Pemberkahan Akhir Tahun: Benih Kebajikan yang Bertunas

Jurnalis : William (Tzu Chi Batam), Fotografer : Celia, Santoso, William (Tzu Chi Batam)
 
 

foto
Pada acara Pemberkahan Akhir Tahun tanggal 5 Januari 2014 di Tanjung Pinang, relawan Tzu Chi membawakan isyarat tangan Wen Yuan dan Yuan Meng.

Setiap menjelang tutup tahun, insan Tzu Chi di seluruh dunia akan mengadakan sebuah kegiatan yang disebut Pemberkahan Akhir Tahun. Acara ini merupakan wujud apresiasi Master Cheng Yen kepada para donatur dan insan Tzu Chi yang telah mendukung kelancaran kegiatan Tzu Chi selama satu tahun yang berlalu.

 

Pada tanggal 5 Januari 2013, Relawan Tzu Chi Tanjung Pinang mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun di Restoran Nelayan, Tanjung Pinang. Tahun ini merupakan kedua kalinya Tzu Chi Tanjung Pinang mengadakan acara serupa. Total relawan yang berpartisipasi dalam acara ini berjumlah 80 orang, termasuk 49 orang relawan yang berasal dari Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam.

Demi mempersembahkan acara pemberkahan akhir tahun ini, relawan Tzu Chi Batam berangkat ke Tanjung Pinang sehari sebelum acara dimulai. Setelah tiba di lokasi, relawan Tzu Chi Tanjung Pinang dan Batam bersama-sama memulai berbagai persiapan seperti dekorasi panggung, pembungkusan suvenir dan lain sebagainya. Mulai dari siang hingga malam, relawan melakukan semua persiapan tersebut. Dengan komunikasi dan kerja sama yang baik maka persiapan berjalan lancar dan mampu diselesaikan dalam waktu setengah hari. Pekerjaan yang awalnya rumit pun dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.

foto  foto

Keterangan :

  • Sehari sebelum acara pemberkahan akhir tahun, relawan Tzu Chi Batam telah hadir di lokasi acara untuk membantu berbagai persiapan (kiri).
  • Beberapa di antara hadirin membawa dan menyumbangkan “niat baik” mereka yang terhimpun dalam celengan bambu (kanan).

Mariama merupakan pemilik restoran yang meminjamkan tempatnya untuk acara Pemberkahan Akhir Tahun ini. Ia merasa senang karena mendapatkan jodoh baik untuk ikut bersumbangsih bersama para relawan Tzu Chi. “Karena saya sama seperti shixiong dan shijie, ingin memberi sedikit cinta kasih dan kontribusi kepada Tzu Chi, kontribusi kepada masyarakat agar dunia dapat lebih indah,” ungkapnya. Kesungguhan hatinya makin tampak waktu ia meminta pihak pemasang korden restorannya untuk menyelesaikan pemasangan sebelum acara tersebut. “Awalnya tidak dijadwalkan untuk selesai pada hari ini, tetapi waktu saya dengar Tzu Chi mau mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun, saya minta mereka untuk lembur agar kegiatan Tzu Chi dapat lebih bagus dan utuh,” jelasnya. Pada saat menjelang penutupan acara, relawan Tzu Chi Batam memberikan sebuah cindera mata kepada Mariama sebagai ucapan terima kasih.

Minggu, 5 Januari 2014 acara Pemberkahan Akhir Tahun 2013 dimulai pukul 11.00 WIB. Para peserta berdatangan ke Restoran Nelayan. Mereka membawa dan menyumbangkan “niat baik” yang terhimpun dalam celengan bambu. Di samping itu, relawan Tzu Chi juga menjelaskan tentang 4 misi utama Tzu Chi kepada para peserta melalui billboard dan produk Jing Si sesaat sebelum acara dimulai.

foto  foto

Keterangan :

  • Ini adalah kedua kalinya relawan Tanjung Pinang mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun. Kali ini yang hadir berjumlah 374 orang (kiri).
  • Di akhir acara, relawan Tzu Chi membagikan angpao berkah kepada para peserta, yang merupakan wujud terima kasih dari Master Cheng Yen (kanan).

Pada pukul 13.30 WIB, acara diawali dengan Gatha Pembukaan. Kemudian para relawan mengilas balik satu tahun yang telah dilewati. Banyak sekali peristiwa besar yang terjadi, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Relawan juga mengajak para peserta bersama-sama menyaksikan kontribusi para relawan melalui tayangan video kilas balik. Kemudian, tim isyarat tangan Tzu Chi Batam juga menampilkan isyarat tangan Wen Yuan dan Yuan Meng yang merupakan lagu adaptasi dari keteguhan tekad Mahabhiksu Jian Zhen yang melakukan perjalanan enam kali ke negeri sakura demi menyebarkan Dharma pada zaman Dinasti Tang.

Setelah menyimak berjalannya acara kali ini, Bambang Hermanto menyatakan dirinya merasa sangat beruntung setelah mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi. “Saya melihat dari film tadi berisi tentang membantu sesama manusia dalam segala bencana, penyakit, dan kesulitan pendidikan. Saya sangat terharu,” jelasnya. Jalinan jodoh Bambang dengan Tzu Chi bermula dari penyakit hernia yang diderita anaknya. Setelah menjalani operasi pada baksos kesehatan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi, kini anaknya telah sembuh.

Tema acara pemberkahan tahun ini ialah "Mawas diri dan berhati tulus demi menghimpun berkah kebajikan. Giat membina ajaran yang baik demi mensucikan manusia." Semoga dengan acara ini, 374 orang peserta yang hadir dapat meresapi makna yang tersirat didalamnya dan mulai bergabung dalam badan misi Tzu Chi untuk menebarkan cinta kasih kepada sesama. 

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menyelamatkan Dunia

Suara Kasih: Menyelamatkan Dunia

05 Juni 2010
Pada dasarnya sifat hakiki manusia adalah bajik dan murni layaknya lautan. Pada mulanya laut sangat bersih dan merupakan habitat makhluk hidup. Di lautan yang luas terdapat berbagai macam kehidupan. Di dasar laut terdapat beragam spesies. Namun, kini habitat mereka telah dirusak oleh manusia.
Menjaga Kesehatan Warga Sekitar Gunung Sinabung

Menjaga Kesehatan Warga Sekitar Gunung Sinabung

04 Agustus 2017

Relawan Tzu Chi Medan mengambil langkah sigap dengan membagikan seribu masker kepada masyarakat di sekitar Gunung Sinabung, 3 Agustus 2017. Hari sebelumnya, 2 Agustus 2017 Gunung Sinabung kembali menyemburkan abu vulkanik dan awan panas setinggi 2 kilometer.

Sehari Menjaga Si Bayi Telur

Sehari Menjaga Si Bayi Telur

24 Oktober 2016
Siswa-siswi P1 dan P2 SD Tzu Chi Indonesia, membawa bekal satu butir telur mentah pada Senin, 24 Oktober 2016. Dalam waktu satu hari penuh, mereka bertugas sebagai orang tua yang harus menjaga telur yang diibaratkan sebagai bayi agar tidak terluka atau pecah. Kegiatan tersebut merupakan persiapan dalam menyambut datangnya hari ibu.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -