Pengobatan Antar Pulau
Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makasar), Fotografer : Wati (Tzu Chi Makasar)
|
| |
Menurut jadwal yang ada, rencananya relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Makasar tersebut akan melakukan survei kasus kepada 5 pasien. Mereka adalah Yoshua (2) yang menderita Athesia Ani Colostomy, Salomina Swabra (5) yang menderita Megalo Cornea, Edison Swabra (3 bulan) yang menderita kasus Hydrocephalus, Martha Rumera (1 tahun 2 bulan) yang menderita tumor di pangkal hidung, dan Pieter Mamoribo (2) yang di dalam otaknya terdapat peluru. Dari hasil survei, hanya Pieter Mamoribo yang ditangani oleh Tzu Chi Makassar, sementara empat kasus lainnya dilanjutkan ke Jakarta. Tanggal 27 November 2009, oleh orangtuanya Pieter dibawa ke Makassar. Selama di sini, mereka menginap di salah satu penginapan milik relawan Tzu Chi. Ayah Pieter sendiri, Hiskia Mamoribo bekerja sebagai seorang petani dengan penghasilan sebesar 10.000 rupiah sehari. Dengan kondisi penghasilannya yang minim, maka ia pun tidak berdaya untuk membiayai operasi Pieter yang mengalami pendarahan otak. Beruntung, berkat adanya jalinan jodoh dengan Susanto shixiong yang tinggal di Biak, Pieter pun berjodoh dan dapat bertemu Tzu Chi Makassar.
Ket : - Relawan Tzu Chi Makassar tetap memperhatikan kondisi kesehatan Halim Furyadi yang belum lama menjalani operasi atas penyakit ginjal yang dideritanya. (kiri) “Sebagai orangtua (saya) merasa bersyukur, terharu, dan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar yang telah banyak membantu. Selama tinggal di Makassar dilayani dengan baik, diberi makan dan tempat tinggal yang layak sampai anak saya bisa tertolong,” kata Hiskia Mamoribo. Ia pun bertekad kelak jika Pieter sudah besar akan disekolahkan sampai bisa menjadi orang yang berguna. “Kelak saya akan mengajak anak-anak (saya) menjadi relawan Tzu Chi di Biak,” tambahnya. Memang cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan namun sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
| ||
Artikel Terkait
Mengimbangi Keseharian dengan Berbagi Kasih
15 September 2015Menjadi seorang relawan Tzu Chi tak pernah membuat Pipit, salah seorang relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur melepaskan tanggung jawabnya pada keluarga. Menurutnya, semuanya tergantung dari cara mengatur waktu dan tanggung jawab masing-masing.

Dari Batin yang Tersucikan, Doa untuk Dunia yang Damai
22 Mei 2025Komunitas Relawan Tzu Chi He Qi Pusat menggelar perayaan dan doa bersama memperingati tiga hari besar: Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia dalam suasana yang penuh kekhusyukan.

Waisak yang Penuh Sukacita dan Bermakna
16 Mei 2025Perayaan Waisak 2025 di Tzu Chi Makassar berlangsung khidmat pada Minggu, 11 Mei 2025, dengan mengusung tema "Membalas budi luhur Buddha, orang tua kita, dan semua makhluk hidup." Acara dihadiri 107 relawan dan tamu undangan.