Perhatian Untuk Anak Asuh Tzu Chi di Lubuk Pakam

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan)


Barisan relawan Tzu Chi Medan tiba di Sekolah Dharma Bakti di Kota Lubuk Pakam.

Di masa pandemi Covid-19, semua lapisan masyarakat merasakan dampaknya, baik perusahaan besar maupun buruh harian. Untuk itu Tzu Chi Medan terus memberikan bantuan dan fokus di dalam menyalurkan bantuan sembako .

Pada Sabtu, 9 Mei 2020, bantuan sembako di berikan ke para anak asuh Tzu Chi di Sekolah Dharma Bakti di Kota Lubuk Pakam. Sebanyak 12 relawan berangkat dari Kota Medan menuju ke Sekolah Dharma Bakti yang disambut relawan Tzu Chi dari Lubuk Pakam. Sesampainya di Sekolah Dharma Bakti, terlebih dahulu relawan membagi tugas dan saling mengingatkan kalau di dalam pemberian bantuan harus tetap menjaga jarak.

 

Paket Bantuan sembako untuk anak asuh di kota Lubuk Pakam. Ada 85 paket yang masing-masing berisi beras 5 kg, 1 dus mi instan, dan 1 pack masker kain @ 2 buah.


Salah satu Anak Asuh memandangi bantuan beras yang baru diterima dari Tzu Chi.

Sebanyak 85 anak asuh Tzu Chi yang bersekolah di Sekolah Dharma Bakti pun menerima bantuan sembako yang terdiri dari beras 5 kg, 1 dus mi instan, dan 1 pack masker kain @ 2 buah. Karena peraturan pemerintah mengharuskan social distancing maka anak- anak dibagi dalam lima kelas. Dan sebelum membagikan sembako, relawan terlebih dahulu memberikan edukasi kepada anak-anak bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan diri di dalam menghadapi wabah covid 19 ini.

"Sudah hampir delapan tahun, Tzu Chi Medan memberikan bantuan biaya sekolah ke anak-anak dari keluarga kurang mampu di sekolah Dharma Bakti di Lubuk Pakam. Dalam masa ini, dengan adanya wabah Covid-19, banyak keluarga yang terdampak keuangannya, maka kami memberikan bantuan paket sembako yang, semoga bisa meringankan beban keluarga anak asuh,” kata Rusi, relawan Tzu Chi Medan yang menjadi koordinator kegiatan ini.

 

Pembagian sembako dilakukan di ruangan kelas agar tetap bisa menjalankan kebijakan sosial distancing. Dan sebelum membagikan sembako, relawan terlebih dahulu memberikan edukasi ke anak asuh bagaimana menjaga diri dalam menghadapi wabah Covid-19.


Satu persatu anak asuh maju menerima bantuan sembako. 

Jansen, Ketua bagian Pendidikan Sekolah Dharma Bhakti sangat berterima kasih kepada Tzu Chi atas bantuan ini. Karena anak asuh semuanya dari keluarga kurang mampu, jadi sudah pasti sangat membutuhkan bantuan sembako di saat yang serba susah perekonomian sekarang ini.

“Dan dari pihak kami (sekolah), kita hanya bisa memberikan potongan biaya sekolah ke anak-anak, jadi dengan adanya bantuan sembako ini akan sangat membantu keluarga anak asuh di masa yang sulit ini,” ujar Jansen.

 

Relawan juga mengantarkan paket bantuan sembako langsung ke tempat duduk Anak Asuh. 


Paket sembako ini diharapkan bisa meringankan kesulitan keluarga Anak Asuh.

Sementara itu Steven Gautama, salah seorang anak asuh bersyukur atas bantuan sembako dari Tzu Chi ini.

“Saya sangat berterima kasih, saya berharap Tzu Chi bisa tetap mengulurkan tangan membantu kaum dhuafa dan selalu berusaha meringankan beban kami dan harapan saya semoga pandemi ini cepat teratasi dan kami bisa kembali ke sekolah seperti biasa,” harapnya.

 

Jansen, Ketua bagian Pendidikan Sekolah Dharma Bhakti berterima kasih atas kepedulian Tzu Chi kepada anak didiknya.

Para relawan Tzu Chi Medan berharap semua lapisan masyarakat bisa mematuhi anjuran pemerintah sehingga diharapkan bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. Dengan demikian  masyarakat bisa beraktivitas seperti semula dan perekonomian akan stabil kembali sehingga masyarakat dapat hidup aman, damai dan sejahtera.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Perhatian Untuk Anak Asuh Tzu Chi di Lubuk Pakam

Perhatian Untuk Anak Asuh Tzu Chi di Lubuk Pakam

15 Mei 2020

Wabah Covid-19 berdampak pada perekonomian, sehingga banyak tenaga kerja yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, apalagi buruh harian. Untuk itu Tzu Chi Medan memberikan perhatian kepada 85 keluarga anak asuh yang ada di Lubuk Pakam dengan menyalurkan bantuan sembako.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -