Penyemangat Saat Berjuang Sembuh dari Kanker

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah, Videografer: Chandra S.

Anak dan orang tua menjadi kekuatan dan penyemangat utama bagi Yiyin Suprihatin (32) menjalani ujian hidup. Sudah setahun ini, Yiyin berjuang melawan kanker payudara stadium 3 dan pada 10 Februari 2021 lalu telah menjalani operasi.

Alhamdulillah lega, sudah berkurang sakitnya, tinggal pemulihan,” ujarnya saat berada di Kantor Tzu Chi He Qi Timur, di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu 7 Maret 2021.


Yiyin kala berbincang dengan Ketua Misi Amal He Qi Timur, Johan Kohar.

Pagi itu Yiyin yang merupakan penerima bantuan Tzu Chi atau Gan En Hu datang ke Kantor He Qi Timur untuk reimburse biaya transportasi ke rumah sakit. Sejak November 2020, Yiyin dibantu Tzu Chi berupa biaya transportasi berobat dan biaya obat yang tak di-cover BPJS.

Bisa dibantu Tzu Chi adalah hal yang sungguh disyukuri Yiyin mengingat kondisi kesehatannya, ia belum bisa bekerja kembali. Sebelumnya ia bekerja sebagai SPG. Yiyin menjadi orang tua tunggal sejak anaknya masih bayi tujuh tahun lalu. Ia dan anaknya pun hidup bersama orang tua Yiyin. Penghasilan keluarga ini hanya dari ayah Yiyin yang berjualan tahu keliling.

“Sangat membantu karena ekonomi keluarga saya kan pas-pasan. Jadi kalau misalnya untuk ke rumah sakit, nanti di-reimburse, untuk biaya kontrol lagi bulan berikutnya,” kata Yiyin.

Awal Mula Kenal Tzu Chi


Sebagai penerima bantuan Tzu Chi sejak November 2020, pagi itu Yiyin datang untuk reimburse biaya transportasi ke rumah sakit.

Perkenalan Yiyin dengan Tzu Chi bermula dari sang bibi, Sary, yang tahu tentang Tzu Chi dari tayangan DAAI TV. Sary menelepon Yiyin, memberitahu jika ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang kerap membantu masyarakat yang kesusahan. Saat itu Yiyin baru pulang berobat di RS Budi Asih. Di sana ia sempat di-biopsi dan hasil dari biopsi itu ia dirujuk ke RS Polri untuk menjalani kemoterapi.

Pada November 2020, sang bibi datang langsung ke Tzu Chi Center, PIK untuk mengajukan bantuan bagi keponakannya. Ia juga membawa semua data dan berkas milik Yiyin. Tak lama, staf dari Bakti Amal Tzu Chi menghubungi Yiyin untuk keperluan survei. Di bulan itu juga, pengajuan bantuan untuk Yiyin disetujui.

“Saya bersyukur kepada Allah, di saat sakit saya yang seperti itu dan kondisi ekonomi keluarga saya yang kurang, ada yang membantu. Relawan juga baik-baik, peduli, setiap ketemu juga selalu menyemangati saya buat cepat sembuh,” ujarnya.

Seperti yang dipesankan Ketua Misi Amal He Qi Timur, Johan Kohar kepada Yiyin saat datang ke Kantor He Qi Timur pagi itu.

“Dalam hal ini Ibu Yiyin berjodoh dengan Tzu Chi, kita memberikan support, Ibu Yiyin harus yakin dan merasakan ada orang yang bisa membantu, artinya kita care terhadap Ibu Yiyin dalam situasi ini. Jadi dengan motivasi itu semangat kita bangkit. Setidak-tidaknya kalau orang bilang dengan hati yang gembira, itu pasti penyakit juga cepat sembuh,” tutur Johan Kohar kepada Yiyin.


Keluarga adalah penyemangat utama bagi Yiyin berjuang melawan kanker.

Usai mengambil reimburse biaya transportasi berobat, Yiyin bergegas pulang ke rumahnya di bilangan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Hari itu ia diantar saudaranya dengan mengendarai motor.

Sesampainya di rumah, sang anak, Ilmy yang duduk di bangku kelas 1 SD dan sang ibu sudah menyambutnya. Sementara ayah Yiyin sejak pagi sudah keluar rumah menjajakan tahu. Merekalah support system utama bagi Yiyin sehingga ia begitu tegar, terutama di masa-masa terberatnya.

“Paling drop saat divonis penyakit itu, tapi kan hidup harus terus berjalan ya, saya harus tetap semangat buat anak. Kembali lagi semua ke anak dan orang tua,” pungkasnya.

Editor: Erli Tan


Artikel Terkait

Membantu Keluarga Lie Giok Nio

Membantu Keluarga Lie Giok Nio

16 November 2021

Relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Bogor pada Senin, 15 November 2021 mengantarkan Lie Giok Nio dan keluarga untuk mulai tinggal di panti. Relawan juga membantu proses pemindahan barang-barang.

Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Kasih Mandiri

Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Kasih Mandiri

07 Januari 2015
Relawan Tzu Chi yang hadir terlihat begitu antusias dan langsung bercengkrama dengan anak-anak. Berbagai kegiatan telah disiapkan, seperti merayakan ulang tahun anak-anak yang berulang tahun di bulan Desember, lomba isyarat tangan Satu Keluarga, dan juga games untuk menghibur mereka.
Tak Merasa Sendirian Karena Mendapat Perhatian Relawan Tzu Chi

Tak Merasa Sendirian Karena Mendapat Perhatian Relawan Tzu Chi

16 Agustus 2022

Bantuan dari Tzu Chi juga perhatian para relawan membuat Wahyudianto (28) tak merasa sendirian. Yudi, begitu ia disapa sudah 17 tahun ini didera rasa sakit yang luar biasa karena penyakit TBC Tulang. Akibat penyakit ini, ia lumpuh. Dan untuk tetap bisa beraktifitas, Yudi pun mesti merangkak.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -