Sebuah Pelajaran Hidup yang Berharga

Jurnalis : Yessie Christina (He Qi Utara), Fotografer : Erli Tan, Yusniaty (He Qi Utara)

Kegiatan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi kembali diadakan pada 10 Januari 2016. Sebanyak 55 relawan telah berkumpul di Jing Si Books & Café Pluit dan mendengarkan briefing serta ceramah Master Cheng Yen sebelum menuju rumah penerima bantuan.

Jap Kian Liong atau Aliong adalah salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Dia tinggal dalam sebuah kamar sempit, di lantai 2 sebuah kelenteng di ruko yang berada di Jalan Sukarela, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Akibat kanker usus yang dideritanya, ia tak dapat leluasa bergerak, juga tak dapat duduk dengan semestinya, tapi harus setengah berbaring untuk menghindari rasa sakit pada tubuh bagian bawah.

Berkunjung ke tempat Aliong pada tanggal 10 Januari 2016 adalah kunjungan pertama saya bersama suami saya Sujono, dan anak-anak saya: Angeline Fransisca (16), Willy Fransidy (15), dan Vincent Fransidy (9). Kami sangat berterima kasih bisa mempunyai kesempatan untuk mengikuti kegiatan kunjungan kasih ini. 

Yessie dan keluarga mengunjungi salah satu penerima bantuan yaitu Jap Kian Liong yang tinggal di lantai 2 sebuah kelenteng di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.


Yessie memberi perhatian dan menanyakan kondisi Aliong saat ini.

Aliong adalah sosok yang sangat luar biasa, ia sangat tegar dan menghargai niat baik dan bantuan dari Tzu Chi. Sebelumnya, ia pergi ke rumah sakit dengan taksi karena kondisinya yang masih lemah. Namun sekarang, ketika kondisinya sudah cukup kuat, ia berhemat dan pergi memeriksakan kesehatannya dengan naik becak lalu melanjutkan dengan angkutan umum sampai ke RS Dharmais di daerah Jakarta Barat. Jika dipikirkan kembali, sebenarnya dia belum leluasa naik bis, tapi demi menghemat biaya ia rela menahan susah, mengganti beberapa angkutan untuk tiba di rumah sakit.

Sewaktu tiba di kamarnya yang kecil itu, saya ingin beliau tidak merasa sendirian. Saya bilang padanya, “Kita adalah satu keluarga besar, hanya dari ibu yang berbeda.” Saya dan semua yang ikut kunjungan ke tempatnya merasa ia adalah guru kehidupan, guru untuk kami semua. Ia bukanlah beban, tapi darinya kami memetik banyak pembelajaran, yaitu rasa syukur, ketegaran, dan positive thinking. Ia juga mengajarkan kita untuk tidak memanfaatkan uang untuk hal yang tidak perlu. Jadi sungguh ia adalah inspirasi dan panutan karakter yang sangat positif  untuk kehidupan.

Yessie dan keluarga memberi semangat dan dorongan kepada Aliong agar tetap tegar, juga memberinya sebuah kehangatan bagai keluarga sendiri.

Vincent (baju merah) mengusap matanya karena terharu saat menyanyikan lagu Satu Keluarga untuk Aliong.

Anak-anak saya yang ikut dalam kunjungan juga merasa tersentuh. Melihat kondisi Aliong, membuat mereka bertambah rasa syukur dan lebih mengerti bahwa mereka harus menjaga kesehatan dengan baik. Mereka juga ingin agar para remaja seumuran mereka dapat turut bergabung dalam kegiatan kunjungan kasih seperti ini. Karena dengan melihat penderitaan, maka akan menambah rasa syukur. Dan banyak pembelajaran yang bisa dipetik.

Anak saya yang paling kecil, Vincent, saat kami menyanyikan lagu Satu Keluarga untuk Aliong, sempat meneteskan air mata. Rasa ibanya timbul saat melihat penderitaan yang dialami Aliong. Dia juga bersyukur karena memiliki tubuh yang sehat. Dia juga bilang ke saya bahwa kelak setelah dewasa, ia ingin melakukan pekerjaan amal dan menggalang dana untuk orang yang butuh bantuan seperti Aliong.

Kembali dari rumah penerima bantuan, Yessie dan keluarga berbagi dan menceritakan kondisi saat melakukan kunjungan, serta perasaan dan manfaat yang mereka dapatkan.

Vincent sharing di depan semua peserta, bahwa dia juga memeluk dan memberi semangat kepada Aliong.

Dan para orang tua, saya yakin kita semua pasti ingin anak-anak kita hingga dewasa nanti bisa berpikir, bertingkah laku, dan bertutur kata yang positif. Dan itu semua tidaklah instan, butuh proses dan semua itu dimulai dari saat ini. Dengan melihat langsung penderitaan, akan menimbulkan rasa empati, sehingga dapat bersyukur.

Marilah kita semua berpegang tangan dan menyisihkan sedikit waktu untuk pembelajaran hidup ini. Gan en. Jia you.


Artikel Terkait

Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan

Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan

23 Juni 2023

Dua komunitas relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas melakukan kunjungan kasih di Panti Asuhan Umar Bin Bin Khattab di Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara. Dalam kunjungan kasih ini, relawan menyalurkan kebutuhan panti seperti beras, jam dinding, kipas angin, dan dispenser air.

Menjalin Simpul Kasih di Panti Tresna Werdha

Menjalin Simpul Kasih di Panti Tresna Werdha

10 Juli 2018
Tzu Chi Makassar kembali menggelar bakti sosial di Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji, Kabupaten Gowa, Minggu (8/7). Kali ini sebanyak 58 relawan yang hadir. Tak hanya dari relawan Tzu Chi, karyawan Yayasan Family Group juga ikut bergabung untuk menjalin simpul kasih bersama opa dan oma.
Menyebarkan Cinta Kasih Ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia

Menyebarkan Cinta Kasih Ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia

19 Maret 2019
Kesempatan kali ini relawan berkunjung ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Cengkareng. Dengan berbekal cinta, tenaga, dan paket bantuan yang sudah disiapkan, relawan terlihat sangat antusias.
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -