Pencerahan Cinta Kasih

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

foto
Sebanyak 28 relawan ikut serta dalam membersihkan dan merenovasi rumah Seni Shijie pada minggu, 10 maret 2013.

“Waktu banjir Januari lalu, rumah ini masuk dua meter lebih,” ungkap Seni Shijie sembari menunjukkan batas bercak kuning kecoklatan yang menempel di dinding rumahnya di Pluit Permai 1 no. 10, Jakarta Utara. Seni Shijie (47) dan putrinya Nova (17) bukanlah pemilik rumah ini, namun mereka hanya menempati rumah milik tantenya yang tinggal di Lampung sejak beberapa tahun silam setelah dia berpisah dengan suaminya.

Seni Shijie menjadi orang tua tunggal yang membesarkan putri semata wayangnya itu dengan bekerja sebagai karyawati swasta untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. “Tante menyerahkan perbaikan rumah pascabanjir menjadi tanggung jawab saya, padahal semua perabotan dan barang-barang pribadi kami sudah abis kebanjiran,” kata Seni Shijie dengan wajah sendu. Kesedihannya tidak berlangsung lama setelah melalui doa permohonan yang tak putus, pemeluk agama Buddha ini akhirnya mendapatkan secercah sinar harapan.

Akhir Januari 2013 yang lalu saat para relawan Hu Ai Pluit melakukan kunjungan kasih ke rumah para korban banjir di Pluit, saat itu mereka tersentuh hatinya melihat kondisi rumah Seni Shijie ini. “Kondisi rumahnya sungguh prihatin, lalu kita kumpulkan bersama-sama dana cinta kasih untuk memperbaiki rumah ini agar layak huni,” kata Airu Shijie sebagai koordinator acara  pada hari Minggu 10 Maret 2013. Bersama 28 orang relawan Hu Ai Pluit bergotong royong membersihkan dan mengecat rumah relawan Tzu Chi ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Seni Shijie dengan penuh syukur menyambut kebaikan hati relawan yang telah membantunya merenovasi rumah, dari mulai bersih-bersih hingga mengecat ulang dinding rumahnya (kiri).
  • Rumah Seni Shijie yang terletak di daerah Pluit Permai tersebut terendam banjir setinggi 1.5 meter, barang-barang dalam rumah pun tidak ada yang bisa diselamatkan (kanan) .

Setibanya kami di rumah tujuan ini, tampak beberapa orang pekerja bangunan sedang  mengamplas dinding tembok “Sudah seminggu kita kerja disini, dulunya rumah ini parah plafon ambruk, dan lain-lain, tapi sekarang sudah diperbaiki semua,” kata Ratno selaku mandor para pekerja itu. Bekerja bahu membahu dengan pekerja bangunan juga dilakukan oleh Seni Shijie yang turut  serta  mengecat ruangan dapur rumah: “Gan en atas semua bantuan Tzu Chi,” katanya dengan wajah bahagia sambil tangannya dengan sigap menguas cat ke tembok. Cat warna hijau muda juga akan mewarnai kamar tidurnya yang di dalamnya tidak tampak satu perabotan pun. Melihat kondisi mengenaskan ini, spontan tawaran perabotan bekas yang masih layak pakai akan disumbangkan oleh salah seorang relawan. “Sikap menolong mereka yang menderita bisa menginspirasi orang lain untuk berbuat baik,” timpal Andi Shixiong yang sedang membersihkan kaca jendela dengan tersenyum. Sementara itu seorang relawan yang berbaju rompi mendapatkan manfaat positif dari kegiatan membersihkan rumah ini, “Badan jadi sehat seperti berolah raga dan  hati juga  senang bisa bantu orang,” ucap Teksan Luis Shixiong yang baru  bergabung sebagai relawan Tzu Chi.

Cinta kasih Tzu Chi sudah mewujudkan doa harapan seorang Seni Shijie dan inspirasi ini menjadi nyata saat Candy Shijie dan relawan lainnya menyanyikan lagu Yuan Meng (mewujudkan impian) di kamar mandi yang mereka bersihkan. Untaian bait demi bait lagu yang dilantunkan dengan sukacita menularkan semangat positif untuk bekerja sama dengan bersatu hati dan bergotong royong diantara para relawan saat mengecat dan membersihkan rumah secara bergandengan tangan. Suasana kebersamaan diantara kami sangat kental terasa tanpa mempedulikan keringat yang membasahi baju   untuk terus bekerja dengan tekun dan seksama.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan penuh ketelitian, relawan membersihkan sela-sela tralis dan kaca hingga debu benar-benar menghilang (kiri) .
  • kegiatan bersih-bersih ini juga mengingatkan bahwa dengan menebar cinta kasih di rumah ini rasa kebersamaan sebagai satu keluarga semakin kokoh tercipta (kanan) .

Hari ini kami sudah membersihkan noda, menyapu debu, mengamplas benjolan dinding, menyikat kerak di lantai dan mengecat dinding yang kotor dengan sepenuh hati. Master Cheng Yen mengatakan ada 84.800 noda batin di dalam hati manusia dan tidak serta merta kita dapat membersihkannya tetapi harus melalui proses pelatihan diri yang berkesinambungan. Di jalan Bodhisatwa Tzu Chi adalah proses pelatihan diri untuk membersihkan debu, benjolan, kerak, kotoran di dalam hati manusia dengan basuhan air Dharma dan mempraktikkannya secara nyata di dalam kehidupan sehari-hari.

Tepat pukul 11.05 kami meninggalkan rumah Seni Shijie dengan perasaan bersyukur sebab kami sudah mendapatkan pencerahan berharga di hati. Sebelum berpamitan, kita berfoto bersama di depan rumahnya untuk kenangan. “Apa yang dilakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.” Dengan menebar cinta kasih di rumah ini rasa kebersamaan sebagai satu keluarga semakin kokoh.

  
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih yang Berkembang

Cinta Kasih yang Berkembang

09 Desember 2009
Di penghujung acara, saat relawan hendak pulang, ada seorang anak yang menarik celana salah satu relawan. Anak ini juga menyampaikan harapannya agar insan Tzu Chi bisa kembali lagi ke tempat mereka.
Semangat Menggelar Kegiatan-Kegiatan Bermanfaat

Semangat Menggelar Kegiatan-Kegiatan Bermanfaat

17 November 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar gathering atau pertemuan untuk menyemangati para relawan agar lebih aktif dalam berkegiatan. Kegiatan yang digelar pada 13 November 2016,  dipaparkan kilas balik kegiatan yang sudah digelar sejauh ini dan kegiatan apa saja yang akan digelar dalam waktu dekat.

Melestarikan Lingkungan dengan Menjaga Bumi

Melestarikan Lingkungan dengan Menjaga Bumi

09 Mei 2023

Dalam memperingati Earth Day yang jatuh pada 22 April 2023, relawan Tzu Chi Medan komunitas Hu Ai Perintis melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di Komplek Mutiara Recidence pada 16 April 2023.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -