Pementasan Drama Lukisan Anak Kambing Berlutut

Jurnalis : Dery Siswantoro (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hari Tedjo, Hendra Surya, Ferry Mutiara (Tzu Chi Surabaya)

Beberapa Shiejie terharu menyaksikan tayangan pesan cinta dari beberapa anak-anak mereka 

Drama Lukisan Anak Kambing Berlutut ditampilkan begitu apik oleh relawan Tzu Chi di Surabaya dalam Perayaan Waisak 2016 yang juga bertepatan dengan Hari Ibu Internasional. Bakti dan hormat seorang anak kepada ibunya digambarkan dengan berlututnya seekor kambing yang menyusu pada ibunya.

Sebanyak 320 hadirin yang memenuhi Hall D Mangga Dua Surabaya pun tak mampu menyembunyikan rasa haru. Seperti yang diungkapkan Sufei, relawan Tzu Chi, dirinya merasa begitu senang sekaligus sedih karena teringat pada sang ibu yang telah tiada.  “Bagi seorang ibu, ucapan  I Love You dari anak sudah sangatlah berharga. Tapi ketika lagu Gui Yang Tu terdengar saya teringat mama, karena tahun ini pertama kalinya saya tidak bisa mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada mama saya karena beliau telah tiada,” ucap Sufei dengan mata berkaca-kaca.

 

Proses Pemandian Buddha Rupang

Karena itu tambah Sufei, kesempatan ini sepatutnya dimanfaatkan oleh seluruh yang hadir untuk mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada orangtua mereka. Tak perlu menunda karena hanya akan menimbulkan penyesalan di masa depan.

Dalam kesempatan itu, para relawan muda-mudi Tzu Chi Surabaya juga membagikan Bunga Mawar yang terbuat dari kertas daur ulang kepada seluruh relawan dan tamu undangan. Hadirin  yang hadir dengan putra putri mereka diajak mengikuti games atau permainan mengenali putra putrinya dengan mata tertutup dan hanya melalui suara anaknya.


Formasi Tzu Chi pada Perayaan Waisak 

Bagi relawan Tzu Chi Surabaya,  perayaan Waisak kali  ini terasa berbeda mengingat tahun ini merupakan yang terakhir kalinya menggunakan Hall D Mangga Dua Surabaya sebagai sarana kegiatan. Pasalnya bangunan ini akan segera dialihfungsikan.

Selain pementasan drama Lukisan Anak Kambing Berlutut, para peserta juga mengikuti pemandian Buddha Rupang dan Pradaksina sebagai bentuk puja moralitas sang Buddha, mengingat budi luhur sang Tri Ratna, dan budi luhur orang tua. Tak lupa formasi yang membentuk tulisan TC (Tzu Chi) juga dipersembahkan dalam rangka hari jadi Tzu Chi yang ke-50 tahun. 


Artikel Terkait

Menghargai Peran Penting Seniman Bangunan

Menghargai Peran Penting Seniman Bangunan

29 Juni 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi, He Qi Barat menggelar acara buka puasa bersama puluhan seniman bangunan pada tanggal 22 Juni 2016. Acara ini sebagai salah satu wujud apresiasi Tzu Chi atas peran penting seniman bangunan. 

Pelatihan Relawan: Makna dari Sebuah Seragam

Pelatihan Relawan: Makna dari Sebuah Seragam

14 Oktober 2014 Semangat relawan terlihat saat memasuki Aula Jing Si di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Relawan yang hadir berasal dari hampir seluruh pulau yang ada di Indonesia. Mereka (relawan) saling bertemu, mengenal,  bertegur sapa dan membagi kisah. 11 hingga 12 Oktober 2014 berlangsungnya acara pelantikan relawan biru putih.
Memaknai Akar Semangat Tzu Chi

Memaknai Akar Semangat Tzu Chi

18 November 2016

Minggu, 13 November diadakan kegiatan Training Relawan Abu Putih pertama tahun 2017 yang bertempat di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Kegiatan training ini mengusung tema “menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah kembali.”

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -