Pembagian Paket Sembako di Desa Wringin Anom, Gresik

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)

Menyusul pembagian paket lebaran yang dilakukan pada akhir Oktober lalu di tiga desa di kawasan Driyorejo Gresik, Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan pembagian paket sembako di sebuah desa di kawasan Gresik yaitu Desa Wringin Anom. ¡§Desa ini merupakan salah satu lokasi yang paling minus di kawasan Gresik¡¨ kata Teddy Wijaya, relawan Tzu Chi yang turut ambil bagian dalam persiapan kegiatan ini. Itulah alasan mengapa lokasi ini yang dipilih untuk membagikan sembako kali ini.

Seperti biasa sebelum diadakan pembagian sembako, maka terlebih dahulu diadakan pembagian kupon sekaligus survey langsung di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan data dan untuk memastikan bahwa sembako ini jatuh di tangan yang benar-benar membutuhkan. Dari hasil survey didapatkan data bahwa telah terbagi sebanyak 192 kupon untuk 192 kepala keluarga yang dinilai benar-benar layak untuk memperoleh paket sembako ini.

Pada tanggal 27 November 2005 pada jam 08.30, para relawan Tzu Chi sudah berkumpul di balai desa Wringin Anom untuk acara pembagian ini. Setelah kata pengantar dan perkenalan tentang Yayasan Tzu Chi dibawakan oleh pembawa acara, Ketua Kantor Penghubung Surabaya ibu Chen Jing Mei kemudian memberikan kata sambutannya. Beliau mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Tzu Chi untuk membagikan cinta kasihnya di desa ini. Tak lupa juga beliau berpesan untuk turut serta menyebarkan cinta kasih yang mereka terima saat itu kepada keluarga dan para tetangga mereka. ¡§ Yang kami berikan tidaklah seberapa nilainya, tetapi cinta kasih yang menyertainyalah yang tidak ternilai harganya dan harus turut kita sebarkan ke sesama manusia ¡§ kata ibu Jing Mei mengakhiri sambutannya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Desa Wringin Anom yang langsung diakhiri dengan pembacaan doa. Kemudian tiga warga lanjut usia dari desa setempat dipanggil untuk menerima penyerahan bantuan secara simbolis. Dengan wajah gembira namun dihiasi senyum malu-malu karena wajah mereka yang terus disorot oleh kamera, mereka menerima paket sembako yang telah dibungkus dengan indah oleh para relawan dari tangan 3 orang yaitu kepala desa, sekretaris desa dan bapak Teddy Wijaya selaku perwakilan dari Tzu Chi. ¡§Matur Nuwun Pak¡¨, artinya ¡§terima kasih, Pak¡¨ hanya itulah yang bisa diucapkan oleh seorang ibu dari bibirnya saat menerima bantuan sembako dari Tzu Chi. Acara yang didukung penuh oleh sekitar 50 relawan ini berlangsung lancar. ¡§Semoga di lain waktu Tzu Chi masih ingat dan dapat memberikan bantuan kepada kami yang ada di desa Wringin Anom¡¨ kata Bapak Kepala Desa di sela-sela acara ini.

Artikel Terkait

Sebuah Pelajaran Hidup yang Berharga

Sebuah Pelajaran Hidup yang Berharga

14 Januari 2016
Jap Kian Liong atau Aliong adalah salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Dia tinggal dalam sebuah kamar sempit, di lantai 2 sebuah kelenteng di ruko yang berada di Jalan Sukarela, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kekuatan Sebuah Niat Baik

Kekuatan Sebuah Niat Baik

10 Maret 2017

Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Angke kembali menggelar kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan ini digelar untuk memfasilitasi niat baik semua orang untuk beramal. Kegiatan ini juga memberikan kesan tak terlupakan bagi beberapa peserta yang baru pertama kali mengikuti donor darah.

Serah Terima Kunci Bangunan Madrasah Diniyyah Darrul Istiqomah

Serah Terima Kunci Bangunan Madrasah Diniyyah Darrul Istiqomah

10 November 2015

Minggu, 8 November 2015, relawan Tzu Chi meresmikan sekaligus melakukan serah terima kunci bangunan Bangunan Madrasah Diniyyah Darrul Istiqomah. Melihat bangunan yang sudah jadi dan berdiri kokoh dengan berdinding bata dan beratap asbes, serta silaturahmi yang hangat dari relawan membuat Ustaz Mistar terharu. Ia hanya bisa terdiam, dan matanya berkaca-kaca. Wajahnya selalu tersenyum bahagia dan cerah.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -