantuan kebakaran kepada para warga korban kebakaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari RW dan Ketua Perkumpulan Nelayan setempat terdapat 146 keluarga (KK) yang harus mendapatkan bantuan. Tak lama, truk milik Tzu Chi yang membawa barang bantuan tiba. Muatannya segera dibongkar, ditata, dan siap untuk dibagikan. Relawan segera bertugas sesuai dengan prosedur. Ada yang bertugas mempersiapkan antrian, bertugas menerima kupon, bertugas mengatur barisan, dan memberikan barang bantuan. Setelah semua dirasa siap, relawan segera memulai proses pembagian barang bantuan. Satu demi satu para penerima bantuan yang memegang kupon menerima bantuan, mulai dari sebuah kotak plastik berukuran besar (container plastik-red), sandal atau sepatu anak, perlengkapan mandi, sejumlah baju layak pakai, handuk, selimut, dan kotak makanan. “Engga tahu Tzu Chi. Baru tahu ini,” kata Ayu sesaat setelah menerima bantuan. Saat ditanya apakah ia gembira atas bantuan itu, Ayu berkata,”Ya gimana dibilang seneng dibantu ya seneng. Tapi kalau bisa malah jangan kebakaran,” katanya.
Keterangan :
Tepat Sasaran Sementara itu, Joe Riadi Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi mengatakan para relawan yang terlibat dalam pembagian ini sangat bahagia karena dapat memberikan langsung kepada yang membutuhkan. “Meski di sini tidak ada RT ataupun RW, kita menghubungi terlebih dahulu RW setempat (RW 11). Dari koordinasi itulah, Ketua RW kemudian merekomendasikan Pak Fadil, tokoh masyarakat sebagai penghubung Tzu Chi dengan para korban,” jelas Joe Riadi. Berbekal informasi itulah kemudian jalinan jodoh antara Tzu Chi dengan warga korban kebakaran tertaut dan kehidupan pun berlanjut. | |||
Artikel Terkait
Saling Dukung Dalam Keluarga Tzu Chi
25 April 2019Lebih dari 40 relawan Tzu Chi dari Jakarta dan luar kota berkumpul di ruang Xi She Ting, lt. 1, Aula Jing Si untuk melakukan laporan tahunan. Laporan ini rutin diadakan setahun sekali. Tujuannya untuk saling belajar dan berbagi inspirasi dari kegiatan-kegiatan yang diadakan lintas wilayah. Juga meningkatkan potensi setiap wilayah agar bisa lebih banyak berbagi dan bermanfaat bagi sesama di sekitarnya.
Yuk, Vegetarian
13 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan.