Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih

Jurnalis : Juliana, Fotografer : Sylvia Chuwardi
 
 

fotoAnak-anak TK Pelangi Kasih menceritakan perasaan mereka setelah menonton berbagai video tentang global warming yang membuat Ibu Bumi menjadi demam.

Dalam rangka memperingati  Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011, sebanyak 4 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan kunjungan ke Sekolah Taman Kanak-kanak Pelangi Kasih yang terletak di Jl. Mahoni Medan untuk mengadakan penyuluhan tentang gejala pemanasan global dengan tema  “Global Warming, Save Our Planet With Love”.

 

Kegiatan dimulai tepat pada pukul 9 pagi, sekitar 30-an murid TK yang berusia 4-5 tahun berkumpul dalam satu ruangan bersama 3 orang guru pembimbing mereka. Relawan Tzu Chi Medan berusaha melakukan interaksi dengan anak-anak dalam suasana santai dan cara penyampaian yang kadang mengundang tawa, supaya anak-anak lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Mengajarkan bahwa Bumi kita saat ini sedang sakit.

Sesi pertama dimulai dengan tanya jawab, relawan bertanya pada anak-anak, “Apakah anak-anak pernah demam? Bagaimana rasanya demam?” Anak-anak menjawab dengan antusias, “Demam tidak enak, membuat badan menjadi lemas.” Relawan Tzu Chi kemudian menjelaskan kalau pada saat ini Ibu Bumi juga sedang demam. Untuk lebih membuat anak-anak tertarik dengan sesi Global Warming ini, ditayangkan beberapa video yang menarik seperti “Es krim yang mencair akibat suhu bumi semakin panas” atau “Beruang kutub mencukur bulu karena kepanasan”, “Tempat tinggal beruang kutub yang hampir hilang”, dan tak ketinggalan tentang “Dari mana asalnya daging ayam yang biasa dimakan”.

foto  foto

Keterangan :

  • Meski masih sangat belia, anak-anak ini telah mengerti bahwa perbuatan manusia dapat membuat bumi menjadi rusak. (kiri)
  • Dengan polos banyak anak yang mengatakan mau mengurangi makan daging karena peternakan menyebabkan banyak kerusakan lingkungan. (kanan)

Setelah menonton video yang ditayangkan, relawan Tzu Chi meminta anak-anak menceritakan perasaan mereka setelah menonton video tersebut. Walaupun di usia yang masih kecil, mereka telah mengerti salah satu penyebab Ibu Bumi menjadi demam adalah karena banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan. Untuk membuat anak-anak lebih mengerti, anak-anak satu persatu diselimuti dengan selimut tebal. Mereka tentu saja kepanasan, begitulah kondisi Ibu Bumi kita sekarang. Sesuai dengan tema Hari Bumi, anak-anak banyak diajarkan untuk berhemat, yaitu hemat pemakaian air, listrik, dan hemat dalam menggunakan seluruh sumber daya alam yang bisa habis.

Yang paling mengejutkan, ketika sedang dijelaskan bahwa salah satu cara paling mudah agar bumi kita tidak sakit adalah mengurangi makan daging. Ketika tayangan tentang asal mula ayam yang biasa dimakan selesai, ada satu anak bernama Samuel dengan berani maju ke depan mengatakan bahwa, “Ayam dipotong hanya untuk dimakan manusia, sangat menyedihkan.” Ketika relawan mengajak mereka untuk mengurangi makan daging, banyak yang berani berjanji untuk tidak makan daging sebulan sekali. Mudah-mudahan anak-anak tersebut dapat menepati janjinya. Dengan begitu beban bumi akan berkurang.

Acara penyuluhan tentang Global Warming ini diakhiri dengan pemutaran video “Sebuah dunia yang bersih”. Semoga generasi muda saat ini dapat menyadari dampak Global Warming dan mau segera mengambil tindakan untuk mengubah gaya hidup yang konsumtif. Semoga bumi kita tidak lagi sakit dan bencana semakin berkurang.

  
 

Artikel Terkait

Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: Tim Dapur Tzu Chi Center yang Luar Biasa

Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: Tim Dapur Tzu Chi Center yang Luar Biasa

07 Desember 2021

Kesuksesan program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh memang tak lepas dari peran Tim Konsumsi yang digawangi Apit Utomo.

Menjalin Keharmonisan Melalui Syukuran Imlek

Menjalin Keharmonisan Melalui Syukuran Imlek

14 Februari 2017

Kehangatan keluarga besar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun selalu terasa dalam setiap kegiatan. Yang terbaru, seperti yang terlihat dalam kegiatan syukuran Imlek yang digelar pada Jumat, 10 Februari 2017. Sebanyak 79 relawan berkumpul dan berbaur satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku, ras, dan agama.

Suara Kasih : Hemat Air

Suara Kasih : Hemat Air

17 Juni 2012 Semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan air. Air adalah sumber kehidupan bagi umat manusia, akan tetapi, saat unsur air tidak selaras, ia juga akan mendatangkan bencana bagi umat manusia.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -