Perhatian untuk Korban Sinabung

Jurnalis : Irena Fanny Saragih ( DAAITV Medan ), Fotografer : DAAITV Medan
 

foto Relawan Tzu Chi sedang membagikan susu kepada anak-anak di pengungsian.

 

Tanah Karo kembali diguncang, Gunung Sinabung yang merupakan puncak tertinggi di Sumatera menunjukkan aktifitasnya pada hari Minggu 15 September 2013 dini hari. Pada letusan itu berjuta meter kubik batu dan abu vulkanik di lontarkan oleh Gunung Sinabung hingga menyelimuti hampir seluruh tanah Karo.

 

Akibat dari bencana ini banyak warga yang mengungsi ke berbagai daerah yang aman. Diantaranya Jambur Taras Brastagi, Jambur Sempakata, Jambur Klasis GBKP kabanjahe, Jambur Desa Payung, dan Kompleks GBKP Kabanjahe.

Melihat keadaan masyarakat yang membutuhkan pertolongan membuat banyak pihak bersimpati dan segera mengulurkan tangan, seperti halnya dengan relawan Tzu Chi. Ketika terjadi bencana, insan Tzu Chi segera menyusuri tempat-tempat yang terkena bencana untuk berbagi kasih kepada para pengungsi berupa bantuan kebutuhan sehari hari. Selain itu insan Tzu Chi juga membagikan masker kepada para warga di jalan.

Keterangan :

  • Di posko pengungsi relawan Tzu Chi membagikan kebutuhan sehari-hari.

Dari kejadian ini sesungguhnya bisa dipetik sebuah makna, bahwa bencana tidak dapat dihindari dan yang dapat dilakukan adalah tetap waspada serta saling memperhatiak satu sama lain.

 

  
 
 

Artikel Terkait

Hidup Berharga dengan Jauh dari Rokok dan Minuman Keras

Hidup Berharga dengan Jauh dari Rokok dan Minuman Keras

07 September 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1 memberikan penyuluhan kesehatan remaja untuk siswa SMP Eka Tjipta Foundation 01 Kongbeng. Bahaya rokok dan minuman keras menjadi materi penyuluhan ini.

Pulang ke Rumah Batin

Pulang ke Rumah Batin

18 Desember 2012 kami akan berangkat ke Taiwan untuk pelatihan dan pelantikan. Sambil menunggu relawan lainnya, kami tetap menjaga sikap dan kerapian barisan.
Berbagi Inspirasi Melalui Kata Perenungan Master Cheng Yen

Berbagi Inspirasi Melalui Kata Perenungan Master Cheng Yen

29 Agustus 2014

Di sini  banyak warga yang membuka berbagai macam usaha. Dan di toko-toko tersebutlah kata perenungan Master Cheng Yen akan ditempel. Setelah mendapatkan izin dari pemilik toko, barulah kata perenungan yang berbentuk poster ini mulai ditempel. 

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -