Penyuluhan Bahaya DBD bagi Para Ibu di Wilayah Rantau Panjang

Jurnalis : Rahmi (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Dokumentasi Xie Li Kaltim 1


Relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas bahu membahu bersama relawan medis untuk memberikan pelayanan posyandu.

”Hidup harus dijalanidengan sehat, terpenting adalah jiwa yang sehat, dengan demikian hidup baru bisa bahagia”

- Master Cheng Yen -

 

Penyakit demam Berdarah Dengue (DBD) banyak terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. Terkadang DBD sulit dibedakan dari demam yang disebabkan infeksi lain seperti virus, bakteri, atau parasit. Karena itu untuk menambah pengetahuan para ibu tentang penyakit DBD serta cara pencegahannya, relawan Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas di Xie Li Kalimantan Timur 2 mengadakan penyuluhan di lingkungan Rantau Panjang Mill dan Rantau Panjang Estate, 14 Januari 2019.

Meskipun hari itu mendung seperti akan turun hujan tetapi tidak mengurangi antusiasme peserta untuk datang ke Posyandu. Ibu beserta buah hatinya dan juga ibu hamil tampak seksama mengikuti penyuluhan yang digelar di klinik Rantau Panjang Estate. Mereka mendengarkan penjelasan mengenai bahaya DBD yang disampaikan oleh petugas medis dari Rantau Panjang serta dari Puskesmas Kecamatan Telen.

 

Para Ibu sedang mengikuti penyuluhan terkait Bahaya DBD yang disampaikan oleh relawan medis.

DBD diangkat menjadi topik pada penyuluhan kali ini karena pada musim hujan seperti yang sedang terjadi saat ini, DBD kerap dialami masyarakat dan akan lebih parah jika yang terkena adalah balita. Gejala yang timbul jika terpapar penyakit ini adalah seperti demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, tidak selera makan serta timbul bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Jika hal ini terus berlanjut dan tidak diobati maka kerusakan dapat terjadi sampai ke pembuluh darah, pendarahan di gusi, hidung atau di bawah kulit. Jenis gejala ini bisa berlanjut hingga dapat menyebabkan kematian.

”Cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengkonsumsi cairan yang banyak, mengkonsumsi obat pereda demam, makan makanan yang sehat, serta istirahat yang cukup.  Untuk kasus yang parah, diharuskan untu dirawat inap di puskesmas atau rumah sakit,” jelas Nadia, bidan yang memberikan penyuluhan.

 

Para peserta berfoto bersama relawan medis dari Posyandu.

Salah satu peserta dari 56 orang yang hadir dalam penyuluhan yaitu Maria bertanya kapan sebaiknya anak dibawa ke klinik jika demam. Penyuluh pun menjelaskan bahwa sebaiknya anak sesegera mungkin dibawa ke klinik jika demam. Tetapi untuk pemeriksaan darah dapat dilakukan jika demam berlanjut hingga 3 hari untuk mendapatkan diagnosa penyakit yang tepat.

Dalam penyuluhan ini juga dijelaskan tips atau cara pencegahan DBD yaitu dengan selalu mengenakan baju dan celana panjang, mengoleskan lotion anti nyamuk, tidur dalam kelambu serta membersihkan genangan air disekitar rumah.

 

Usai penyuluhan, dilanjutkan dengan kegiatan Posyandu.

Setelah mengikuti penyuluhan tentang DBD, peserta posyandu kemudian melanjutkan kegiatan seperti menimbang berat badan balita, imunisasi serta pemeriksaan ibu hamil.  Para relawan Xie Li Kalimantan Timur 1 bahu membahu dalam melaksanakan kegiatan bersama para relawan medis yang berasal dari Rantau panjang dan petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Telen.

Kegiatan posyandu kemudian ditutup dengan pembagian makanan tambahan berupa bubur kacang hijau bagi balita yang hadir.  Melalui kegiatan ini relawan berharap kegiatan dapat terus berlanjut agar para ibu semakin memiliki pengetahuan yang baik dalam mengasuh buah hati mereka sehingga dapat tumbuh dengan sehat.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Penyuluhan Bahaya DBD bagi Para Ibu di Wilayah Rantau Panjang

Penyuluhan Bahaya DBD bagi Para Ibu di Wilayah Rantau Panjang

11 Februari 2019

Karena itu untuk menambah pengetahuan para ibu tentang penyakit DBD serta cara pencegahannya, relawan Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas di Xie Li Kalimantan Timur 2 mengadakan penyuluhan di lingkungan Rantau Panjang Mill dan Rantau Panjang Estate, 14 Januari 2019.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -