Dari Pintu ke Pintu
Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Aris Widjaja , Lisda ( He Qi Utara )
|
| ||
Sebelum para relawan turun ke lapangan, Jodie selaku koordinator kegiatan memberikan pengarahan, dimana setiap relawan harus menanamkan dan menerapkan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi. ''Kita harus membawa citra dan meninggalkan kesan yang baik di hati warga. Selain itu, kita juga wajib menerima sampah daur ulang ketika warga memberikan kepada kita,'' kata Jodie kepada relawan Membentuk 5 tim yang terdiri dari 4 5 orang, para relawan menyebar di 5 tempat : Jalan V , Jalan Y , Jalan Z, Jalan 20, dan Jalan 21. Semua berlokasi di daerah Teluk Gong. Dengan berbekal Kata Perenungan Master Cheng Yen, Buletin Tzu Chi, brosur Tzu Chi dan daur ulang, membuat relawan semakin mantap saat melangkahkan kaki ke rumah warga. Mengentuk pintu hati warga bukanlah hal mudah seperti yang kita bayangkan, ada yang bersimpati dan ada yang tidak. Di sinilah relawan Tzu Chi kemudian belajar melatih diri dan mengembangkan kebijaksanaan. Pulang Membawa Harapan
Ket : - Dalam perjalanan, tanpa sungkan dan malu relawan Tzu Chi memungut sampah daur ulang yang tergeletak di jalan. (kiri) Salah satu rumah warga yang didatangi relawan ternyata sudah memiliki kepedulian pada pelestarian lingkungan. Tumpukan koran di rumahnya langsung diberikan ke Evi, relawan Tzu Chi. ''Kita dapat ladang berkah, nih,'' ujar Evi kepada temannya sambil membawa tumpukan koran di kedua tangannya. Lumayan berat, tapi ia melakukannya dengan penuh sukacita. Relawan Tzu Chi membuka jalinan jodoh yang baik dengan Selly, seorang pelajar yang masih duduk di kelas 1 SMA. Ia membantu ibunya yang membuka usaha rumah makan. Menurut Selly, setiap hari pengunjung yang makan pasti selalu memesan minuman dalam kemasan plastik maupun kaleng. Sebelumnya, sampah kering dan basah dibuang begitu saja ke gerobak sampah. Selly yang masih remaja ini sangat antusias melihat brosur dan mendengar penjelasan dari relawan, ia pun langsung menyampaikan kepada ibunya. Sebagai wujud partisipasi mereka, ibu Selly kemudian memberikan beberapa botol dan kaleng kepada relawan untuk dikumpulkan di Posko Daur Ulang Tzu Chi. Relawan Tzu Chi berpesan kepada Selly agar tidak segan-segan menghubungi nama relawan yang tertera dalam brosur . Indahnya Berbagi Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, sebanyak 5 tim relawan kembali berkumpul ke rumah Eva untuk melepas dahaga dan makan siang bersama. Tugas belum selesai, relawan Tzu Chi akan melanjutkan kunjungan kasih ke relawan. ”Ada relawan yang sakit, kita harus jenguk bersama,'' kata Lelly Herawati kepada para relawan lainnya. Saling berbagi rasa, suka maupun duka, menanam benih cinta kasih di dalam hati relawan, karena kita adalah ”Satu Keluarga”. | |||
Artikel Terkait

Harmonis, Bersyukur, dan Menciptakan Berkah Bersama
16 Januari 2019
Pelatihan Relawan Abu Putih : Tur Aula Jing Si, Dhamma Tanpa Suara
07 September 2015 Aula Jing Si sebagai rumah insan Tzu Chi dan merupakan tempat pembabaran dharma tanpa suara, merupakan tonggak penting dalam sejarah perjalanan Tzu Chi. Oleh karena itu pada hari Minggu, 30 Agustus 2015, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara kembali menjadi saksi perjalanan para Boddhisatwa melalui pelatihan relawan abu putih keempat untuk tahun 2015, yang diselenggarakan oleh He Qi (Komunitas Jakarta) Pusat.
Menyaksikan Indahnya Pengembangan Diri Sang Buah Hati
27 Januari 2023Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kelas budi pekerti pada Minggu, 15 Januari 2023. Dalam pertemuan kali ini, seluruh peserta didik menyambut Tahun Baru Imlek Kelinci Air dengan mempelajari sejarah Imlek dan berbagai tradisinya.