Pemberkahan Akhir Tahun 2012
Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Rudy (Tzu Chi Makassar)
|
| ||
Tema pemberkahan akhir tahun kali ini adalah “Kehidupan bersahaja menumbuhkan hati yang berwelas asih, ketulusan dan kebajikan yang bijaksana; Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran, mazhab Tzu Chi adalah jalan Bodhisatwa dunia.” Acara diawali dengan saling meneruskan Pelita - menyalakan sebuah pelita hati menerangi dunia ini - dengan harapan semoga batin manusia dapat disucikan. Angpau yang dibagikan tiap tahun desainnya selalu berbeda-beda tapi maknanya sama. Saat dalam kondisi aman dan selamat kita harus sangat bersyukur, di tempat aman harus membantu dan waspada, membantu sesama membuat hidup lebih bermakna. Dengan membawa manfaat bagi umat manusia, barulah kehidupan kita bisa menjadi bermakna.
Keterangan :
Kita harus menyelaraskan hati dan menjalani pola hidup rajin dan hemat dimulai dari diri kita sendiri, bervegetarian, kita harus mengasihi bumi dan segala sesuatu di alam semesta, mengembangkan cinta kasih dan welas asih, hingga menjadi cinta kasih universal. Angpau berkah dan kebijaksanaan merupakan berkat dan doa dari Master Cheng Yen bagi setiap orang. Master Cheng Yen berharap setiap orang bisa mewariskan semangat cinta kasih tanpa pamrih, serta welas asih dan kebijaksanaan dari generasi ke generasi. | |||
Artikel Terkait

Setetes Darah, Sejuta Kasih yang Mengalir
31 Maret 2016 Pada Minggu, 20 Maret 2016, relawan Tzu Chi Padang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengadakan donor darah untuk ke-13 kalinya di Kantor Tzu Chi Padang.
PAT 2022: Kisah Penampilan Memukau Persamuhan Dharma Adaptasi Sutra (Bag. 2)
13 Desember 2022Apabila beberapa relawan sempat terkendala dengan beberapa kondisi dalam mempersiapkan penampilan Sutra. Relawan ini pun mempunyai kendala masing-masing namun mampu menghadapinya dan memberikan penampilan terbaik.

Kisah Tjie Tek Wai (1) : Hikmah Dibalik Musibah
10 Juni 2016Pada tahun 2013, Tjie Tek Wai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan anak sulungnya yang bernama Willy meninggal dunia. Ia sangat tepukul dan merasa bersalah akibat dari kejadian tersebut. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kaki kirinya harus mengalami kelumpuhan akibat banyak sistem sarafnya hancur.