Perhatian Bagi Pengungsi Sinabung

Jurnalis : Sofyan Tjiawi (Tzu Chi Medan), Fotografer : Sofyan Tjiawi (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoSehari setelah melakukan survei ke lokasi pengungsi letusan Gunung Sinabung, relawan Tzu Chi Medan kembali untuk memberikan bantuan pada korban.

Setelah sebelumnya menyerahkan bantuan pada Minggu (29/08), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan kembali menyerahkan bantuan kepada warga pengungsi Sinabung, pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2010.

Hari itu, 15 relawan tiba di kaki Gunung Sinabung untuk menyerahkan bahan bantuan berupa 15.600 lembar masker, 100 kotak susu balita, 20 bal pakaian, 50 lembar tikar, dan 48 kardus air mineral. Para relawan menyerahkan secara langsung barang bantuan tersebut kepada warga yang mengungsi di 3 lokasi penampungan yaitu: Jambur Lige yang dihuni 2.500 warga dari 4 desa (Desa Guru Kinayan, Desa Beras Sitepu, Desa Simacem dan Desa Bekerah), lalu di Jambur Singgamanik yang dihuni 6.200 warga dari 11 desa (Desa Jandi Meriah, Desa Batu Karang, Desa Payung, Desa Rimo Kayu, Desa Suka Tendel, Desa Susuk, Desa Tiga Deket, Desa Nageri, Desa Kuta Sua dan Desa Kinayan), serta di Jambur Tua Lopati yang dihuni 1.700 warga dari 7 desa (Desa Kuta Raya, Desa Kuta Guging, Desa Sigarang Garang, Desa Payung, Desa Selandi, Desa Torang dan Desa Baru Karang).

foto  foto

Ket : - Warga yang tinggal di Gunung Sinabung mengungsi di 3 titik pengungsian. Puluhan ribu warga dari 22             desa terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. (kiri)
        - Lokasi pengungsian cukup jauh dari Medan, dan di beberapa titik para relawan harus menghadapi            kondisi jalan yang rusak berat. (kanan)

Untuk mencapai lokasi pengungsian Jambur Singgamanik, relawan Tzu Chi perlu menempuh perjalanan mobil selama 1 jam dari Kabanjahe. Jalan yang mereka lalui rusak berat pada beberapa titik. “Terima kasih atas bantuan yang disalurkan untuk pengungsi, sungguh menyentuh langsung pada warga yang memang sangat membutuhkan. Saat ini memang sangat dibutuhkan masker, selimut, dan makanan bayi. Pakaian juga bisa sangat membantu anak-anak yang kedinginan,” kata Kopka Suwito dari Koramil 03/Tanah Karo yang menerimakan bantuan tersebut. Ia juga menambahkan kalau Jambur Singgamanik kurang tersentuh bantuan . “Banyak terima kasih, semoga Yayasan Buddha Tzu Chi tetap menjalankan misi kemanusiaan dan tetap lintas agama, ras, dan bangsa untuk selama-lamanya,” kata Kapolsek Munte, AKP J. Tarigan menambahkan

foto  foto

Ket : -Bantuan barang menenteramkan raga, memenuhi kebutuhan pengungsi, namun perhatian dari para             relawan memberi ketenteraman hati. (kiri).
         - Aparat keamanan mewakili warga menerima barang bantuan dari Tzu Chi dan mengucapkan terima             kasih atas kepedulian relawan. (kanan)

Seorang warga yang mengungsi di Jambur Singgamanik mengungkapkan perasaannya. “Sangat senang dengan kunjungan dari Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga hati kami yang sudah ditimpa bencana dapat terhibur dan sangat terharu karena dapat kunjungan dari orang-orang yang sama sekali tidak kami kenal tapi turut prihatin dengan penderitaan  kami,” kata Bapak Bangkit Surbakti, warga Desa Janda Meriah.

  
 
 

Artikel Terkait

Keteguhan dalam Menapaki Jalan Bodhisatwa

Keteguhan dalam Menapaki Jalan Bodhisatwa

28 Februari 2019

Perjalanan Haryo Suparmun ke Tanjung Balai Karimun tidak hanya berisi kesibukan dengan pekerjaannya semata. Relawan komite di Tzu Chi Jakarta ini juga menyempatkan diri berbagi inspirasi dan motivasi tentang perjalanannya mengenal dan menjadi relawan Tzu Chi kepara relawan Tanjung Balai Karimun.

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Memberi dengan Sukarela, Menerima dengan Sukacita

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Memberi dengan Sukarela, Menerima dengan Sukacita

29 Januari 2018

Selain penampilan-penampilan dan juga sharing, pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 di Tzu Chi Center, 27-28 Januari 2018 kemarin, ada pula beberapa stand. Ada stan Jingsi Books & Café, DAAI TV, TCUCEC), stan SMAT atau Celengan Bambu, juga stan donasi Rumah Sakit Tzu Chi.

Menciptakan Keluarga yang Sehat

Menciptakan Keluarga yang Sehat

08 Maret 2012 Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran terus digalakkan oleh pemerintah.  Dengan  melalui program keluarga berencana, pemerintah bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak Pasang­an Usia Subur (PUS) agar memakai alat kontrasepsi.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -