Peduli Merapi : Sabar Menghadapi Bencana
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Heri bersama orang tuanya terpaksa mengungsi dari Desa Ngargomulyo Magelang, desa tempat mereka tinggal karena erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada hari Jumat Malam, 4 November 2010 lalu. Tak hanya Heri, sebanyak 492 Kepala Keluarga (KK) dari berbagai desa juga mengungsi ke GOR ini. Para lansia, orang tua, pemuda, dan anak-anak mengungsi di GOR ini tanpa tahu kapan dapat kembali ke rumah. Relawan Tzu Chi Jakarta bersama dengan relawan Tzu Chi Magelang bersama-sama menyiapkan paket bantuan bagi mereka yang kini berada di pengungsian sementara. Paket bantuan berupa 1 buah gayung yang berfungsi sebagai wadah terdiri dari 2 buah batang sabun mandi, 2 buah pasta gigi, 2 buah sikat gigi, 1 buah balsem, 1 buah salep kulit, 12 buah sachet puyer sakit kepala, dan 5 helai masker. Sementara, di dalam 1 buah ember lain juga terdapat bantuan yang terdiri dari 2 helai handuk mandi, 2 helai sarung, dan 5 helai pakaian baru.
Keterangan :
Tepat pukul 17.00 Wib, acara penyerahan paket bantuan diberikan kepada para pengungsi yang berada di GOR New Armada. Sebelumnya, seorang relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga sempat mengatakan kepada para pengungsi semoga bantuan yang tidak seberapa nilainya ini akan memberikan ketentraman jiwa kepada kita semua. Sementara itu, Perwakilan dari Bupati Kabupaten Magelang mengatakan kepada para pengungsi untuk bersabar dalam menghadapi bencana ini dan selalu berdoa agar kehidupan kembali berjalan normal di desa masing-masing. Disamping itu, perwakilan dari Bupati Magelang juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah menyediakan tempat (GOR New Armada) untuk menampung para pengungsi korban letusan Merapi dan juga membantu memenuhi kebutuhan mereka selama di pengungsian.
Keterangan :
Dalam kesempatan itu, Perwakilan dari Bupati Magelang itu juga mengajak para pengungsi untuk tidak mempercayai isu-isu yang membuat panik warga terkait dengan erupsi Gunung Merapi lewat pesan-pesan singkat (sms) dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ia mengajak warga untuk mematuhi atuan-aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan mengajak para ulama, mahasiswa dan lainnya untuk menentramkan hati serta jiwa para pengungsi selama mereka berada di tempat pengungsian. Erupsi Merapi hari Jumat, 5 November 2010 lalu memang telah mengakibatkan warga di beberapa desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Merapi harus meninggalkan rumah mereka. Akibat hujan abu dan angin kencang banyak atap rumah warga yang hancur tertimpa pohon yang tumbang. Hingga saat ini, jumlah warga dari berbagai desa yang mengungsi ke GOR New Armada terus bertambah. Apalagi, hujan abu tebal masih terus menyelimuti Kota Magelang dan sekitarnya. Akibatnya, banyak lahan pertanian dan perkebunan milik warga yang hancur terkena abu vulkanik Gunung Merapi. Bahkan gangguan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Magelang juga akan muncul jika mereka tidak mematuhi anjuran Pemerintah Daerah untuk selalu memakai masker saat menjalankan aktivitas sehari-hari. | |||
Artikel Terkait

Belajar Berpuas Hati dalam Penutupan Kelas Budi Pekerti
25 November 2022Acara penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun 2022 diadakan di Kantor Tzu Chi Medan pada Minggu, 13 November 2022 dengan tema Berpuas Hati.

Kamp yang Membuka Hati
19 Agustus 2009 Matahari belum tampak di langit ketika puluhan anak muda berkaus biru muda dan bercelana putih berkumpul di halaman Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Sabtu, 15 Agustus 2009 itu adalah hari pertama diselenggarakannya Tzu Ching Camp IV. Acara ini dilangsungkan sejak 15–17 Agustus 2009.
Perayaan Imlek Bersama Gan En Hu
08 Februari 2019Hari Minggu, 20 Januari 2019, ruang makan Aula Jing Si Batam lantai 1 dipenuhi dengan suasana Imlek yang kental. Lagu imlek mengisi seluruh ruang makan menemani para gan en hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang hadir mengikuti gathering Gan En Hu pertama di tahun 2019.