Pelatihan Relawan Abu Putih : Tur Aula Jing Si, Dhamma Tanpa Suara

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

 

Minggu, 30 Agustus 2015, Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk kembali menjadi saksi perjalanan relawan dalam memupuk jiwa Bodhisatwa melalui Pelatihan Relawan Abu Putih keempat untuk tahun 2015, yang diselenggarakan oleh komunitas relawan He Qi Pusat

Aula Jing Si sebagai rumah insan Tzu Chi dan merupakan tempat pembabaran dharma tanpa suara, merupakan tonggak penting dalam sejarah perjalanan Tzu Chi. Pada hari Minggu, 30 Agustus 2015, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara kembali menjadi saksi perjalanan para Boddhisatwa melalui pelatihan relawan abu putih keempat untuk tahun 2015, yang diselenggarakan oleh He Qi (komunitas relawan) Pusat, yang dibantu oleh 32 insan Tzu Chi. Pelatihan ini dimulai dari pukul 08.30 dan berakhir pada pukul 17.00 WIB, diikuti oleh 49 relawan abu putih dari He Qi Pusat dan 8 relawan abu putih dari He Qi Selatan.

Untuk mengenal lebih dalam rumah insan Tzu Chi, dalam pelatihan kali itu, Ketua He Qi Pusat, Like Hermansyah, juga mengajak para peserta pelatihan untuk berkeliling di Aula Jing Si. Dalam tur tersebut para peserta diajak untuk mengenal tentang ajaran Jing Si yang terkandung di dalam gedung dengan sungguh-sungguh. Para peserta pelatihan juga mendengarkan penjelasan di setiap lantai aula yang memiliki filosofi tersendiri.

Ada sebanyak 11 pembicara yang dihadirkan untuk menjelaskan perjalanan Tzu Chi ke Indonesia, asal mula berdirinya Tzu Chi, napak tilas Tzu Chi Indonesia, delapan misi Tzu Chi yang terletak di Exhibition hal, serta aula yang terletak di setiap lantai Tzu Chi Center, replika rumah pelatihan diri Master Cheng Yen, gedung Gan En (Gan En Lou), gedung DaAi TV (Da Ai Lou) serta ruang administrasi dan ruang piket relawan.

Salah satu pengisi materi pada pelatihan ini, Yanny Sukadjaya (38) mengharapkan dari pelatihan ini, para peserta dapat lebih mengenal rumah Tzu Chi,  nama-nama ruangan, sejarah Tzu Chi, dan misi-misi Tzu Chi yang terkandung dalam Aula Jing Si.

Menyelami Dhamma dan Misi Tzu Chi

Salah satu pengisi materi pelatihan ini, Yanny Sukadjaya (38) mengharapkan dari pelatihan ini, para peserta bisa lebih mengenal rumah insan Tzu Chi, nama ruangan, sejarah Tzu Chi, misi-misi Tzu Chi. “Semoga nantinya relawan abu putih ini dapat menjelaskan rumah Tzu Chi ini kepada orang-orang umum yang datang,” harap Yanny kepada para peserta yang ikut pelatihan pada hari itu agar mereka dapat memahami dan mendapat kesan positif dari setiap perjalanan misi Tzu Chi selama ini. 

Dari 4 misi Tzu Chi, Lusianawati (43), salah satu peserta yang berasal dari Bogor ini berbagi cerita bahwa ia sangat tertarik dengan materi mengenai misi amal. “Dari misi amal, kita mulai belajar bagaimana kita menyalurkan cinta kasih kita kepada sesama, melakukan sumbangsih untuk menolong sesama,” ujar Lusianawati yang dalam kesehariannya membantu di depo pelestarian lingkungan di Bogor. Selain itu, ia juga sering meluangkan waktu luangnya untuk ikut melakukan survei kasus di Kota Bogor. “Saya melihat pasien yang menderita beberapa tahun karena kecelakaan dan keluarganya tidak bisa melakukan apa-apa, Jadi kita mencoba survei ke sana untuk membantu,” ceritanya saat ia melakukan survei kasus bersama tim survei Bogor. Lusianawati juga menerapkan kegiatan amal sosial dengan bersumbangsih tenaga di lingkungan saudara dan lingkungan tetangganya sendiri.

Dengan dipandu oleh Ketua HeQi Pusat, Like Hermansyah (memegang mike), peserta pelatihan diajak berkeliling Aula Jing Si untuk mengenal tentang ajaran Jing Si yang terkandung di dalam gedung ini pada hari Minggu 30 Agustus 2015

Berbeda dengan Lie Anne Tanjaya (33), peserta asal Sunter ini, lebih tertarik pada misi kesehatan. “Di baksos kesehatan manula pada pascabanjir tahun kemarin yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sunter Jaya, saya mendapat kesempatan membantu menghibur, menenangkan hati pasien. Dari sharing pasien, saya jadi bisa tahu riwayat hidup pasien tersebut,” jelasnya. Anne juga berbagi pengalamannya jika sebelum bergabung ke Tzu Chi dia juga telah mempraktikkan pendampingan kepada orang yang sakit. “Sebelum bergabung dalam barisan Tzu Chi, saya sudah menerapkan dan menjalankan misi kesehatan. Suatu ketika, saat saya membawa anak saya yang sakit untuk berobat ke dokter, saat menunggu untuk dipanggil, saya melihat kegelisahan di setiap muka pasien. Saat itu saya mengajak mereka berbincang-bincang, memberi semangat dan menguatkan mereka untuk tidak memikirkan penyakit mereka karena semua penyakit pasti akan sembuh,” tambah Lie Anne Tanjaya.

Para peserta pelatihan diajak untuk mengenal Aula Jing Si, produk-produk Jing Si, barang bantuan bencana, dan juga barang daur ulang yang dapat diolah menjadi barang siap pakai.

Memahami dan Mempraktikkan ke Dalam Kehidupan

Gedung tinggi (Aula Jing si) yang berdiri kokoh ini juga ditopang oleh empat pilar yang melambangkan empat pikiran tanpa batas ataupun empat sifat luhur. Tzu (metta) mewakili misi amal, bei (karuna) mewakili misi pengobatan, si (mudita) mewakili misi budaya humanis dan she (upekkha) mewakili misi pendidikan.

Sebagai relawan Tzu Chi yang sering berkegiatan di luar, diharapkan dengan pelatihan ini, relawan dapat lebih memahami tentang Tzu Chi dan ajaran Master Cheng Yen sehingga dapat langsung dipraktikkan dalam berkegiatan dan kehidupan sehari-hari

Sesuai dengan tujuan gedung Aula Jing Si ini, diharapkan para peserta pelatihan dapat menghadirkan semangat pengabdian diri yang penuh welas asih dari insan Tzu Chi yang berlandaskan rasa empati yang mendalam, merekam dan mewariskan sejarah Tzu Chi kepada generasi masa depan, juga menampilkan upaya Tzu Chi dalam mengajak berbagai lapisan masyarakat, bangsa dan keyakinan yang berbeda untuk bersama-sama menerapkan makna sejati kewelasasihan serta menyebarkan kisah-kisah penuh cinta kasih.


Artikel Terkait

Semangat Baru Relawan Abu Putih

Semangat Baru Relawan Abu Putih

27 Agustus 2015 Pada 4 Juni 2015 dan 15 Juni 2015 diadakan pelatihan relawan abu putih Tzu Chi yang pertama di daerah Semitao dan Ketapang 1. Pelatihan ini dapat diibaratkan seperti menjalin silaturahmi dengan Tzu Chi.
Melatih Diri Menumbuhkan Kebijaksanaan

Melatih Diri Menumbuhkan Kebijaksanaan

06 Agustus 2018
Selalu menggenggam waktu tanpa menyia-nyiakan sedetik pun serta tekun dan bersemangat dalam menggarap lahan batin menjadi tekad dari 38 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih.
Melangkah dengan Yakin

Melangkah dengan Yakin

18 April 2016 Walau selama ini Jakiman sudah sering mengantar Shelly ke kegiatan, ikut baksos, bagi beras, mengantar celengan bambu, ke pondok pesantren dan kegiatan amal sosial lain, tapi hatinya masih belum tertarik untuk jadi relawan. Melalui baksos inilah, ia memantapkan hatinya untuk mulai melangkah di Tzu Chi.
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -