Perayaan Imlek Pertama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang

Jurnalis : Cornelia (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Joni Willianto (Tzu Chi Singkawang)

Penampilan bernyanyi dan menari siswa SMP Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang bertajuk Da Tuan Yuan menyemarakkan perayaan Imlek pertama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang.

Imlek sudah menjadi selebrasi besar bagi seluruh umat Tionghoa di seluruh dunia. Sehubungan dengan itu, 10 Februari 2024 menjadi hari besar bagi umat Tionghoa, tak terkecuali di Indonesia. Adapun perayaannya dilandasi berdasarkan perhitungan kalendar lunar, yaitu sistem penanggalan Cina yang didasarkan pada peredaran bulan dan jatuh pada musim semi. Tidak hanya sebagai sebuah perayaan kemeriahan semata, Imlek pada dasarnya telah menjadi tradisi yang begitu esensial dan mengandung makna yang dalam.

Adapun tradisi imlek berupa membersihkan rumah dari energi negatif mencerminkan keyakinan bahwa setiap umat manusia membersihkan diri dari masa lalu dan membuka peluang baru di masa depan.  Selain itu, tradisi makan malam bersama pada malam tahun baru Imlek mencerminkan nilai kekeluargaan dan persatuan. Hal ini menegaskan bahwa hubungan antar keluarga sangatlah penting. Tradisi menyantap makanan khas Imlek, memberi dan menerima amplop merah (angpao), serta menyalakan lentera merah juga merupakan bagian dari pewarisan budaya yang patut terus dihargai.

Walaupun sedang merayakan Imlek, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang juga menyediakan stan celengan bambu untuk para siswa agar mereka bisa melakukan penuangan celengan masing-masing.

Implementasi pewarisan budaya tersebut turut diturunkan kepada seluruh siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang melalui perayaan Imlek bersama pertama yang telah terlaksana dengan sukses pada 16 Februari 2024. Perayaan yang begitu berkesan dan meriah ini telah dihadiri oleh lebih dari 800 partisipan yang termasuk di antaranya adalah guru beserta karyawan sekolah, relawan, siswa jenjang KB, TK, SD, dan SMP, serta para orang tua.

Dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.20 WIB, kemeriahan perayaan imlek di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang tercerminkan dari 12 penampilan. Masing-masing kelas dari jenjang KB hingga SMP telah menunjukkan penampilan yang luar biasa dan bernuansa Imlek. Adapun penampilannya berupa menari, menyanyi, parade, wushu, menari balet, serta pertunjukan aksi barongsai.

Para orang tua dan menikmati hidangan Imlek yang disiapkan oleh sekolah, tentunya hidangan ini adalah hidangan vegetaris.

Penampilan-penampilan hebat tersebut menunjukkan betapa antusiasnya siswa ingin ikut serta dalam mewariskan tradisi Imlek. Seluruh siswa telah berlatih dari jauh hari secara maksimal. Tidak hanya siswa, para orang tua turut antusias untuk menghadiri perayaan Imlek Bersama ini. Salah seorang Ibu dari anak bernama Edwin Alexander, Surianti sangat bersemangat untuk hadir dan mengikuti perayaan Imlek Bersama dari awal hingga akhir terlepas dari tempat tinggalnya yang cukup jauh dari Kota Singkawang. Beliau turut mengungkapkan kesan impresifnya bahwa ini adalah kali pertama beliau turut serta merayakan Imlek di sekolah anaknya.

Tidak hanya menyajikan penampilan, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang juga  tetap menyebar cinta kasih universal pada perayaan Imlek Bersama ini. Penuangan celengan bambu turut dilaksanakan agar seluruh siswa dapat belajar untuk terus menebarkan cinta kasih dan berkah kepada seluruh makhluk ciptaan Yang Maha Kuasa di hari yang berbahagia ini.

Penampilan Cai Shen Ye (Dewa Kekayaan) sebagai simbol tahun baru yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Liu Lie Lie mengungkapkan bahwa perayaan Imlek Bersama ini pada dasarnya bertujuan untuk mengenalkan lebih dalam kepada seluruh siswa tentang keberagaman budaya di Indonesia, mengembangkan sikap toleran dan saling menghargai dalam perbedaan budaya, serta menyebarkan cinta kasih antar sesama umat manusia.

Hal senada turut dikemukakan oleh Elisa, salah satu orang tua dari siswa bernama Geraldo, bahwa kegiatan Imlek Bersama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang ini merupakan upaya yang sangat tepat dalam mengajarkan anak untuk terus mempertahankan dan mewariskan tradisi Imlek yang mana generasi sekarang sudah mulai tidak mengenal tradisi tersebut.

Penampilan barongsai melengkapi perayaan Imlek pertama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang.

Pada akhirnya, esensi dari kegiatan Imlek Bersama ini melingkupi pewarisan budaya dan cinta kasih. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen bahwa “Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Berbagi Kebahagiaan Menyambut Imlek

Berbagi Kebahagiaan Menyambut Imlek

15 Februari 2018

Desa Simpak merupakan salah satu desa binaan yang sampai saat ini terus melakukan komunikasi dengan relawan dari Tzu Chi Tangerang.  Sejak 2015, Desa Simpak rutin melakukan penuangan celengan bambu yang setiap 3 bulan sekali dikunjungi oleh relawan.

Kebahagiaan di Hari Imlek

Kebahagiaan di Hari Imlek

25 Februari 2011

Menjelang Sin Cia (Tahun Baru Imlek –red), warga suku Tionghoa biasanya menyajikan "kue tutun atau kue keranjang" untuk dimakan bersama keluarga. Insan Tzu Chi Lampung mewujudkan kepeduliannya terhadap warga keturunan Tionghoa yang kurang dengan membagikan bingkisan sembako sebanyak 363 paket.

Internasional : Penghuni Baru di Tahun Baru Imlek

Internasional : Penghuni Baru di Tahun Baru Imlek

19 Februari 2010
KAOHSIUNG - Di saat para warga baru menempati Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Shanlin, seorang bayi telah lahir. Penghuni baru, Lin Ya Yun melahirkan putra ketiganya. Relawan Tzu Chi dengan membawa hadiah dan angpau datang ke rumah sakit untuk memberi selamat, semuanya bersama-sama menyambut kehadiran ”penghuni baru”.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -