Pembagian Beras PPKM Darurat di Cisaranten

Jurnalis : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan bantuan beras PPKM darurat ke beberapa wilayah diantaranya Kelurahan Cibangkong, Kelurahan Dago, dan Kelurahan Cisaranten.


Pada 30 Agustus 2021, relawan Tzu Chi Bandung kembali menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi saat PPKM darurat di Bandung. Kali ini bantuan yang di berikan adalah 52 paket beras PPKM Darurat dan masker medis di wilayah RW 02 Kelurahan Cisaranten, Kecamatan Arcamanik, Bandung.

Paket yang diberikan kepada masyarakat ini berupa 5 kg beras dan 10 pcs masker medis. Pepeng Kuswati salah satu relawan Tzu Chi Bandung yang ikut dalam pendistribusian beras PPKM darurat ini mengaku senang karena dapat berkontribusi untuk membantu sesama. “Pembagian beras dengan sekala kecil ini di harapkan akan lebih merata dan tepat sasaran, targetnya kita kali ini adalah warga yang belum mendapat bantuan ataupun yang luput dari pendataan karena permasalahan domisili atau tinggal di rumah sewa dan mengalami permasalahan ekonomi,” ujarnya Pepeng.  

Pepeng Kuswati, relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan bantuan berupa beras PPKM darurat 5 kg dan 10 pcs masker medis kepada salah satu warga di Kelurahan Cisaranten.


Kehadiran relawan Tzu Chi yang menyalurkan bantuan beras PPKM darurat ini di sambut baik oleh Dewi Wulan sebagai Ketua RW 02, Kelurahan Cisaranten. Ia pun sangat tersentuh dengan bantuan beras yang diberikan Tzu Chi. “Sangat senang ya, justru dengan seperti ini semua masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan juga. Terlebih lagi masih banyak masyarakat yang luput dari bantuan karena terkendala data domisili padahal sama-sama membutuhkan. Tapi dengan hadirnya Tzu Chi untuk berbagi, saya sebagai wakil dari kelurahan dan RW mengucapkan terima kasih banyak,” jelas Dewi Wulan.

Salah satu penerima bantuan Wulan, warga RT 02 Cisaranten sangat tersentuh dengan bantuan yang diberikan Tzu Chi ini. “Terima kasih, saya dan yang lain di sini sudah dibantu. Suka sedih kalo inget biasanya jual nasi kuning bisa kemana mana dan dapat uang, sekarang jadi susah kadang-kadang kekurangan untuk belanja, tapi ya sekarang dikasih beras ini sama yayasan (Tzu Chi), alhamdulillah terima kasih,” ungkapnya.

Bantuan beras PPKM darurat ini menyasar kepada warga yang belum tersentuh bantuan karena kendala data domisili.


Di lokasi lain, Tzu Chi Bandung juga menyalurkan bantuan sebanyak 567 paket, di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal dan 130 paket di RW 03, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Di masa pandemi Covid-19 dan PPKM darurat ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung berkomitmen untuk terus berusaha membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, sehingga diharapakan Covid-19 akan semakin cepat berakhir, dan keadaan akan semakin membaik.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Seratus Ribu Paket Bantuan Beras dari Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI Untuk Warga Bali

Seratus Ribu Paket Bantuan Beras dari Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI Untuk Warga Bali

02 Agustus 2021

Sebanyak 500 ton atau 100.000 paket beras dari Tzu Chi Indonesia dan Pengusaha Peduli NKRI telah tiba di Pulau Bali. Bantuan ini siap didistribusikan untuk warga yang sangat terdampak pandemi Covid-19, utamanya yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

07 Februari 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyelenggarakan Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022 yang dihadiri oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir.

50 Paket Beras untuk Warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

50 Paket Beras untuk Warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

16 Maret 2021

Bantuan beras dari Tzu Chi, Perkumpulan Pengusaha Peduli NKRI, donatur dari organisasi kemasyarakatan, bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -