Pekan Amal Tzu Chi 2019

Jurnalis : , Fotografer :

Dengan wajah yang berseri-seri, Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei membuka Pekan Amal Tzu Chi 2019 dengan memukul gong bazar sebanyak tiga kali. Pekan Amal Tzu Chi 2019 ini berlangsung meriah, namun sangat rapi dan tertib. Ada 207 stan yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, makanan, minuman dan masih banyak lagi.

- Pekan Amal Tzu Chi 2019: Yang Ditunggu-tunggu Datang Juga, Pekan Amal Tzu Chi
- Pekan Amal Tzu Chi 2019: Mengajak Lebih Banyak Orang Bersumbangsih
- Pekan Amal  Tzu Chi 2019: Membalas Budi Baik Lima Belas Tahun yang Lalu
- Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

 - Pekan Amal Tzu Chi 2019: Semarak Pekan Amal Tzu Chi


Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

20 Oktober 2019
Di pekan amal ini, relawan Tzu Chi Padang menyediakan 105 kg kripik balado potongan panjang, 100 kg kripik balado potongan bulat, dan 38 kg kripik original potongan bulat. Selain kripik singkong, ada juga opak, rendang vege, dan yang paling juara adalah sate padang vege tentunya.
Pekan Amal Tzu Chi 2019: Mengajak Lebih Banyak Orang Bersumbangsih

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Mengajak Lebih Banyak Orang Bersumbangsih

19 Oktober 2019

Pekan Amal Tzu Chi 2019 didukung banyak pihak. Tercatat ada 207 stan dengan berbagai macam produk, seperti makanan, minuman, sembako, ATK, pakaian, elektronik, hingga kendaraan roda 2 dan 4. Nyatanya tak semua berasal dari perusahaan besar, ada juga pemilik usaha pribadi yang berpartisipasi dan mengajak rekan-rekannya ikut bersumbangsih.

Sayuran Hidroponik di Pekan Amal

Sayuran Hidroponik di Pekan Amal

21 Oktober 2019

Relawan Xie Li Cikarang menjual sayuran hidroponik yang ditanam relawan sendiri di rumah. Sudah sejak lama Darma mempersiapkan sayuran hidroponiknya untuk disumbangkan dalam Pekan Amal Tzu Chi ini.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -