Peduli Kesehatan Lansia di Kamal Muara

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Dengan dibantu relawan lokal, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 bersama tim medis TIMA Indonesia mengadakan baksos kesehatan degeneratif yang memberikan layanan kesehatan bagi 240 Lansia di Kamal Muara.

Setelah membantu renovasi masjid, bedah rumah tahap 1 dan 2, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia terus memberikan perhatian bagi warga Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Kali ini Tzu Chi menghadirkan layanan kesehatan melalui Baksos Kesehatan Degeneratif. Sebanyak 240 warga Lanjut Usia (Lansia) di wilayah tersebut mendapatkan layanan kesehatan dari tim medis Tzu Chi Internatioal Medical Association (TIMA) Indonesia.

Bertempat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam, Kamal Muara, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 dan tim medis TIMA Indonesia sejak pagi telah melakukan persiapan. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 24 Juli 2022 ini menyasar para Lansia dengan usia di atas 50 tahun yang berada di 12 RT yang masuk di wilayah RW 01, Kamal Muara terutama yang memiliki keluhan kesehatan.

Koordinator Baksos Kesehatan Degeneratif di Kamal Muara, Thio Warsidi senang karena warga Kamal Muara menyambut baik baksos kesehatan degeneratif ini. “Saya sangat gembira dengan partisipasi warga. Antusiasa warga khususnya Lansia untuk berobat dalam kegiatan ini cukup tinggi,” ungkap Thio Warsidi di sela-sela kegiatan baksos.

Koordinator Baksos Kesehatan Degeneratif di Kamal Muara, Thio Warsidi (kanan) mendampingi salah satu relawan untuk mensterilkan ruangan-ruangan yang dipakai untuk kegiatan baksos.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, relawan juga melakukan sosialisasi Tzu Chi dan Celengan Bambu kepada peserta baksos kesehatan degeneratif. Dalam kesempatan yang sama, dokter TIMA Indonesia juga ikut melakukan penyuluhan tentang penyakit degeneratif serta mengajak para Lansia di Kamal Muara untuk berpola hidup sehat.

“Sebelum mendapatkan layanan kesehatan, kami berikan dulu penyuluhan sehingga mereka mengerti tujuan pemeriksaan dalam baksos degeneratif ini apa. Dan ketika sudah mendapat obat mereka bisa konsisten minum obat-obatan yang suah diberikan selama 1 bulan,” jelas dr. Andreas Sanusi Kurniawan, koordinator tim medis TIMA Indonesia dalam kegiatan ini. “Saya berharap bapak dan ibu Lansia yang ikut kegiatan ini dapat menjalani hidup yang sehat pada masa-masa mendatang,” lanjutnya.

Sebelum memeriksakan kesehatan, para Lansia mendapat penyuluhan tentang penyakit degeneratif dari salah satu dokter TIMA Indonesia, dr. Andreas Sanusi Kurniawan.

Karena masih dalam situasi pandemi, baksos kesehatan degeneratif ini tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat. Para peserta diwajibkan memakai masker dan ruangan-ruangan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam yang dipakai untuk kegiatan baksos juga disterilisasi secara berkala.

Selain relawan Tzu Chi dan tim medis TIMA Indonesia, baksos kesehatan degeneratif ini juga dibantu oleh ibu-ibu kader RW 01, Kamal Muara. Ini juga sekaligus untuk terus merajut jalinan jodoh yang telah terjalin di Kamal Muara sehingga dapat melahirkan relawan-relawan lokal untuk bisa mendukung kegiatan Tzu Chi di wilayah tersebut.

Membantu Sekaligus Mempererat Jalinan Jodoh

Jap Bon Kiun bersama seorang tunas relawan membantu Kariyah berjalan saat menjalani pemeriksaan kesehatan.

Para Lansia yang sebelumnya telah mendapatkan undangan baksos kesehatan degeneratif satu persatu datang sesuai jam yang tertera di undangan tersebut. Salah satunya adalah Kariyah (77) yang datang diantar oleh cucunya. Di usianya saat ini, Kariyah sulit berjalan. Dalam keseharian, ia menggunakan tongkat.

Sesampainya di lokasi baksos degeneratif, relawan dengan sigap membantu Kariyah berjalan. Mulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, hingga pengambilan obat selalu didampingi relawan.

“Senang banget, biar baik badannya, biar sehat. Alhamdulillah, saya nggak bisa jalan dituntun sama relawan. Terima kasih banyak juga sama dokternya,” ungkap Kariyah, yang punya keluhan darah tinggi, kolesterol, dan asam urat.

Para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 juga menenangkan para Lansia yang akan mengikuti baksos kesehatan degeneratif supaya tidak takut menjalani pemeriksaan.

Salah satu relawan yang sigap membantu para Lansia yang ikut baksos kesehatan degeneratif adalah Jap Bon Kiun. Dengan sabar ia membantu para Lansia yang kesulitan berjalan. Selain membantu, ia juga memberi perhatian dengan bertanya keluhan kesehatan serta menenangkan Lansia supaya tidak takut menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Kami melihat banyak Lansia yang tidak leluasa jalannya, di sini para relawan bisa membantu. Jadi kami bersukacita sekali dapat membantu para peserta baksos degeneratif,” ungkap Jap Bon Kiun.

Atas inisiatif sendiri, Muhamad ikut membantu mengantar Lansia yang akan mengikuti baksos.

Dalam kegiatan ini, para penerima bantuan bedah rumah Tzu Chi di Kamal Muara juga ikut terlibat. Baik itu membantu pelaksanaan kegiatan atau ikut memeriksakan kesehatannya. Seperti yang dilakukan Pak Muhamad. Setelah diberikan rompi tunas relawan, dengan segera Pak Muhamad mengikuti instruksi dari relawan. Tugasnya hari itu, membantu para Lansia yang datang menuju ke meja pendaftaran.

“Karena saya lihat relawan sibuk, saya langsung berinisiatif membantu. Bagus (baksos degeneratif), karena ada bantuan dari relawan Tzu Chi, jadi ada kegiatan lainnya (selain bedah rumah) di sini,” ungkapnya.

Nenek Muhimah saat diambil darahnya oleh tim medis TIMA Indonesia untuk mengecek kondisi kolesterol dan asam urat di tubuhnya.

Sedangkan Nenek Muhimah yang merupakan salah satu penerima bantuan bedah rumah Tzu Chi tahap ke-2 di Kamal Muara ikut memeriksakan kesehatannya. Bukan tanpa alasan, karena sudah berusia lanjut Nenek Muhimah pun perlu secara rutin memeriksakan kesehatannya.

Saat diperiksa, kondisi tekanan darah dan kolesterol Nenek Muhimah normal. Tetapi kondisi asam uratnya yang tinggi. Sebelum ada baksos ini, biasanya Nenek Muhimah berobat ke puskemas atau ke klinik. Ia pun senang karena ada pengobatan yang tidak jauh dari rumahnya.

“Senang, apalagi ramah-ramah relawannya. Saya banyak-banyak terima kasih sama Buddha Tzu Chi, sudah dibantu rumah, dibantu berobat. Aduhhh, bukan main dah pedulinya. Banyak banget dahh,” kata Nenek Muhimah setelah menerima obat.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Sepaham, Sepakat dan Sejalan dalam Misi Kesehatan

Sepaham, Sepakat dan Sejalan dalam Misi Kesehatan

09 Agustus 2019
Baksos kesehatan degeneratif ke-2 bagi masyarakat Ario Kemuning, Palembang ini diikuti oleh 117 pasien (4/8/19). Dalam persiapan dan pelaksanaan baksos, relawan Tzu Chi Palembang pun semakin solid dan kompak dalam melayani masyarakat.
Baksos Kesehatan Degeneratif di Rusunawa Kelurahan Panambungan

Baksos Kesehatan Degeneratif di Rusunawa Kelurahan Panambungan

25 September 2018

Tzu Chi Makassar kembali menggelar bakti sosial (baksos) kesehatan degeneratif di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kelurahan Panambungan, Makassar, Minggu 23 September 2018. Kegiatan ini bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Buddhis (IMKIS) Universitas Hasanuddin.

Perhatian untuk Warga Lanjut Usia di Cibuntu, Bandung

Perhatian untuk Warga Lanjut Usia di Cibuntu, Bandung

25 Agustus 2022

Tzu Chi Bandung mengadakan baksos kesehatan degeneratif di Sekolah Citra Cemara. Sebanyak 388 warga lanjut usia (45 tahun ke atas) mendapatkan perhatian dan pelayanan kesehatan.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -