Perubahan untuk Menggapai Harapan

Jurnalis : Helen Yuliyanti (Tzu Ching), Fotografer : Helen Yuliyanti, Mikidana (Tzu Ching)
 

fotoMeski baru pertama kali bertemu, relawan dan anak-anak panti asuhan ini dengan kompak memainkan games yang diberikan oleh relawan.

Pagi yang cerah di hari Minggu, 20 Februari 2011, menambah semangat dari teman-teman Tzu Ching Indonesia melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Adinda untuk berbagi kegembiraan kepada anak-anak yang berada di sana.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB ketika rombongan dari Tzu Ching yang terdiri dari 49 Tzu Ching dan 9 relawan tiba di Panti Asuhan Adinda. Rombongan langsung diterima dengan hangat oleh Ibu Nani selaku Ketua Yayasan Panti Asuhan Adinda. Di dalam ruangan sudah menunggu 35 anak penghuni panti yang hampir semua kompak menggunakan baju berwarna merah. Rombongan pun tanpa menunggu waktu lebih lama langsung memulai acara.

Acara dimulai dengan sesi perkenalan yang dibawakan oleh Andi dan Dina sebagai pembawa acara. Acara lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ryan selaku koordinator acara dan Ibu Nani sebagai Ketua Yayasan.  Sebelum bermain bersama, tim shou yu (isyarat tangan) terlebih dahulu memperkenalkan isyarat tangan Xin Fu De Lien (Wajah yang Bahagia), yang bertujuan agar semuanya bersama-sama memiliki wajah yang gembira untuk memulai hari ini. Games yang pertama dimainkan bersama anak-anak, terinspirasi dari perjalanan hidup, kisah nyata dari seorang relawan Tzu Chi, Xie Gun Shan, yang walaupun memiliki keterbatasan fisik (tidak memiliki kedua tangan dan kaki kanan), tetapi tetap optimis untuk melanjutkan hidup tanpa harus merepotkan orang lain.

foto  foto

Keterangan :

  • Kegembiraan tampak di wajah para Tzu Ching dan anak-anak panti asuhan saat mereka bergaya di depan kamera di saat melakukan foto bersama. (kiri)
  • Dengan seksama anggota Tzu Ching ini bermain bersama dengan seorang anak panti asuhan. (kanan)

Denganberpasangan, Tzu Ching dengan anak-anak panti memulai permainan. Untuk Tzu Ching tangannya diikat dan anak-anak ditutup matanya. Mereka ditugaskan untuk merangkai kata yang sudah disiapkan serta menuliskannya di selembar kertas. Games ini bertujuan untuk mengajarkan saling membantu dan jangan mudah menyerah pada keadaan.

Acara lalu dilanjutkan dengan menyaksikan pemutaran video Bantar Gebang yang dimaksudkan agar kita semua kembali ingat untuk bersyukur karena masih bisa makan hari ini. Saat ini masih banyak orang-orang di luar sana yang untuk makan saja harus memungutnya di tempat pembuangan sampah. Kak Helen dan Kak Marisa kemudian juga memperkenalkan kepada anak-anak cara makan yang baik dan benar dan acara pun dilanjutkan dengan makan siang bersama.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan berkunjung ke panti asuhan, para Tzu Ching belajar mengasah empati dan kepedulian kepada sesama yang saling membutuhkan. (kiri)
  • Dengan diberikan celengan, anak-anak panti asuhan ini diajarkan untuk gemar menabung demi masa depan mereka. (kanan)

Selesai makan siang bersama, dengan bantuan teman-teman Tzu Ching, anak-anak diajarkan untuk menghias celengan yang disediakan panitia. Dengan adanya celengan tersebut, diharapkan anak-anak dapat mengubah perilaku mereka menjadi gemar menabung untuk masa depan mereka. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video sharing Pak Irwan, seorang dosen di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Pak Irwan ini menjalani masa kecilnya di panti asuhan, namun ia tetap punya semangat untuk berusaha maka bisa sukses dan menjadi dosen seperti sekarang. Sebagai games terakhir, anak-anak dibantu relawan kemudian menuliskan cita-cita dan harapan mereka yang direkatkan di pohon cita-cita agar mereka selalu bersemangat mengejar cita-cita.

Sebagai acara penutup, panitia kegiatan menyiapkan kejutan ulang tahun kepada anak-anak panti asuhan yang berulang tahun di bulan Februari ini. Acara kemudian berlanjut dengan doa bersama dan shou yu “Satu Keluarga”. Tawa dan senyum anak-anak panti pun kemudian mengantar rekan-rekan Tzu Ching untuk pulang ke rumah dengan hati gembira. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nani, “Walaupun ada yang datang dengan materi yang berlimpah, tapi kalau anak-anak tidak tertawa, tidak ada artinya.”

  
 

Artikel Terkait

Selalu Ada Cara untuk Berbuat Kebajikan

Selalu Ada Cara untuk Berbuat Kebajikan

04 Maret 2020
Sabtu, 29 Februari 2020, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan dan penuangan celengan bambu di Sekolah Vidia Sasana. Selain menggalang cinta kasih, kegiatan ini juga bentuk praktik anak-anak dalam berbuat kebajikan. 
Menjadi Tuan Rumah yang Baik

Menjadi Tuan Rumah yang Baik

16 Juli 2012 Banyak relawan Tzu Chi yang sudah mulai menandai tanggal 7 Oktober 2012 di kalendernya masing-masing. Hari bersejarah tersebut merupakan hari penuh berkah yang ditunggu-tunggu oleh semua insan Tzu Chi Indonesia, di mana Aula Jing Si akan diresmikan dengan berkah dari banyak orang.
Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

11 Maret 2022

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Smartfren menyalurkan 210 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal relawan.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -